Tazkiyat Al-Nafs; Penyucian Jiwa Seorang Muslim Dengan Hambanya.
Tazkiyat Al-Nafs terdiri dari 2 kata, yaitu Tazkiyat dan Al-Nafs. Secara etimologi kata tazkiyat berasal dari kata zaka atau zakat yang berarti Al-Manuwwu, yaitu tumbuh kembang, dan juga bisa berarti taharah yang artinya bersih atau membersihkan. Sedangkan nafs artinya jiwa. Oleh karena itu, Tazkiyat al-nafs berarti membersihkan dan mengembangkan jiwa hingga bersih dan melahirkan kebaikan.
Tazkiyat Al-Nafs adalah upaya membersihkan jiwa dari berbagai penyakit hati dan sifat-sifat tercela dengan langkah-langkah yang sistematis dan terencana. Menyucikan jiwa bukan hanya keharusan bagi orang-orang yang melakukan dosa besar, tetapi juga untuk seluruh umat manusia. Karena menurut Al-Qur'an tidak ada manusia yang bersih dari dosa karena manusia pada dasarnya adalah makhluk yang tidak luput dari salah dan dosa. Al-Quran membimbing dan mendidik manusia agar menghindari perbuatan tercela, Adapun kebudayaan yang bertentangan dengan agama Islam maka harus ditinggalkan.
Adapun empat langkah menurut As-Saraj untuk membersihkan hati, yaitu:
1. Al-ibadat yakni, beribadah kepada Allah dengan khusyu' dan ikhlas, Dalam keadaan ini kita harus sepenuhnya menyerahkan jiwa dan pikiran kita untuk berfokus kepada Allah SWT, dengan memahami apa yang kita baca
2. Al-mujahadat yakni, berjuang membersihkan jiwa dari berbagai penyakit hati dan sifat sifat tercela, Dalam hal ini kita harus selalu bersyukur atas apa yang Allah takdirkan terhadap kita dan harus meyakini bahwa setiap sesuatu baik rezeki, takdir dan musibah mempunyai manfaat dan hikmah yang dapat kita ambil dari apa yang kita alami.
3. Al-riyadat yaitu, melatih diri menjadi pribadi yang lebih baik dengan bimbingan Allah, Hal ini dapat kita lakukan untuk selalu bermuhasabah dan memperbaiki atas perilaku perilaku tercela yang dilarang oleh Allah. Adapun caranya dapat kita lakukan untuk terus berdzikir, bershalawat, dan menghadiri kajian kajian yang terdapat sebuah ilmu yang akan kita tanam dan diamalkan.
4. Al-Inqifa Illa Allah yaitu, mengorientasikan hidup untuk Allah, Bersama Allah dan Kembali hanya kepada Allah sehingga dapat menemukan makna hidup untuk mencapai Ridha Allah SWT. Dalam hal ini kita harus melibatkan dan mengingat Allah dalam segala sesuatu dengan itu kita akan menjadi pribadi yang yang merasa selalu diawasi dan takut kepada Allah SWT.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa tazkiyat al-nafs atau menyucikan jiwa dari kotoran dosa besar maupun kecil yang pernah dilakukan manusia dengan taubat nasuha adalah solusi bagi manusia untuk mengakhiri hidupnya dengan jiwa yang bersih. Keberhasilan ini tergantung kepada kesungguhan, kejujuran dan ketulusan seorang hamba. Hal ini bertujuan agar seorang hamba lebih dekat dengan Allah sang pencipta. Maka rawatlah keimanan dengan kuat dan istiq0mah serta memperbaiki kualitas lahir dan batin, didik dan latihlah diri kita agar menjadi pribadi yang lebih bersih dan dekat dengan Allah serta mengorientasikan hidup kita seluruhnya itu akhirat.
Nama Penulis: Nuraini Ramadhani
Dosen Pengampu : Dr. Hamidullah Mahmud, Lc MA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H