(21 Juli 2024, Wonogiri) KKN UNS Kelompok 279 Periode Juli-Agustus 2024
Mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret kelompok 279 dengan penanggung jawab Alfian Jaya Pratama mahasiswa Program Studi S1 Kimia dalam program kerjanya mengenai eco enzyme sukses menggelar program sosialisasi dan praktek pembuatan pupuk cair organik (Eco Enzyme) di Desa Kepyar. Kegiatan KKN ini berlangsung selama 45 hari merupakan bagian dari upaya kampus untuk turut serta dalam pembangunan desa dan pelestarian lingkungan. Desa Kepyar yang di kenal dengan potensi pertaniannya, di pilih sebagai lokasi pelaksanaan program ini karena memiliki potensi besar untuk mengembangkan pertanian organik.Â
Potensi limbah kulit jambu mete di Desa Kepyar menjadi fokus utama pada pelaksanaan program kerja ini. Desa Kepyar yang dikenal dengan hasil panen jambu mete yang melimpah, menjadi lokasi yang sangat tepat untuk program ini. Melalui pelatihan yang intensif, petani Desa Kepyar diajarkan cara membuat eco enzyme dari limbah kulit jambu mete yang selama ini terbuang percuma. Dengan pemanfaatan limbah organik ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi penggunaan pupuk kimia, serta menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan kualitas dan kuantitas hasil panen. Kegiatan ini tidak  hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Desa Kepyar.
Puncak acara dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2024 di rumah Bapak Jamin, Rw 01 Dusun Karang Tengah. Kegiatan diawali dengan sambutan hangat dari Bapak Soeparto selaku Kepala Gabungan Kelompok Tani Desa Kepyar yang menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN. Beliau menyampaikan harapannya agar program ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian di desa dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Ibu Mei, selaku Ibu Kepala Desa Kepyar juga turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan program ini.
Materi sosialisasi yang disampaikan oleh mahasiswa KKN mencakup berbagai aspek, mulai dari pengertian eco enzyme, manfaat bagi tanaman hingga cara pembuatan yang tepat. Mahasiswa juga menjelaskan secara detail mengenai bahan-bahan yang dibutuhkan, perbandingan yang tepat, dan proses fermentasi yang optimal. Praktik pembuatan eco enzyme dilakukan secara langsung oleh peserta sehingga mereka dapat memahami setiap tahapan dengan baik.Â
Eco enzyme adalah produk fermentasi dari campuran bahan organik, air, dan gula. Dalam konteks program KKN di Desa Kepyar, bahan-bahan yang digunakan sangat beragam, mulai dari limbah kulit jambu mete yang melimpah hingga sisa-sisa sayuran dan buah-buahan. penggunaan gula jawa sebagai pengganti gula pasir juga menjadi pilihan menarik karena lebih mudah didapatkan dan memiliki kandungan mineral yang lebih tinggi.Â
Proses pembuatan eco enzyme secara umum adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan bahan organik seperti kulit jambu mete, sisa sayuran dan buah-buahanyang sudah di cucu bersih. Pastikan tidak ada bagian yang busuk atau berjamur.Â
2. Limbah organik gula jawa dan air dimasukkan ke dalam wadah yang bersih dan kedap udara. Perbandingan yang umum digunakan adalah 1 bagian gula jawa: 3 bagian limbah organik: 10 bagian air. Namun, perbandingan ini bisa disesuaikan dengan ketersediaan bahan.Â
3. Wadah ditutup rapat dan disimpan di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Proses fermentasi akan berlangsung selama minimal 3 bulan. Selama proses fermentasi, gas akan terbentuk sehingga perlu dilakukan pengadukan secara berkala, misalnya pada minggu pertama, minggu keempat, dan setiap bulan.
4. Setelah 3 bulan, eco enzyme akan siap digunakan. Cairan eco enzyme yang berhasil terbentuk dapat disaring terlebih dahulu untuk memisahkannya dari ampas.Â
Dengan memanfaatkan limbah organik yang melimpah di Desa Kepyar, program KKN tidak hanya memberikan solusi pengelolaan sampah yang efektif, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan produktivitas pertanian dan pelestarian lingkungan.
Antusiasme peserta sangat tinggi. Para petani terlihat sangat antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan eco enzyme. Mereka juga mengajukan berbagai pertanyaan terkait penggunaan eco enzyme pada jenis tanaman tertentu dan masalah-masalah yang sering dihadapi dalam pertanian. Mahasiswa KKN dengan sabar memberikan penjelasan dan solusi atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Selain memberikan pengetahuan eco enzyme, mahasiswa KKN juga memberikan tip-tips dalam merawat tanaman menggunakan pupuk organik. Mereka menjelaskan pentingnya menjaga kualitas tanah, mengatur pola tanam, dan mengendalikan hama secara alami. Dengan demikian, diharapkan petani dapat menerapkan praktek pertanian berkelanjutan secara menyeluruh.
Hasil dari kegiatan ini sangat membanggakan. Tidak hanya berhasil meningkatkan pengetahuan petani tentang pupuk organik, tetapi juga berhasil memproduksi sejumlah besar eco enzyme yang siap digunakan. Eco enzyme yang dihasilkan oleh para petani ini, nantinya akan digunakan untuk menyuburkan tanaman mereka sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas produk pertanian.Â
Keberhasilan program ini tidak lepas dari kerja sama yang baik antara mahasiswa KKN, perangkat desa, dan kelompok tani Desa Kepyar. Diharapkan program serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang sehingga semakin banyak masyarakat yang teredukasi tentang pentingnya pertanian organik dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, program sosialisasi dan praktek pembuatan eco enzyme yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN kelompok 279 Universitas Sebelas Maret telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan pertanian berkelanjutan di Desa Kepyar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H