"Di tempat lain gak ada, cuma ada di sini. Di Indonesia hanya ada di sini, bahkan di kawasan Asia Tenggara yang punya Gorila hanya Ragunan dan (itu) jadi daya tarik yang sangat luar biasa," cerita Wahyudi.
Selain Pusat Primata Schmutzer, spot tempat favorit di kawasan Kebun Binatang Ragunan ada pada hewan dengan kandang besar, seperti gajah, jerapah, dan burung pelikan. Lucunya, ada pengalaman menarik yang dialami oleh sepasang kekasih pra-pensiunan di kandang gajah. Pipih (50), penduduk daerah Cengkareng, bersama dengan suaminya sempat melihat gajah mengamuk lantaran gajah tersebut ingin keluar dari kandangnya.
Pipih sendiri sudah berkali-kali mengunjungi tempat wisata edukatif ini. Ia memilih ragunan dibandingkan tempat wisata lainnya karena tempatnya dekat serta lingkungan dan suasana Ragunan membuat sepasang kekasih tersebut merasa nyaman.
Zaman Industri 4.0 dengan teknologi internet yang berkembang cepat ini seringkali membuat masyarakat modern nyaman dan terhibur lewat berbagai hiburan digital. Selain itu, dengan semakin tingginya arus globalisasi tempat wisata yang mengusung konsep modern dan kekinian juga lebih digandrungi oleh masyarakat modern saat ini.
Akan tetapi, di tengah gempuran digitalisasi dan modernisasi tersebut, kawasan Kebun Binatang Ragunan tetap eksis dan ramai pengunjung. Ragunan menawarkan wisata hiburan konservatif yang edukatif, sehingga dapat menarik minat pengunjung yang berasal dari berbagai kalangan dan kelompok umur. Itulah mengapa meskipun libur lebaran telah usai, Kebun Binatang Ragunan tetap ramai pengunjung karena Kebun Binatang ragunan telah menjadi wisata favorit bagi masyarakat sekitar Jabodetabek.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
