c) Mendorong kolaborasi antara anggota tim dari berbagai departemen atau tingkatan dalam organisasi untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi bersama-sama.
d)Â Memfasilitasi upaya perbaikan berkelanjutan dengan mengurangi atau menghilangkan penyebab masalah, sehingga meningkatkan kualitas produk atau layanan.
e) Dengan mengidentifikasi akar penyebab masalah, perusahaan dapat menghindari pemborosan sumber daya dan mengurangi biaya yang terkait dengan perbaikan dan pemeliharaan.
f) Memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan prosedur operasional standar yang lebih baik berdasarkan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab masalah potensial.
g) Mendorong kesadaran karyawan terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dan kualitas produk atau layanan yang dihasilkan.
Sampai saat ini, Fishbone Diagram dari Ishikawa tetap menjadi alat yang sangat terkenal dan digunakan secara luas di seluruh dunia untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masalah. Hal ini karena kepraktisan Fishbone Diagram dan kemampuannya untuk membimbing setiap tim dalam terus berpikir dan menemukan akar penyebab utama suatu masalah (Safrotulloh dan Gumiandri, 2021).
Jadi, dapat disimpulkan sebuah perusahaan dapat sangat diuntungkan dari penggunaan Fishbone Diagram Ishikawa karena alat ini memungkinkan mereka untuk secara efektif mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masalah, perusahaan dapat mengatasi masalah secara sistematis, meningkatkan kualitas produk atau layanan, efisiensi operasional, serta mengurangi biaya dan ketidaksesuaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H