Mohon tunggu...
Nur Aini
Nur Aini Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya memiliki hobi menulis terutama seputar pendidikan, keagamaan dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ramadan dan Etos Disiplin

16 Maret 2023   11:14 Diperbarui: 16 Maret 2023   11:17 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Demi waktu", adalah arti dari Qur'an surat Al-asr ayat pertama. Tatkala ada huruf "wawu' maka ada sesuatu yang penting dari kata sesudahnya. "Wal 'Asr" huruf wawu yang menandakan sebagai wawu qosam artinya sumpah. Sungguh Allah swt telah bersumpah dengan waktu maka Allah swt menegaskan bahwa waktu itu sangat penting adanya. Tatkala saya menginjakkan kaki pertama kali di negeri Sakura (1995), perasaan langsung takjub padanya. Betapa masyarakatnya sangat menjunjung tinggi nilai sebuah waktu. Semua serba teratur masyarakat dan segala aturan sangat menghargai waktu. Limabelas menit sebelum aktivitas sebuah perusahaan maka seluruh karyawan dari pimpinan sampai karyawan biasa, harus membersihkan di sekitar tempat kerjanya. Dalam sebuah kalimat bijak mengatakan bahwa waktu diibaratkan sebagai pedang. Tatkala pedang digunakan dengan baik maka yang dihasilkan adalah sesuatu yang baik dan bermanfaat. Sebaliknya tatkala pedang digunakan suatu kejahatan maka yang akan terjadi adalah kerugian yang akan mendatangkan sebuah penyesalan. 

Keterkaitan waktu dan sikap disiplin ibarat sekeping uang logam. Saat melakukan ibadah puasa maka sikap disiplin adalah sebuah keniscayaan. Orang beriman yang berpuasa akan melaksanakan ibadahnya disandarkan pada keimanan yang kuat. Pembelajaran kedisiplinan saat berpuasa dapat ditemukan pada moment tertentu. Seperti saat imsak, buka puasa, sholat fardhu yang telah ditentukan waktunya dan tidak boleh dilanggar. Disiplin saat melakukan ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah swt (hablumminannas) dan ibadah yang terkait dengan kemanusiaan (hablumminannas). Tak kalah pentingnya adalah disiplin dalam menggunakan waktu. Maka dengan puasa akan dibiasakan untuk bersikap disiplin waktu. Ada sebuah pegangan sebagai pemantik dalam penggunaan waktu dengan disiplin. "Jika hari ini lebih baik dari kemarin maka kita termasuk orang yang beruntung manakala hari ini sama dengan kemarin maka kita termasuk orang yang merugi, akan tetapi manakala hari ini lebih buruk dari kemarin maka kita termasuk orang yang celaka (dilaknat) oleh Allah swt "(HR. Hakim). Proses pembelajaran saat berpuasa di bulan Ramadan akan memberikan efek positif tatkala dilakukan dengan baik dan benar.

 Setiap tujuan yang akan dicapai harus melalui proses yang baik. Tujuan diperintahkannya berpuasa agar manusia beriman yang menjalaninya menjadi bertaqwa. Nilai-nilai ketaqwaan yang akan dicapai melalui proses berpuasa yang benar sesuai yang dicontohkan Rasulullah. Nilai kejujuran dan disiplin yang kuat akan memberikan dampak bagi tiap orang dan masyarakat. Setiap ibadah pasti ada tantangan dan godaan. Demikian juga dengan puasa pasti akan menghadapi rintangan. Jika niat kita kuat hanya ingin mengharap ridho Allah swt maka keutamaan-keutamaan Ramadan akan didapatkan. Di antara keutamaannya adalah akan mendapatkan ampunan Allah swt, latihan diri bersyukur kepada Allah swt, melatih diri disiplin waktu, mampu meningkatkan silaturrahmi. Maka marilah kita siapkan Ramadan ini dengan persiapan fisik, mental dan ilmu sehingga tujuan puasa dapat dicapai yakni "Muttaqin".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun