Apakah kamu pernah membaca sebuah teks mengenai opini ataupun pendapat? Â seperti kalimat "Why you should eat a healty breakfast". Â setelah membaca teks tersebut,Kamu lalu merasa hal itu berhubungan dengan kamu, tertarik untuk membaca, dan memahami ide atau gagasan yang terdapat dalam tulisan tersebut. Nah, dalam bahasa Inggris, kalimat itu termasuk sebagai analytical exposition. Untuk lebih memahami lebih dalam mengenai analytical exposition, yuk kita bahas materi nya di artikel ini!
Pengertian Analytical exposition
Sebelum kita membahas mengenai analytical exposition text, ada baiknya kita mengetahui apa itu exposition text? Jadi, secara sederhananya, exposition text adalah sebuah teks yang menyajikan satu sudut pandang tentang sebuah isu. Exposition text umumnya dapat kita temukan di artikel ilmiah, jurnal, majalah, dan bagian tajuk rencana atau editorial suatu koran / media massa. edangkan analytical exposition text adalah sebuah teks yang berisikan pendapat penulis tentang hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Baik itu suatu benda, tempat, ataupun kejadian, tanpa mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu.Â
Jadi secara kesimpulannya, Analytical exposition is a text that elaborates the writer's opinion  on phenomena/ issue happening around him or her. the Purpose of this text is to persuade the reader that the issue is an important matter.Â
Tujuan Analytical Exposition Text
Nah tadi kita sudah membahasa mengenai apa itu analytical exposition text. Tapi mungkin kamu bertanya-tanya, what is the purpose of analytical exposition text? the main purpose of analytical exposition text is to persuade the reader that the issue is an important matter.Jadi tujuan dari analytical exposition text  untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang dihadirkan adalah topik yang penting untuk dibahas. Kamu perlu ingat, kalau analytical exposition text tidak "berusaha" untuk mengubah sudut pandang pembacanya, ya. Jadi, teks ini murni  berisi pendapat dari penulis.
Struktur Teks Analytical Exposition
oke, tadi kan kita sudah membahas tentang pengertian dan juga tujuan. sekarang kita akan membahas mengenai struktur teks dari analytical exposition. Analytical exposition text terdiri dari 3 bagian, yakni thesis, arguments, dan reiteration. Simak penjelasannya masing-masing bagian ini ya:Â
1. Thesis : Pada bagian ini, Â thesis adalah bagian yang memberitahu pembaca tentang topik utama dan sudut pandang penulis. Thesis selalu bisa kamu temukan di paragraf pertama teks.Â
2. Arguments: Di paragraf selanjutnya yaitu arguments. Arguments adalah pendapat untuk mendukung topik utama yang telah disampaikan sebelumnya. Biasanya dalam analytical exposition terdapat lebih dari dua argumen. semakin banyak argumen yang kita sampaikan akan lebih baik dan pembaca akan lebih percaya bahwa topik yang kita bawa memang penting untuk dibahas.
3. Reiteration : Bagian ini terletak di paragrap terakhir sebagai penutup dari teks. Reiteration adalah penegasan kembali posisi dan pendapat penulis terhadap topik utama. Â Reiteration juga sering disebut sebagai conclusion, yang mana artinya adalah kesimpulan.Â
Language Features of Analytical Exposition Text
selain mengetahui pengertian, tujuan dan struktur teks, kamu juga harus mengetahui language feature dari analytical exposition. Kaidah kebahasaannya adalah:
1. menggunakan simple present tense
2. menggunakan kata-kata yang mengekspresikan perasaan atau pikiran dari penulis
3. Menggunakan connective words yaitu kata penghubung. Penggunaan connective words bertujuan untuk menghubungkan antar ide, baik itu frasa, klausa, kalimat, maupun paragraf.Â
Contoh Analytical exposition text
Social Media are Bad for Teenagers
Social media or social network websites such as Twitter, Instagram, Facebook, Google Plus and many others have become one of the inescapable aspects of our modern life, especially for most teenagers. These websites are not just becoming a part of their world, but it's indeed becoming their world. They spend their time more and more on social media. It happens because most of the teens now have their own smartphone. They can use it to connect to the internet and access social media freely. They are constantly posting and uploading status, pictures, and videos on social media. This hyper-connected habit to social media could lead to some bad effects for them.
Firstly, most teens nowadays stay connected to the internet, accessing social media the whole time. They always check their social media account on the smartphone from the time they wake up in the morning till they back to sleep at night. This "always connected" habit is bad because it could make the risk they are getting bullied higher. These days, bullying doesn't only happen in schools or on buses, but it also has spread over social media. It means, if a teen is getting bullied in real life, the bully will simply keep doing it online on social media.
Secondly, based on the latest study, teenagers who engage with social media during the night could ruin their sleep pattern and it would lead to a higher risk of anxiety and depression. Teens who always online tended to feel that they have to available online 24 hours. It's resulting anxiety if they didn't respond or reply text or post immediately. It showed that teens are so emotionally devoted on social media that a fifth of secondary school students would stay awake at night just to make sure they don't miss anything on social media.
Lastly, Social media could decrease the real life social interaction because they are being more comfortable with their online friends. A separate study that was conducted by the National Citizen Service also found that most girls seek comfort on social media rather than talking their problem to their parents. The survey also suggested that girls are likely experiencing stress more often than boys about twice in a week.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H