Minggu kemaren Presiden Jokowi telah mengumumkan siapa saja yang menjadi kabinet menterinya. Hal tersebut ternyata mengundang banyak perhatian dari publik. Mengapa demikian ? Pasalnya siapa saja yang dipilih jokowi umumnya yang mempunyai sifat berkarakter kerja tanpa pandang bulu dan tanpa embel-embel. Salah satu contohnya adalah dengan terpilihnya Mbak Susi, pengusaha Susi Air. Walau hanya tamatan SMP, Mba Susi mampu mengangkat harkat dirinya melalui usahanya tersebut. Jokowi memilih tanpa memandang calon menterinya itu S3 ataupun hanya bertamatan SMP saja.
Disisi lain, ternyata ada juga mereka yang kecewa terhadap kabinet menteri Jokowi-JK ini. Saya pun sebagai orang batak merasa kecewa, nadong HALAK HITA yang terpilih di kabinet Jokowi-JK. Konon kabarnya tidak ada nama yang berbau batak yang dipilih dalam kabinetnya. Hal ini mengundang banyak pertanyaan bagi orang Batak. Pasalnya orang batak yang biasanya selalu berhasil menduduki posisi penting di tanah air kini sudah tak terlibat lagi.
Kemanakah orang batak? Apakah Jokowi tak sadar bahwa saat pilpres kemaren suara terbanyak yang memilihnya adalah dari  sumatera utara? Perolehan suara dalam pilpres kemarin, 94% Kab. Samosir memilih Jokowi-JK.
Orang Batak hanya diwakili oleh Yasona Hamonangan Laoly. Peminggiran yang dilakukan pemerintah sebelumnya terhadap orang Batak untuk duduk di kabinet sepertinya dilakukan lagi di kabinet yang sekarang ini.
Tetapi apa boleh buat. Mungkin tak ada orang Batak dikarenakan jumlah kementerian yang terbatas. Jika jumlah kementerian lebih banyak lagi, mungkin akan lebih banyak pula suku yang terlibat.
Saya sebagai orang Batak berusaha ikhlas walaupun tidak ada nama orang batak yang tercantum. Hari gini terlalu picik jika masih berpikir kesukuan. Mari berpikir kebangsaan, bukan berpikir sempit kedaerahan. Tak hanya dari suku batak di tanah air ini tetapi terdapat banyak suku lain juga. Untuk saudaraku yang orang Batak berhentilah berpikir seperti itu. Masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengabdikan diri pada tanah air Indonesia. Masih banyak cara yang dapat dilakukan agar dapat mengharumkan tanah air kita ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H