Nur Aidah Fitriyah
Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Teknik Matematika dan IPA Universitas Indraprasta PGRI
Utami Ismiandari
Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Teknik Matematika dan IPA Universitas Indraprasta PGRI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami guru Sekolah Menengah Atas dalam  mengajar mata pelajaran matematika dan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan tersebut, serta untuk mengetahui solusi dalam mengatasi kesulitan guru dalam mengajar mata pelajaran matematika. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Yang menjadi target penelitian ini adalah guru-guru yang mengajar mata pelajaran matematika Sekolah Menengah Atas. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan  yang dihadapi guru  dalam mengajar mata pelajaran matematika,  antara  lain:  (1)  guru  kurang  memahami  materi pada pembelajaran matematika (2) kurang terampilnya guru dalam mengatur suasana hati, (3) guru kurang mampu melaksanakan  proses pembelajaran yang memicu keaktifan siswa, (4) guru kurang mampu melakukan proses pembelajaran yang membuat peserta didik termotivasi dalam penyelesaian masalah dalam pembelajaran matematika , (5) guru kurang mampu memahami situasi dalam kelas (6) kosongnya kesiapan guru dalam menyediakan media belajar sebagai penunjang pembelajaran. Adapun  faktor-faktor  yang  menyebabkan  kesulitan tersebut adalah (1) guru  masih  menerapkan  pembelajaran  konvensional,  sehingga kurang menggali kemampuan siswa, (2) guru kurang kreatif dalam menerapkan model dan metode pembelajaran, (3) kurangnya  pemahaman  terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar (4) kurangnya pelatihan mengenai cara mengajar yang baik dan benar (5)  kurangnya sarana  dan  prasarana  dalam  pembelajaran  disekolah. Solusi  yang  ditawarkan  untuk  mengatasi  kesulitan  tersebut  adalah:  (1)  perlu  diadakan diklat untuk para guru,  (2) guru  harus lebih  banyak belajar  dan membaca mengenai materi pembelajaran, (3) guru harus lebih kretif dalam menerapkan model/metode pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Kata Kunci : pendidikan, guru, kesulitan mengajar
Baca juga: Pengalaman Mengajar Matematika
A. PENDAHULUAN
Olitically, the Indonesian government's effort to provide educational service for all citizens is more or less adequate. This is reflected in Article 31 of the 1945 Constitution, which stated that every citizen has the right to education, obliged to receive compulsory education and that the government is responsible  for  the  fund.  Through  the  amendment  of  Article  31  of  the  1945  Constitution,  this determination is further enhanced by the rule that prioritized educational budget by at least 20% of the state  budget (APBN).  The  same percentage  is also  mandated  to  be  allocated  by each district  in  the regional revenue and expenditure budget (APBD)(Kharisma & Pirmana, 2013).Â
Pendidikan merupakan salah satu agenda pemerintah yang dilaksanakan secara kontinyu. Agenda ini dititik beratkan pada penggunaan sumber daya manusia, karena sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan pembangunan bangsa. Education is a key element in building a nation (Leonard, 2012). Usaha meningkatkan sumber daya manusia ini dapat dilihat dari keinginan pemerintah memperbaiki dan memenuhi perangkat dalam komponen yang berkaitan dengan lembaga pendidikan, salah satunya adalah guru.Â