Mohon tunggu...
Nur Afdianti
Nur Afdianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang melanjutkan pendidikan S1

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Determinan (faktor yang mempengaruhi) perkembangan sosial emosional

17 Januari 2025   20:50 Diperbarui: 17 Januari 2025   19:49 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan sosial emosional adalah aspek penting dalam pertumbuhan manusia yang melibatkan kemampuan untuk mengenali, mengelola emosi, serta menjalani hubungan dengan orang lain. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari lingkungan maupun dari karakteristik individu itu sendiri. Memahami determinasi yang mengaruhi perkembangan sosial emosional penting untuk membantu individu, terutama anak-anak, mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang sehat. 

Ada berbagai faktor-faktor utama yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional yaitu: 

1. titik faktor keluarga 

Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional individu, terutama pada masa kanak-kanak. 

Peran orang tua: 

Pola asuh: pola asuh yang hangat, superstift, dan konsisten mendorong anak untuk merasa aman dan mampu mengekspresikan emosinya. Sebaliknya, pola asuh yang otoliter atau permisif dapat menghambat perkembangan sosial emosional. 

Kehadiran emosional: orang tua yang memberikan dukungan emosional membantu anak belajar mengenali dan mengelola emosinya. 

Kondisi keluarga: 

Hubungan antara anggota keluarga yang harmonis menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial emosional. Sebaliknya, konflik dalam keluarga, seperti perceraian atau kekerasan rumah tangga, dapat menimbulkan stres emosional pada anak. 

2. Faktor lingkungan sosial 

Lingkungan sosial yang meliputi tema sebaya sekolah, dan masyarakat juga memiliki peran penting dalam membentuk kemampuan sosial dan emosional individu. 

Interaksi dengan teman sebaya: anak-anak belajar keterampilan sosial, seperti berbagai, bekerja sama dan menyelesaikan konflik, melalui interaksi dengan teman sebaya. Hubungan yang positif dengan teman dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan interpersonal. 

Lingkungan sekolah: guru yang mendukung perkembangan sosial emosional melalui pendekatan pengajaran yang inklusif dan empatik membantu anak merasa dihargai titik program pembelajaran sosial emosional di sekolah juga berkontribusi besar dalam membantu keterampilan ini. 

Budaya dan norma sosial: budaya mempengaruhi cara individu mengekspresikan emosi dan menjalani hubungan. dalam masyarakat kolektif, seperti di Asia, hubungan sosial dan keharmonisan menjadi prioritas. Sebaliknya, masyarakat individualis lebih menekankan pada ekspresi diri dan kemandirian. 

3. Faktor biologis 

Faktor biologis, seperti genetik dan perkembangan otak, juga mempengaruhi kemampuan sosial emosional. 

Genetik: kecenderungan temperamen, seperti apakah anak cenderung pemalu atau ekstrover, sebagian besar ditentukan oleh genetik. Namun, faktor lingkungan tetap memiliki peran penting dalam membentuk temperamen tersebut.

Perkembangan otak: perkembangan otak, khususnya di bagian konteks preferonal berperan dalam pengendalian emosi dan pengendalian keputusan titik anak-anak dengan gangguan pada fungsi otak, seperti ADHD atau autisme sering menghadapi tantangan dalam perkembangan sosial emosional. 

4. Faktor emosional 

Kesehatan emosional individu secara langsung mempengaruhi perkembangan sosial emosionalnya. 

Pengalaman emosional awal: pengalaman emosional pada masa kanak-kanak, seperti kasih sayang atau trauma, membentuk cara individu merespons situasi sosial di kemudian hari titik anak yang mengalami trauma emosional berpotensi mengembangkan kecemasan atau kesulitan dalam menjalani hubungan sosial. 

Regulasi emosi: kemampuan untuk mengelola emosi adalah faktor utama dalam keberhasilan sosial emosional. Anak yang belajar mengendalikan emosi, seperti kemarahan atau frustasi, lebih mampu berinteraksi secara positif dengan orang lain. 

5. Faktor pendidikan dan pengasuhan 

Pendidikan dan pengasuhan, baik di rumah maupun di sekolah, memainkan peran penting dalam mengembangkan keterampilan sosial emosional. 

Pendidikan formal: pendidikan formal memberikan lingkungan di mana anak-anak dapat belajar keterampilan sosial, seperti kerjasama dalam kelompok, komunikasi efektif, dan resolusi konflik. 

Pengasuhan positif: pengasuhan yang memberikan dukungan emosional, dorongan, dan bimbingan membantu anak memahami bagaimana menghadapi tantangan emosional dan sosial.

6. Faktor media dan teknologi 

Dalam era digital, media dan teknologi memiliki pengaruh besar pada perkembangan sosial emosional 

Dampak positif: akses ke media edukasi yang mendukung perkembangan emosional dapat memberikan pengetahuan tahapan bagi anak 

Dampak negatif: penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menghambat interaksi sosial langsung dan meningkatkan risiko kecemasan sosial atau rendahnya rasa percaya diri.

7. Faktor ekonomi dan lingkungan fisik 

Kondisi ekonomi keluarga dan lingkungan fisik juga mempengaruhi perkembangan sosial emosional 

Kondisi ekonomi: keluarga dengan keterbatasan ekonomi sering menghadapi stres yang dapat berdampak pada pola asuh dan hubungan keluarga. Anak-anak dalam situasi ini mungkin memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan sosial emosional.

Lingkungan fisik: lingkungan yang aman dan mendukung, seperti tempat tinggal yang stabil dan akses yang fasilitas pendidikan, berkontribusi positif pada perkembangan sosial emosional.

Kesimpulan 

Perkembangan sosial emosional dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi, termasuk keluarga, lingkungan sosial, biologis, emosional, pendidikan, media, dan kondisi ekonomi. Memahami determinasi ini dapat membantu orang tua, pendidik, dan masyarakat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial emosional individu, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara emosional dan sosial. 

Dengan perhatian dan intervensi yang tepat, setiap individu dapat mengembangkan keterampilan sosial emosional yang kuat, yang akan menjadi fondasi penting bagi keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun