Mohon tunggu...
Nur Aini Rizky Syaban
Nur Aini Rizky Syaban Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 20107030112 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Aiini

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Perjalanan Penuh Kerinduan dan Pengorbanan- Mudik Anak Rantau After 2 Tahun Tidak Pulang ke Kampung Halaman

7 Juni 2024   18:34 Diperbarui: 2 November 2024   08:43 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Input sumber gambar

Dokumen Pribadi Input sumber gambar
Dokumen Pribadi Input sumber gambar

Pelukan hangat dari orang tua, senyum bahagia dari saudara kebersamaan dengan teman-teman dan semua kenangan di rumah mengahapus semua rasa lelah. Kembali merasakan masakan mama, tertawa bersama saudara bermain dan berkumpul sama teman-teman adalah kebahagiaan yang paling dinanti semua perantau. 

Pemandangan pagi menjadi lebih asri, udaranya jauh lebih segar, dan sore yang menggungah mata. Dikota kita juga menemukan hal demikian, namun entah kenapa ketika di rumah dan di kampung sendiri semuanya menjadi terasa lebih nikmat.

Momen lebaran menjadi waktu yang paling di tunggu-tunggu ketika pulang kampung. Ketika menjadi perantau lebaran hanya sekedar solat kemudian pulang kembali ke kos atau kontarakan dan tidur. Inilah yang menjadikan momen lebaran di kampung halaman menjadi spesial. Setelah shalat Id dikerjakan, keluaga besar akan berkumpul, melakukan sungkeman, makan bersama, dll. 

Yang menjadi pembedah dari hari-dari lain adalah di hari raya biasanya hidangan makanan lebaran menjadi sangat istinewa. Tidak hanya itu ada juga yang juga menjalankan upacara adat, seperti menari tarian tradisional, mengunjungi kerabat dari rumah ke rumah  ziarah ke makam-makam keluarga, biasanya akan membersihkan makam, menabur bunga atau hanya sekedar memanjatkan doa untuk Almahrum dan berbagai cerita lain.  

Dokumen Pribadi Input sumber gambar
Dokumen Pribadi Input sumber gambar

Setelah beberapa hari atau minggu menikmati semua kebersaman di kampung halaman, akan tiba saatnya untuk pulang kembali ke kota melanjutkan ritual merantau. Meski dengan berat hati harus kembali meninggalkan keluarga dan sanak saudara, namun kami biasanya akan kembali ke kota dengan semangat dan energi yang lebih baru. 

Momen -momen yang membakar rasa untuk harus kembali berjuang untuk mengangkat harkat dan martabat keluarga semakin membara, inilah yang menjadi bekal yang memberikan kekuatan dan motivasi untuk kami kembali melanjutkan perjuangan di perantauan.

Dokumen Pribadi Input sumber gambar
Dokumen Pribadi Input sumber gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun