Mohon tunggu...
Nuraini Amarsa
Nuraini Amarsa Mohon Tunggu... Human Resources - HR and Labor Specialist

Pegiat Jalan Kaki, Rock N Roll mom, 80s enthusiast, beach junkie

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Isolophilia: A Way to Get Stronger and Happier

19 Januari 2024   16:58 Diperbarui: 19 Januari 2024   17:04 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Pernah gak sih kalian punya teman atau saudara yang senang menyendiri?
Atau pernah gak sih kalian ngerasa ingin sendirian aja? lagi gak pengen diganggu nih ceritanya

Bisa ketika lagi mengerjakan hobby misalnya ketika nonton film atau bermain game

Bisa juga ketika sedang belanja atau sekedar cuci mata di mall atau bisa juga ketika bekerja

Kok gitu? Bukannya semua manusia adalah makhluk sosial ya yang harusnya bersosialisasi dengan sekitarnya? Benar memang manusia itu adalah makhluk sosial tapi manusia juga sebetulnya membutuhkan waktu sendiri.

Isolophilia itu namanya. Isolophilia adalah sebuah dorongan atau hasrat untuk memiliki waktu sendiri. Tidak seperti isolasi sosial dimana sangat minim interaksi sosial, isolophilia adalah sebuah keinginan untuk memilih untuk sendiri dan menemukan ketenangan dalam kesendirian,. Sebetulnya orang yang isolophilia ini tidak selalu orang yang introvert loh namun dia memiliki dorongan yang kuat saja untuk mengerjakan sesuatu sendirian. Dia bukannya tidak mau bersosialisasi, hanya saja dia membutuhkan waktu untuk sendiri untuk mengerjakan tujuannya. Jadi tidak sepanjang waktu dia sendirian. Bukan juga orang yang ansos loh yaaa.

Saya sendiri sebetulnya sudah menjadi isolophilia dari saya duduk di bangku kuliah S1. Dimana banyak sekali kegiatan yang saya sukai dan mengharuskan saya memiliki mobilitas yang banyak. Mengapa kok sendirian? Simpel karena tidak ada yang memiliki minat dan kegiatan sebanyak saya pada saat itu. Bayangkan saja pagi hari saya sudah kuliah, siang hari sampai sore saya masih mengurus organisasi, dan di malam hari saya sisakan untuk bekerja, saat itu saya menjadi item writer untuk pembuatan alat tes psikologi. Terbayang kan jika saya repot mencari teman atau seseorang yang bisa menemani saya sepanjang waktu, tentunya sangat tidak praktis.

Ketika saya menjadi ibu saat ini saya cenderung senang menjadi isolophilia, dengan menjadi isolophlia saya merasa lebih produktif dan bisa menjadi diri saya sepenuhnya tanpa khawatir dengan apapun. Saya bisa bekerja menemui klien lalu sepulang itu bisa menjemput anak dari sekolah dan membuat quality time dengannya. Hal ini tentu saja tidak bisa saya lakukan jika saya masih harus bergantung dengan orang lain.

Isolophilia merupakan cara yang menarik juga ketika kita dihadapkan pada lingkungan yang bertentangan dengan kepribadian dan value kita. Alih-alih berbaur dengan lingkungan yang tidak menyenangkan, lebih baik untuk sendirian dengan dunia kita sendiri dan menjadi diri kita sendiri tanpa perlu merubah diri untuk disukai.

Kok bisa sih jadi isolophilia? Hmmm menurut saya menjadi isolophilia ini merupakan pilihan yang sebetulnya tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Banyak orang saat ini yang masih takut sendirian. Bahkan untuk ke toilet atau di rumah sendirian pun tidak berani. Padahal sebetulnya banyak sekali manfaatnya jika kita mencoba melakukan semuanya sendirian.  Isolophilia sebeneranya ini timbul ketika kita memiliki keinginan yang kuat dan juga disertai keberanian untuk mencapainya. Misalnya saya ingin sekali makan siang sashimi, namun tidak ada orang-orang di sekitar saya yang menyukai sashimi, lalu jika memang sudah craving maka sendirian pun akan kita lalui.

Sebetulnya Isolophilia ini juga banyak manfaatnya lho.  Dengan melalukan banyak hal sendiri kita menjadi lebih mendalami sejauh apa kepribadian kita apa sih sebenarnya yang kita inginkan. Misalnya saja ketika kita jalan di Mall sendiri kita bisa menentukan kita senengnya makan apa sih, beda kalau kita bergerombol seringkali kita harus ikut suara terbanyak untuk memilih apa yang akan kita makan.

Isolophilia juga mendorong lebih banyak produktivitas dan kreativitas, tidak hanya itu juga bisa loh mengurangi stress dan meningkatkan Kesehatan mental. Loh kok bisa? Kan sendirian. Karena dewasa ini justru sumber stress utama adalah lingkungan sekitar. Teman kerja yang toxic, tetangga yang julid, boss yang galak, dll. Kebayang kan kalau kita bisa melepaskan ikatan tersebut hmm release sekali rasanya walau sejenak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun