Mohon tunggu...
Nuraga Kita
Nuraga Kita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis adalah seni untuk mengekalkan diri

Suatu ruang untuk berbagi kisah, Cerita dan cinta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amarah

22 Desember 2022   19:45 Diperbarui: 22 Desember 2022   20:00 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergumulan Sialan !
Sore saat manusia itu berembuk
Dengan kepulan asap membumbung ke langit

Satu dua isapan, kaki melangkah bak raja
Bau mulut seperti tai
Dibawah gedung-gedung putih nan megah
Mereka memohon,
Berjejer pada selasar

Omong kosong akan kekuasaan
Sebutir batu kerikil hendak di pungut
Dilempar ke atas untuk menghujam kepala
Langit-langit pun murka

Pada sore yang menantikan gulita
Senja berkamuflase menjadi jubah kegelapan
Sebentar lagi waktu itu tiba
Lembaran mesti dihitung
Untuk dibagi-bagi
Untuk dipilih-pilih
Untuk berkuasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun