Mohon tunggu...
Nurafriliani Ilham
Nurafriliani Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

jadi penyanyi kamar mandi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Etika Menegur: Adab Menyampaikan Nasihat kepada Orang Tua yang Ghibah Berdasarkan Hadis

24 November 2024   19:10 Diperbarui: 24 November 2024   19:15 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memberikan nasihat merupakan salah satu bentuk kasih sayang seseorang terhadap orang yang di nasihati . Proses saling menasihati menunjukkan bahwa seseorang mengharapkan kebaikan bagi orang lain. Bahkan, Rasulullah menjadikan nasihat sebagai salah satu inti dari agama Islam yang mulia. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Agama adalah nasihat." Kami (sahabat) bertanya, "Untuk siapa?" Beliau menjawab, "Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin, serta bagi umat Islam umumnya." (HR. Muslim no. 55) 

Dalam Islam, ghibah atau menggunjing orang lain adalah tindakan yang dilarang. Bagaimana Adab menegur orang tua yang terlibat dalam ghibah? penting untuk melakukannya dengan cara yang bijaksana, penuh adab, dan kasih sayang. Berikut adalah beberapa adab berdasarkan hadis yang dapat diterapkan saat memberikan teguran atau nasihat kepada orang tua yang melakukan ghibah:

1. Menggunakan kata-kata yang lembut dan penuh hormat 

Dalam ajaran Islam, menghormati orang tua merupakan suatu kewajiban yang sangat penting. Ketika kita perlu memberikan teguran kepada orangtua, tegur lah dengan cara yang lembut dan penuh rasa hormat.

"Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan mencintai kelembutan dalam setiap urusan". [HR Bukhari no: 6024, Muslim no: 2165].

Contoh Menegur dengan lembut "Bapak/Ibu, lebih baik kita menjaga ucapan agar tidak membicarakan keburukan orang lain".

2. Mengingatkan bahwa ghibah adalah dosa

Cara lain yaitu mengingatkan kepada orang tua bahwa ghibah itu adalah perbuatan yang dilarang dalam islam. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tahukah engkau apa itu ghibah?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Ia berkata, "Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain." Beliau ditanya, "Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah Mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya." (HR. Muslim).

Gunakan hadis tersebut untuk menekankan tentang dosa ghibah untuk menjelaskan bahwa perbuatan ini sangat merugikan dan di larang oleh ajaran islam. 

3. Mengalihkan pembicaraan ke topik yang lebih positif

Alihkan pembicaraan ke hal-hal yang lebih positif dan ingatkan tentang pentingnya menjaga ucapan. Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya ia berbicara baik atau memilih untuk diam." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kita juga perlu mengingatkan orang tua bahwa ghibah dapat merusak hubungan sosial dan mendatangkan dosa. Menjaga lidah adalah langkah bijak untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh kasih.

4. Mendoakan kebaikan orang tua

Selain memberikan nasihat, sangat penting untuk berdoa agar orang tua diberi petunjuk oleh Allah SWT dalam menjaga lisan mereka dan terhindar dari ghibah. Nabi Muhammad SAW bersabda,

 "Ya Allah, tunjukkanlah aku kepada yang benar dan jauhkanlah aku dari yang salah" (HR. Tirmidzi). 

Doa ini mencerminkan harapan agar kita semua dapat menghindari perbuatan buruk dan selalu berada di jalan yang benar.

Jadi, Menegur orang tua adalah suatu tugas yang mulia, namun harus dilakukan dengan cara yang lembut agar tidak menyakiti perasaan mereka. Rasulullah mengajarkan betapa pentingnya adab dan kasih sayang dalam berinteraksi, terutama dengan orang tua. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun