Mohon tunggu...
Nur Ainiyah
Nur Ainiyah Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Dosen dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang keperawatan medikal bedah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Implementasi Kombinasi Hydroterapi dan Pijat Kaki Pada Penderita Diabetes Melitus Type 2

28 Oktober 2024   21:55 Diperbarui: 28 Oktober 2024   22:13 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis membutuhkan penatalaksnaan yang lama agar kadar glukosa darahnya stabil. Salah satu penatalaksnaan non-farmakologis yang dapat dilakukan dengan cara terapi kombinasi hydroterapi kaki dengan menggunakan rebusan air jahe hangat dan piijat kaki . Terapi ini masih sangat jarang dilakukan di masyarkat. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberikan dan mengajarkan terapi tersebut kepada keluarga dan penderita diabetes melitus type 2.

Pemberian intervensi terapi kombinasi hydroterapi kaki dan pijat kaki dapat di jadikan salah satu terapi nonfarmakologi yang dilakukan secara mandiri untuk penderita diabetes millitus yang bertujuan untuk menurunkan kadar glukosa darah. Kegiatan pengabdian ini salah satunya adalah terlaksananya senam kaki yang dapat dilakukan dengan posisi berdiri, duduk, dan tidur, dengan cara menggerakan kaki dan sendi-sendi kaki. Peran kita sebagai perawat adalah membimbing pasien untuk melakukan senam kaki secara mandiri. Dengan melakukan senam kaki maka dapat menyebabkan pemulihan fungsi saraf perifer dengan menghambat reduktase aldosa (AR) yang mengakibatkan meningkatnya NADPH (Nicotinamide Adenine Dinucleotide Fosfat Hidroksida). Peningkatan NADPH dapat meningkatkan sintesis nitrat oksida (NO), yang berakibat menghilangkan hipoksia pada saraf perifer. Peningkatan endotel yang berasal dari nitrat oksida (NO) juga dapat mengakibatkan pemulihan fungsi saraf pada pasien diabetes perifer neuropati.

Setelah mengikuti pengabdian masyarakat dan intervensi, didapatkan hasil kadar gula darah penderita DM setengahnya (50%) dalam rentang normal (70 – 99 mg/dl). Hidroterapy, atau terapi air, adalah metode penyembuhan yang menggunakan air untuk efek terapeutik. Menurut ahli terapi air Leo Chilton, hidroterapi melibatkan penggunaan air baik secara internal (seperti air minum) maupun eksternal. Sebelum adanya obat-obatan modern, air merupakan salah satu bentuk pengobatan yang paling umum digunakan oleh manusia. Senam kaki ini juga bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah, meningkatkan aliran nutrisi ke jaringan, memperkuat otot-otot kecil, betis, dan paha, serta mengatasi keterbatasan gerak sendi yang sering dialami oleh pasien Diabetes Melitus.

Kombinasi hidroterapi ini sangat mempengaruhi kadar gula darah sebagai zat anti glikemik, menurunkan kadar lemak darah, dan juga sebagai antioksidan untuk diabetes mellitus tipe 2 . WHO telah memberi izin dalam hal penggunaan tanaman obat/herbal untuk beragam penyakit (WHO, 2023). Jahe memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, kadungan fenolik yang membuat tanaman ini memiliki kemampuan menurunkan kadar glukosa darah, selain itu jahe juga obat yang dirasa sangat mudah ditemukan, praktis, dan ekonomis Teknik pelaksanaan selanjutnya ialah pemberdayaan keluarga (family empowering). Pemberdayaan keluarga dilakukan dengan mengajarkan keluarga bagaimana mengontrol, dan cara memeriksa kadar gula darah penderita, serta mengajar dan mendemonstrasikan senam kaki untuk menghindari ulkus diabetikum.

Terapi rendam kaki air Jahe hangat dapat diterapkan kepada penderita DM, dengan kandungan senyawa kimia yang dimiliki jahe diantaranya Flavonoid, Gingerol, Kalium, Kandungan potassium berfungsi dalam dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Sedangkan rimpang jahe utuh memiliki kandungan minyak atsiri yang dapat memberikan efek vasodilatasi atau memperlebar pembuluh darah yang membuat aliran darah menjadi lanca, sehingga kesemutan yang biasa terjadi pada penderita DM dapat menurun atau dapat dicegah. Oleh karena itu terapi ini dapat diaplikasikan dalam menjaga kestabilan kadar glukosa darah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun