Mohon tunggu...
Nur Aini Rizky Syaban
Nur Aini Rizky Syaban Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 20107030112 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Aiini

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Merajut Tradisi Mahasiswa Rantau Merayakan Lebaran

12 Juni 2024   16:06 Diperbarui: 5 November 2024   23:44 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun pada umumnya mahasiswa ini berkumpul karena persamaan daerah, di hari raya ini mereka akan berkumpul, masak-masak bersama untuk dinikmati bersama ketika hari raya tiba. Makanan yang biasanya di masak adalah makanan khas daerah yang jarang mereka konsumsi di tanah rantau.

Momen berkumpul bersama orang rumah bisa dilakukan namun ini hanya bisa di lakukan melalui jaringan telephon dengan bantuan teknologi komunikasi. Biasanya mahasiswa rantau akan melakakan sambungan telphon via WA yakni dengan melakukan Vidio Call. 

Melalui sambuangan vidio call ini mahasiswa rantau juga bisa menyaksikan suasan lebaran di rumahnya walaupun memang terasa beda, justru terasa jauh lebih menyedihkan karena tidak bisa merayakan lebaran secara bersama-sama.

Merayakan lebaran jauh dari keluarga bukanlah hal yang mudah. Rasa rindu dan kesepian bisa menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa perantau. 

Untuk itu, dukungaan emosional dari sesama perantau mahasiswa menjadi sangat penting. Mahasiswa-mahasiswa luar pulau biasnya memiliki tempat untuk berkumpul, orang-orang sedaerah inilah yang biasanya memberikan dukungan secara emosional, membantu agar supaya mahasiswa perantau ini tidak merasa sendirian dan tetap semangat menjalani hari-harinya di perantauan.

Ada beberapaa kampus di jogja yang memberikan ruang dan mengakomodasi mahsiswa -mahasiswa yang tidak pulang kampung saat lebaran ini dengan mengadakan perayaan di kampus dll. Beberapa acara yang biasanya dilakukan untuk merangkul mahasiswa yang tidak pulang seperti shalat id di kampus, bazar makanan dan melakukan perayaan solat id lainnya.

Yogyakarta dengan segala keramahannya menjadi saksi bagaimana semangat mahasiswa perantau harus tetap berkobar walaupun tidak mudik seperti mahasiswa lain yang memiliki kesempatan untuk mudik. Ini kemudikan setiap momen sebagai pengingat akan rumah, keluarga, dan tradisi yang selalu di bawa. 

Dalam setiap takbir yang dikumandangkan, setiap hidangan yang di bagikan, dan setiap senyuman yang terukir, tergambar jelas betapa hari raya adalab tentang kebersamaan meskipun terpaut jarak yang jauh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun