Cerita Praktik Baik (Best Practice) Implementasi Rencana Aksi Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada Materi Sebaran dan Pemanfaatan Sumberdaya Alam di Indonesia.
Â
Metode Best Practice : Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Lokasi
SMA Negeri 1 Bojonggede
Lingkup Pendidikan
Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai
Memaksimalkan pengelolaan kelas dan meningkatkan keterampilan membuat peta dengan menggunakan model pembelajaran inovatif PJBL
Penulis
Nuraini, S.Pd
Tanggal
24 November 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
- Cerita Paraktik Baik (Best Practices) yang dibuat oleh penulis adalah deskripsi tentang pengalaman penulis dalam mengimplementasikan rencana aksi pembelajaran PPL pada kegiatan PPG Daljab Kategori 2 tahun 2022. Implementasi rencana aksi ini menggunakan model pembelajaran Project Based learning (PjBL) pada materi sebaran dan pemanfaatan sumberdaya alam di Indonesia dengan tujuan mengatasi masalah Pengelolaan kelas dalam kegiatan pembelajaran belum berjalan dengan baik, serta meningkatkan keterampilan peserta didik dalam membuat peta.
- Latar belakang masalah yang ditemukan oleh penulis sebelum mengimplementasikan pembelajaran dengan menggunakan Project Based learning (PjBL) pada materi sebaran dan pemanfaatan sumberdaya alam di Indonesia adalah sebagai berikut:
- Peserta didik dan guru belum melakukan kesepakatan (kontrak belajar)
- Media yang digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan pembelajara dikelas belum beragam, serta belum memfasilitasi differensiasi peserta didik.
- Pengetahuan peserta didik tentang lokasi atau sebaran wilayah penghasil sumberdaya alam di Indonesia serta pengetahuan mengenai pemanfaatan dari jenis sumberdaya alam tersebut tersebut masih minim.
- Media yang sebelumnya digunakan untuk menguasai keterampilan pemetaan pada materi sebaran sumberdaya alam hanya sebatas manual dengan cara menjiplak peta dari sumber yang ada disekitar.
- Tuntutan kompetensi abad 21, PPK, HOTS, dan ITC
- Kemudahan mengakses aplikasi sederhana di internet dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kompetensi keterampilan siswa dalam membuat peta.
- Â Perlu dilakukan pengembangan media pembelajaran pembuatan peta secara manual dengan digital pada materi Sebaran dan pemanfaatan sumberdaya alam di IndonesiaÂ
Adaya beberapa latar belakang masalah tersebut penulis berpendapat bahwa pentingnya memberikan  edukasi, pemahaman serta berbagi ilmu kepada guru geografi yang lain, agar dapat menjadi referensi untuk melaksanakan pembelajaran pada materi yang sama ataupun meteri yang lain pada sekolah masing-masing.
Peran dan tanggung jawab penulis dalam pelaksanaan praktik pembelajaran dengan ini adalah:
- Menjadi seorang pendidik yang bertugas dalam mendampingi peserta didik merekonstruksi pengetahuan mereka, terutama tentang pengetahuan sebaran sumberdaya alam serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Membantu peserta didik dalam menggali potensi mereka dalam berkomunikasi, berpikir kritis, kreatif serta mampu bekerjasama dengan rekannya.
- Menjadi fasilitator bagi peserta didik dan rekan guru yang lain dalam mengembangkan keterampilan membuat peta baik secara manual ataupun dengan menggunakan aplikasi secara digital.
- Mendampingi peserta didik dalam menerapkan langkah langkah/prosedur kerja kelompok dalam menghasilkan sebuah produk, menyusun rencana kerja, dan menyajikan hasil kerja kelompok.
- Memfasilitasi peserta didik dalam menyimpulkan, merefleksi pembelajaran yang telah mereka lakukan.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Implementasi rencana aksi pembelajaran PPL yang dilakukan oleh penulis mengalami beberapa tantangan yaitu:
- Peserta didik memiliki keterampilan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain.
- Keberagaman peserta didik menyilitkan guru dalam melakukan pengelolaan kelas
- Strategi dan pembelajaran yang dirancang diharapkan mampu mengatasi permasalahan pengelolaan kelas serta dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam membuat peta.
- Media yang digunakan oleh peserta didik dalam pembelajaran terbatas.
- Lingkungan sekolah diharapkan dapat mendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah -- langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan adalah guru diharapkan dapat:
- Merencanakan rancangan pengelolaan kelas dengan baik, dengan memberikan motivasi belajar, budaya positif serta membuat kesepakatan kelas agar pengelolaan kelas dapat berjalan dengan baik.
- Merancang strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan differensiasi peserta didik. Strategi yang digunakan pada pelaksnaan aksi pembelajaran adalah diskusi dan unjuk kinerja.
- Merancang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inovatif. Model pembelajaran inovatif yang digunakan pada pelaksnaan aksi pembelajaran adalah model pembelajaran PjBL.
- Merancang media pembelajaran yang dapat memfasilitasi keterampilan peserta didik dalam membuat peta, serta memfasilitasi differensiasi peserta didik. Media yang digunakan pada pelaksnaan aksi pembelajaran adalah Augmented Reality (AR) sederhana dan aplikasi peta online Google My Maps.
- Melakukan diskusi dengan pihak sarana prasarana sekolah dengan kurikulum sekolah untuk dapat membantu implementasi aksi pembelajaran berupa penyediaan alat serta refleksi rencana pembelajaran maupun hasil implementasi pembelajaran.
Strategi yang dilaksnakanan dalam proses pelaksnaan aksi pembelajaran yaitu dengan melaksanakan sintaks model pembelajaran PJBL yaitu:
- Pada kegiatan Pembuka, guru mengkondisikan, serta memotivasi siswa untuk pembelajaran, membimbing doa sebelum memulai pembelajaran, serta mengecek kehadiran siswa, melakukan tanya jawab sederhana, mengaitkan materi yang lalu dengan materi yang akan disampaikan dengan kegiatan diagnosa kepada peserta didik.
- Guru menjelaskan indikator yang akan dicapai pada pembelajaran dan memberikan apersepsi dan garis besar materi yang akan dipelajari melalui penayangan media PPT, kemudian guru memberikan simulasi kepada peserta didik merekonstruksi pengetahuaanya melalui penayangan video pembelajaran.
Pada Kegiatan Inti, guru membagi siswa majadi beberapa kelompok kecil (4 -- 5 orang perkelompok). membimbing peserta didik dalam mengumpulkan materi, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan pemantik dari guru.
Peserta didik memecahkan masalah, membagi peran, membagi pekerjaan dalam kelompok, dan memperjelas tugas kelompok dan individu. Peserta didik membuat project yang telah direncanakan (Assemblr.edu), secara berkelompok membuat laporan hasil project.
Peserta didik mengkomunikasikan kepada teman lainnya hasil project kelompoknya masing-masing. Setelah presentasi selesai, guru mengevaluasi kinerja peserta didik
Pada kegiatan Penutup guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang berhasil memperoleh nilai yang baik, membimbing peserta didik menyimpulkan materi, refleksi, dan memberikan penguatan materi kepada peserta didik yang belum memahami pembelajaran, memberitahukan materi atau tugas kerja pada pertemuan berikutnya, dan memandu doa akhir pembelajaran
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari kegiatan implementasi pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning pada meteri Potensi dan sebaran sumberdaya alam (SDA) dengan menggunakan media Assemblr Studio dan Google My Maps sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya, memiliki hasil yang cukup signifikan dilihat dari tercapainya tujuan pembelajaran yaitu tercipntanya pengelolaan kelas yang kondusif, serta peningkatan keterampilan peserta didik dalam membuat peta.
Berdasarkan hasil wawancara, respon dari rekan yang lain diperoleh tanggapan yang positif, penilaian yang diberikan oleh rekan juga baik, karena menurut pandangan mereka, pembelajaran pada era milenial memang lebih disarankan menggunakan TPACK dan HOTS melalui model pembelajaran yang inovatif.
Faktor yang menjadi keberhasilan dari implementasi pembelajaran aksi ini adalah adanya motivasi belajar yang mengalami peningkatan, diiringi pula dengan peningkatan hasil belajar siswa. Respon Pesrta didik pada saat pembelajaran, mereka merasa antusias dalam mengerjakan LKPD membuat peta pada aplikasi Google Maps. Selain pembuatan petanya dilakukan dengan digital, aplikasi ini juga memungkinkan untuk berkolaborasi dengan peserta didik yang lain di kelompoknya. Cara pengerjaan petanya pun cukup mudah, dan cepat diikuti oleh peserta didik, dikarenakan mereka lebih terbiasa menggunakan gadget.
Pembelajaran yang dapat diperoleh dari kegiatan implementasi pembelajaran rencana aksi ini adalah Pengelolaan kelas dapat berjalan dengan baik dan pembelajaran akan terasa lebih bermakna jika kegiatan pembelajarannya dirancang dengan menggunakan strategi dan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H