Eksistensi Pada saat covid-19 melanda banyak masyarakat yang terpapar virus tersebut dan juga masalah penurunan perekonomian, perlu adanya program khusus untuk membantu meningkatkan pendapatan keluarga sekaligus mendorong perekonomian, mengoptimalkan prakarsa dan kreativitas masyarakat, pemberdayaan manusia melalui pengembangan potensi ekonomi, pengelolaan usaha ekonomi produktif serta mendorong tumbuhnya produk unggulan. Pada saat masa pandemi eksistensi masyarakat dalam menanggulangi virus yang melanda dunia untuk lebih menjaga kesehatan bersama serta masyarakat juga bisa berkumpul dengan keluarga.Â
Berikut program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
1. Â PendidikanÂ
contohnya dalam bidang pendidikan yaitu, bantuan kouta gratis yang diberikan oleh pemerintah untuk membantu mengurangi ekonomi masyarakat.
2. kesehatan
contohnya dalam bidang kesehatan yaitu, pemerintah mengadakan bantuan kesehatan untuk mengurangi paparan covid-19 seperti vaksinasi, obat-obatan.
3. Pendapatan ril
contohnya dalam bidang pendapatan ril yaitu, Pada masa pandemi covid-19, Badan Pengelolaan Keuangan mengambil langkah strategis untuk mendamping para wajib pajak pengelola usaha kafe/restoran untuk meningkatkan penjualan dengan ekspansi bisnis ke ranah digital. Pendampingan itu dilakukandengan mendaftarkan usaha milik wajib pajak yang potensial ke aplikasi pemesanan makanan online seperti GoFood, GrabFood, Maxim dan sebagainya. Diharapkan, pendampingan tersebut dapat membawa dampak positif yaitu meningkatkannya omset penjualan sehingga target penerimaan pajak daerah dapat tercapai.
4. Kemandirian EkonomiÂ
contohnya dalam bidang kemandirian ekonomi yaitu, membuka usaha kerja dalam keadaan pandemi covid-19 seperti berjualan online.
5. Sosial Budaya
contohnya dalam bidang sosial budaya yaitu, bekerja bakti dengan menaati protokol pemerintah melakukan kebersihan bersama supaya tidak terkena paparan covid-19.
6. Lingkungan Hidup
contohnya dalam bidang lingkungan hidup yaitu, melakukan penyemprotan dist invektan di lingkuangan sekitar rumah yang diadakan oleh pemerintah agar kesehatan masyarakat lebih terjaga dan dapat mengurangi menularan covid-19.
7. Kelembagaan Komunitas
contohnya dalam bidang kelembagaan komunitas yaitu, membentuk organisasi karang taruna untuk membantu pemerintah membagikan bantuan terhadap masyarakat seperti kebutuhansehari-hari.Â
8. Infrastruktur
contohnya dalam bidang Infrastruktur yaitu, roda penggerak pertumbuhan ekonomi berupa fasilitas teknis, fisik, sistem, ataupun perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mendukung jaringan struktur agar pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan COVID-19 adalah segala upaya yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat dengan menggali potensi yang dimiliki masyarakat agar berdaya dan mampu berperan  serta mencegah penularan  Covid-19. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan COVID-19 :
1. Pendataan Kesehatan Warga di RT/RW/Desa
a. Mendata kesehatan seluruh warga menggunakan formulir pendataan Â
  warga termasuk warga  yang  berisiko tinggi
b. Mendata warga yang keluar dan masuk di wilayahnya
c. Menghimbau warga untuk menginformasikan jika ada orang asing atau Â
  warga yang datang dari  wilayah yang sudah terjangkit COVID-19 yangÂ
  masuk ke wilayahnya
2. Cari kemungkinan factor penyebab penularan COVID-19 dan potensi wilayah
1) Faktor Perilaku : tidak melakukan PHBS/CTPS
   2) Non Perilaku: lingkungan
   3) Mendata potensi : SDM, Dana, Sarana Prasarana
3. Musyawarah Masyarakat RT/RW/Desa
   1) Sosialisasi hasil pendataan dan kemungkinan faktor penyebab penularan
   2) Sosialisasi program pemerintah dalam pencegahan COVID-19
   3) Menyepakati kegiatan melalui pemberdayaan masyarakat
- inovasi Program Desa Berdaya yaitu, Pengembangan Desa Tematik (Iconic) melalui Economic Branding yang dapat mendorong kemampuan desa untuk bangkit kembali.Kegiatan ini merupakan peluang inovatif untuk mendorong kebangkitan perekonomian desa secara kreatif agar terus mampu bersaing dan meraih keunggulan sekaligus mampu mempertahankan kemandirian desa. Tidak berhenti pada kemandirian desa, sesungguhnya upaya menjaga keberlanjutan kemandirian desa merupakan nilai kemampuan yang lebih penting untuk dipertahankan, salah satunya melalui model pengembangan ekonomi ini. Hal ini selaras dengan pencapaian tujuan SDGs terkait dengan aspek perekenomian desa melalui kelembagaan desa yang dinamis. Program Desa Berdaya adalah untuk pemulihan dan memperkuat perekonomian desa dengan pengembangan desa tematik (iconic) melalui economic branding, dalam rangka mempertegas legalisasi status desa mandiri dengan mengoptimalkan potensi dan sumberdaya desa untuk mewujudkan desa berdaya.
Adapun strategi yang dilakukan dalam Program Desa Berdaya adalah sebagai berikut :
- Pemberian Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada Desa Mandiri yang sesuai dengan kriteria penerima program.
- Memberikan ruang kepada Desa untuk menggunakan dana BKK sesuai dengan potensi dan sumberdaya ekonomi yang diinovasikan dan dikreasikan (branding) menjadi ikon yang khas untuk ditampilkan.
- Melakukan pendampingan dan coaching clinic kepada Desa sasaran terkait dengan hal teknis dan substantif program.
- Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program yang dijalankan oleh DPMD Provinsi bersama DPMD Kabupaten.
- Menumbuhkan kebanggaan untuk menampilkan seluruh ikon Desa masing-masing melalui gebyar acara launching produk ikonik Desa di tingkat provinsi sebagai upaya menjaga keberlanjutan produk ikon desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H