Mohon tunggu...
Nur Aini
Nur Aini Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya memiliki hobi menulis terutama seputar pendidikan, keagamaan dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Buiding Spritual Character Birrul Walidain

12 Februari 2023   11:36 Diperbarui: 12 Februari 2023   11:44 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PARENTING

Building Spiritual Character Birrul Walidain

(MTSN 1 BANGKALAN)

https://youtube.com/shorts/erBQ01nD-Ps?feature=share

Kata Parenting dapat diartikan sebagai keterampilan orang tua dalam mengasuh anak yang lebih dikenal dengan pola asuh anak. Pada akhir tahun 2019 saya mendapatkan undangan untuk menghadiri acara seminar yang bertajuk tentang parenting. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh SD Muhammadiyah 1 Bangkalan. Saya sebagai orang tua murid dari ananda Ahmad Darwisy Aminullah yang pada saat itu duduk di bangku kelas 5 SD Mutuba menghadiri kegiatan tersebut yang mendatangkan seorang Guru Besar ITS yakni Prof. Imam Robandi yang multitalenta. Pada saat itu hadirin langsung terpukau dengan penampilan Prof. Imam yang mengajak seluruh wali murid bernyanyi bersama. Acara parenting tersebut diselenggarakan di gedung Rato Ebhuh Bangkalan.

https://youtu.be/nz6ZDiJanfw

Pada tanggal 9 Februari 2023 di gedung yang sama diselenggarakan acara yang serupa walaupun dengan tema yang berbeda. Undangan saya peroleh dari MTSN 1 Bangkalan karena sebagai orangtua dari siswa yang bernama Ahmad Darwisy Aminullah kelas IX B. Pihak sekolah menghadirkan seorang pemateri dari kota Malang yakni ibu Dr.Hj. Like Raskova, M.Ed, beliau merupakan dosen Universitas Negeri Malang. 

Pihak sekolah mengadakan acara parenting ini untuk menjawab tantangan dari salah satu akibat kemajuan tekhnologi yakni dekadensi moral. Betapa pilu hati kita saat banyak kafe-kafe atau tempat-tempat nongkrong yang ramai oleh kumpulan anak-anak muda yang masing-masing sibuk dengan gawainya. Demikian juga di rumah, anggota keluarga duduk berdekatan namun terasa jauh karena semua fokus pada gawainya. Untuk menyikapi hal tersebut maka madrasah tsanawiyah negeri 1 Bangkalan menyelenggarakan parenting yang pesertanya adalah siswa kelas 9 beserta orang tua masing-masing.

Dalam sambutannya bapak Rustam, M.Pd selaku kepala Madrasah memaparkan tentang orang -- orang yang disebut sebagai orang tua. Pertama adalah mereka yang telah menyebabkan kita terlahir ke dunia yakni orang tua (ayah ibu). Yang kedua adalah orang yang telah mentransfer ilmu yakni para guru, ustadz, ulama dan sebagainya. Orang yang lebih tua dari kita adalah pengertian ketiga.

Terakhir adalah mereka yang mempunyai jabatan memegang amanah yang diberikan. Kategori keempat ini termasuk para pemimpin. Mereka yang disebut sebagai orang tua maka perlakukanlah mereka dengan baik dan beradab. Belajar tentang pola asuh anak tidak didapatkan di sekolah maka butuh usaha-usaha untuk memberikan pencerahan tentang parenting. Komite sekolah sangat mengapresiasi kegiatan parenting ini sebagai wujud kepedulian sekolah terhadap pola asuh anak sebagai bentuk kerjasama sekolah dan orang tua demi kebaikan anak-anak bangsa.

Bapak Akhmad Sururi sebagai Kepala Kementrian Agama kabupaten Bangkalan dalam sambutannya memberikan tips agar anak-anak kita sukses. Demikian juga sebagai anak apa yang harus dilakukan oleh seorang anak terhadap orangtuanya. Pertama, orang tua hendaknya selalu mendoakan anak-anaknya. Saat terbersit ingatan kepada anak maka langsung doakan. Demikian pula seorang anak doakanlah orang tua saat mereka masih hidup maupun telah meninggal dunia. Kedua, orang tua selayaknya 'loman / lambhe' ' atau ringan tangan (dalam arti positif) dapat diartikan suka membantu, memberi terhadap anak-anak. Ketika anak membutuhkan sesuatu maka orangtua berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhinya, apalagi yang berhubungan dengan pendidikan mereka. Pesan beliau niatkan sebagai sedekah saat memberi kebutuhan anak sehingga menjadi amal jariyah. Hal lain yang sangat penting harus dilakukan orang tua adalah memberikan contoh tauladan bagi anak-anak. "Jangan sampai menyuruh anaknya sholat berjamaah di masjid tapi dirinya tidak beranjak!", begitu harapan yang disampaikan pak Sururi. Contoh konkret dari orang tua akan memberikan dampak yang lebih membekas pada diri anak. Akibatnya anak akan mudah menerima dan meniru perilaku orang tua.

Moderator membuka seminar parenting dengan menukil pesan Ali Bin Abi Thalib, "Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamanmu karena zaman mereka tidak sama dengan masa kalian hidup". Ibu Hj. Dr. Like Raskova, M.Ed menyampaikan beberapa hal yang terkait dengan Parenting (pola asuh anak). Memberikan afirmasi positif bagi anak akan berdampak pada kepribadian anak. Senyuman yang manis dari orang tua akan menciptakan rasa nyaman bagi anak. Saat anak kita salaman, tataplah wajahnya jangan sampai menatap yang lain. Sering-seringlah untuk memeluk anak kita apalagi saat mereka ada masalah, karena dengan pelukan rasa percaya diri anak akan terbangun. 

Rasa percaya diri ini penting untuk kehidupan mereka saat berkomunikasi dan berkolabarasi dengan orang lain. Biasakanlah di rumah untuk beretika yang baik sebagai modal anak-anak saat masuk dunia kerja. Ada empat "kata ajaib" yang harus dibudayakan di rumah yaitu kata maaf, tolong, permisi dan terimakasih. Bangun kemandirian anak sejak dini karena kebahagiaan dan kesuksesan tidak datang secara instan tapi butuh proses yang dimulai dari rumah. 

Umur seseorang tidak ada yang mengetahui maka berikanlah pemahaman kepada anak "kalian akan menghadapi kehidupan yang keras di luar sana maka biasakanlah bersikap mandiri sesuai dengan kemampuanmu"! mandiri dari hal terkecil. Selain itu biasakanlah untuk selalu beretika yang baik akan membentuk sebuah Habbit dan menjadi karakter. Quote terakhir dari ibu Hj. Like adalah "Didiklah anak-anakmu dengan keras (disiplin) maka dunia akan lunak, sebaliknya jika kamu didik dengan lunak maka dunia akan keras kepada anak-anakmu. (NurAini-LINK)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun