Mohon tunggu...
Nur afifah
Nur afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Tetap semangat dan selalu jaga kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasar Monopolistik dan Elastisitas Permintaannya

30 Mei 2021   06:17 Diperbarui: 30 Mei 2021   06:52 3780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu pasar monopolistik? Pasar monopolistik adalah salah satu struktur pasar yang memiliki produsen yang banyak, yang mana pada setiap produknya memiliki keunikan dan karakteristiknya masing masing.

Pasar monopolistik umumnya, sering kita jumpai dalam pasar tradisional maupun pasar modern. Dalam Pasar monopolistik, produsen biasanya menjual barang yang dibutuhkan oleh seseorang setiap harinya.

Sifat permintaan pasar monopolistik adalah elastis, lebih elastis dari pada pasar persaingan sempurna maupun pasar monopoli. Namun, ke elastisitas pasar monopolistik tidak pernah mencapai garis sempurna.

Kurva permintaan pasar monopolistik memiliki makna :  Suatu perusahaan akan menaikan harga, namun akan berdampak pada jumlah produk yang dikeluarkan akan sedikit Namun, sebaliknya jika perusahaan ingin menurunkan harga maka barang yang keluarkan lebih banyak.

Hal tersebut, yang membuktikan bahwa pasar monopolistik tidak pernah mencapai sifat ke elastisitas sempurna.

Contoh dari pasar monopolistik adalah pasta gigi, shampoo, sabun mandi, perabotan rumah tangga, dan lain- lain. Namun, setiap perusahaan memiliki perbedaan baik dari bentuk, aroma,harga, dan lain lain.

Sama seperti pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna, pasar monopolistik memiliki kekurangan dan kelebihan.

A. Kelebihan pasar monopolistik adalah

a. Memudahkan konsumen dalam memilih produk yang terbaik.

b. Pasar yang menyediakan kebutuhan sehari hari konsumen.

c. Meningkatkan inivasi dan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun