Mohon tunggu...
nurafifahsafitri
nurafifahsafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - UMKT

Saya merupakan seorang mahasiswi di Kalimantan Timur Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Revolusi Industri Farmasi

22 Desember 2024   12:25 Diperbarui: 22 Desember 2024   11:22 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inovasi dalam penemuan obat juga turut dipercepat oleh kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin. Teknologi ini memungkinkan identifikasi senyawa yang berpotensi menjadi obat dengan cara yang jauh lebih cepat dan akurat dibandingkan dengan metode konvensional. AI dapat menganalisis data yang sangat besar dan kompleks dalam waktu singkat, mempercepat proses pengembangan obat baru. Analisis data paten menunjukkan bahwa jumlah inovasi dalam bidang farmasi semakin meningkat seiring dengan penggunaan teknologi ini. Hal ini memfasilitasi penemuan obat-obatan yang lebih efisien dan memungkinkan terobosan baru dalam pengobatan penyakit yang sebelumnya sulit disembuhkan (Fonna, 2019). 

Dampak Negatif Revolusi Industri Farmasi

Pencemaran lingkungan adalah salah satu dampak negatif yang muncul akibat revolusi industri farmasi. Penggunaan bahan kimia dalam produksi obat dapat menyebabkan limbah farmasi yang mencemari lingkungan, terutama di perairan dan tanah. Analisis data menunjukkan peningkatan jumlah limbah farmasi yang terbuang ke lingkungan, dengan dampak yang signifikan terhadap ekosistem akuatik dan terestrial. Studi kasus menunjukkan bahwa limbah obat, baik dalam bentuk sisa produksi maupun pembuangan obat yang tidak terpakai, dapat mengganggu keseimbangan ekologis. Bahan aktif dalam obat-obatan sering kali tidak sepenuhnya terurai, yang menyebabkan kerusakan pada organisme akuatik dan merusak kualitas tanah. Oleh karena itu, pencemaran farmasi menjadi masalah yang perlu segera ditangani dengan sistem pengelolaan limbah yang lebih baik (Hariyanti dan Syaku, 2018). 

Resistensi antibiotik juga merupakan dampak negatif yang semakin mengkhawatirkan. Peningkatan penggunaan antibiotik yang tidak terkendali, baik di sektor medis maupun peternakan, berkontribusi pada munculnya bakteri yang resisten terhadap pengobatan. Analisis data menunjukkan adanya korelasi yang jelas antara penggunaan antibiotik yang berlebihan dan peningkatan kasus infeksi yang tidak dapat diatasi dengan antibiotik konvensional. Studi epidemiologi mengidentifikasi bahwa resistensi antibiotik telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan global, karena mengurangi efektivitas pengobatan terhadap penyakit infeksi. Oleh karena itu, pengelolaan yang lebih ketat terhadap penggunaan antibiotik menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah penyebaran resistensi. 

Kesenjangan akses terhadap obat-obatan juga menjadi masalah yang semakin mendalam di era revolusi industri farmasi. Meskipun produksi obat semakin meningkat, akses terhadap obat-obatan esensial masih sangat terbatas di negara berkembang. Analisis data menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan dalam distribusi obat, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas. Studi kasus menunjukkan bahwa meskipun obat-obatan telah diproduksi dalam jumlah besar, banyak negara berkembang yang tidak mampu membayar harga obat yang tinggi, bahkan untuk obat-obat dasar yang sangat dibutuhkan. Dampak dari kesenjangan ini sangat besar terhadap kesehatan masyarakat, dengan tingginya angka kematian yang dapat dicegah akibat keterbatasan akses terhadap obat-obatan yang tepat. 

Biaya kesehatan yang meningkat menjadi masalah lain yang terkait dengan revolusi industri farmasi. Pengembangan dan produksi obat baru memerlukan biaya yang sangat besar, yang sering kali diteruskan kepada pasien dalam bentuk harga obat yang lebih mahal. Analisis data menunjukkan bahwa biaya pengembangan obat-obatan baru semakin meningkat, terutama obat-obat yang memerlukan teknologi canggih dalam produksinya. Studi ekonomi mengidentifikasi bahwa beban biaya ini tidak hanya memberatkan pasien, tetapi juga sistem kesehatan secara keseluruhan. Hal ini dapat menyebabkan ketimpangan dalam akses terhadap pengobatan, di mana hanya segelintir orang yang mampu mendapatkan obat-obatan baru yang mahal, sementara sebagian besar populasi terpaksa menggunakan obat yang lebih murah namun kurang efektif. 

Trade off, Manfaat, dan Risiko

Trade-off antara manfaat dan risiko obat-obatan baru harus dipertimbangkan dengan seksama. Meskipun obat-obatan baru membawa manfaat klinis yang signifikan, dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat juga tidak bisa diabaikan. Evaluasi biaya-manfaat yang mendalam diperlukan untuk menilai apakah manfaat klinis yang diperoleh sebanding dengan dampak negatif yang timbul dari produksi dan penggunaan obat-obatan tersebut. Oleh karena itu, kebijakan dan regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk memastikan bahwa inovasi farmasi dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat tanpa menimbulkan kerugian besar terhadap lingkungan dan kesehatan. 

Regulasi yang efektif memainkan peran penting dalam mengelola risiko yang terkait dengan revolusi industri farmasi. Evaluasi terhadap kebijakan dan regulasi yang ada di berbagai negara menunjukkan adanya perbedaan dalam pendekatan pengelolaan risiko farmasi. Beberapa negara telah berhasil mengimplementasikan regulasi yang ketat terkait dengan penggunaan antibiotik dan pengelolaan limbah farmasi, sementara negara lain masih kurang memadai dalam hal ini. Analisis perbandingan antara regulasi di berbagai negara menunjukkan bahwa negara dengan sistem regulasi yang lebih baik cenderung memiliki tingkat resistensi antibiotik yang lebih rendah dan pengelolaan limbah farmasi yang lebih efektif. 

Arah pengembangan farmasi di masa depan berpotensi besar untuk membawa perubahan yang lebih berkelanjutan. Pengembangan farmasi hijau dan farmasi presisi, yang berfokus pada keberlanjutan dan penyesuaian pengobatan berdasarkan karakteristik genetik individu, akan semakin berkembang. Tren terkini dalam penelitian farmasi menunjukkan bahwa integrasi teknologi hijau dan pendekatan berbasis data besar akan memungkinkan pengembangan obat yang lebih ramah lingkungan dan lebih tepat sasaran dalam pengobatan. Oleh karena itu, pengembangan farmasi yang berkelanjutan harus menjadi fokus utama dalam menghadapi tantangan global di masa depan. 

KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun