Mohon tunggu...
Nur Aeni
Nur Aeni Mohon Tunggu... Guru - SDN 119 PALEMBANG

DI BIDANG PENDIDIKAN MENGENAI MEDIA PEMBELAJARAN DI JENJANG SEKOLAH DASAR

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Ular Tangga Smart pada Mata Pelajaran IPA Materi Ekosistem

25 November 2023   21:54 Diperbarui: 25 November 2023   21:56 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MEDIA ULAR TANGGA SMART PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM

 Media Ular Tangga                                 

1. Pengertian Media

Pada umumnya media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang perhatian dan kemauan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 

Menurut Heinich, dkk dalam Susilana dan Riyana (2007:6) kata media berasal dari bahasa latin, dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang artinya perantara, yaitu perantara antara sumber pesan dengan penerima pesan. Arti media dalam proses pembelajaran antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan dalam proses pembelajaran (Schramm,1977).
b. Alat komunikasi yang berbentuk cetak maupun audio visual, dan termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA).
c. Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Gagne).

2. Jenis-jenis media pembelajaran
Menurut Sumiati dan Asra (2009:160-161), jenis-jenis media pembelajaran berdasarkan kemampuan indera, terdiri dari:
a. Media audio (melalui indera pendengaran).
b. Media visual (melalui indera penglihatan).
c. Media audio visual (melalui indera pendengaran dan penglihatan).

3. Manfaat media pembelajaran
Menurut Sanjaya (2009:169) terdapat beberapa manfaat media pembelajaran , antara lain sebagai berikut:
a. Sarana bantu untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif.
b. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.
c. Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu.
d. Menambah semangat dan motivasi belajar siswa.

4. Pengertian Media Ular Tangga
Ular tangga adalah permainan yang menggunakan dadu untuk menentukan berapa langkah yang harus dijalani bidak. Menurut Randi Catono permainan ular tangga adalah permainan tradisional dengan alat yang menggunakan dadu dalam permainan.

Ular tangga termasuk media pembelajaran, hal tersebut sesuai pendapat dari Arief S. Sadiman (2011: 75), bahwa pembelajaran dengan permainan (games) adalah setiap kontes para pemain yang berinteraksi satu sama lain dalam sebuah pembelajaran dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Media permainan ular tangga yang dikembangkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Berikut adalah beberapa komponen visualisasi media permainan ular tangga yang akan digunakan dalam penelitian yan telah dimodifikasi sesuai dengan mata pelajaran IPA materi ekosistem.


Dokumentasi Gambar Pribadi
Dokumentasi Gambar Pribadi

 Kartu Materi dan Kartu Pertanyaan merupakan materi IPA yang berkaitan  tentang Ekosistem dan digunakan saat menggunakan media ular tangga.

Dokumentasi Gambar Pribadi
Dokumentasi Gambar Pribadi

  5. Kelebihan dan Kekurangan  Media Ular Tangga 

        Kelebihan Media Ular Tangga

  •   Media pembelajaran ular tangga dapat dipergunakan di dalam kegiatan belajar mengajar karena kegiatan ini menyenangkan  sehingga belajar sambil bermain.
  • Anak dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran secara langsung.
  • Media pembelajaran ular tangga dapat dipergunakan untuk membantu semua aspek perkembangan anak salah satu  mengembangkan kecerdasan siswa khusunya pada mata pelajaran IPA.
  • Media pembelajaran ular tangga dapat merangsang anak belajar memecahkan masalah sederhana tanpa disadari oleh anak.
  • Penggunaan media permainan ular tangga dapat dilakukan baik di kelas maupun di luar kelas.

        Kekurangan Media Ular Tangga

  • Penggunaan media pembelajaran ular tangga memerlukan banyak waktu untuk menjelaskan kepada anak.
  • Media pembelajaran ular tangga tidak dapat mengembangkan semua materi pembelajaran.
  • Kurangnya pemahaman aturan permainan oleh anak dapat menimbulkan kericuhan.

6. Langkah-langkah Penggunaan Media Ular Tangga

Media ular tangga smart diterapkan pada siswa kelas VI SDN 119 Palembang . Langkah-langkah penggunaan media ular tangga smart yang sudah dimodifikasi untuk mata pelajaran IPA pada materi ekosistem sebagai berikut:

1) Semua pemain memulai permainan dari kolom nomor 1 dan berakhir pada petak nomor 20.

2) Terdapat beberapa jumlah ular dan tangga pada papan permainan, terletak pada kolom tertentu. Terdapat 1 buah dadu.

3) Bidak yang digunakan dapat bermacam-macam biasanya menggunakan warna yang berbeda untuk setiap pemain tidak ada aturan tertentu untuk bidak yang harus digunakan.

4) Untuk menentukan siapa yang mendapat giliran pertama biasanya digunakan pelemparan dadu oleh setiap pemain yang mendapat   nilai tertinggi ialah yang mendapat giliran pertama semua pemain memulai dari petak nomor satu.

5) Pada saat gilirannya pemain melempar dadu dan dapat memajukan dadunya beberapa kolom sesuai dengan angka hasil lemparan dadu.

6) Jika bidak pemain berakhir pada kolom yang mengandung kaki tangga maka bidak tersebut berhak maju sampai pada kolom yang ditunjuk oleh puncakcdari tangga tersebut.

7) Jika bidak pemain berakhir pada kolom yang mengandung ekor ular makacbidak tersebut harus turun sampai pada kolom yang ditunjuk oleh kepala dari ular tersebut.

8) Jika sudah di kolom selanjutnya ambil kartu pertanyaan atau kartu materi secara acak dan menjawab atau membaca pada kartu tersebut.

9) Jika salah menjawab pertanyaan dari kartu pemain tersebut akan diberi hukuman sesuai pada lawan main jika ingin melanjutkan permainannya.
10) Jika benar menjawab pemain tersebut mendapat bintang atau skor dan bisa melanjutkan permainannya.
11) Pemenang dari permainan ini adalah pemain yang pertama kali berhasil mencapai nomor 20.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Susanto (2019) menyatakan bahwa IPA merupakan pembelajaran yang berdasarkan prisip-prinsip, proses yang dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep IPA. Dalam hal ini berarti IPA merupakan konsep pembelajaran alam yang mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) di maksudkan untuk:
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan yang Maha Esa berdasarkankeberadaan, dan keteraturan alam ciptaanNya
2. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
3. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA yang bermanfaat dan yang merupakan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
6. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar melanjutkan pendidikan selanjutnya.

Materi Pembelajaran IPA SD

1) Ekosistem 

Semua makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu untuk memenuhi  kebutuhannya. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar  makhluk hidup. Sebuah lingkungan terdiri atas bagian yang hidup (biotik)  dan bagian tak hidup (abiotik). Bagian yang hidup di sebuah lingkungan terdiri atas tumbuhan, hewan, dan makhluk hidup lainnya. Bagian  lingkungan yang tak hidup terdiri atas cahaya matahari, air, udara dan  tanah. Cahaya matahari dapat menghangatkan udara, air, dan tanah agar mencapai suhu yang sesuai kebutuhan hidup makhluk hidup. Cahaya matahari juga membantu tumbuhan membuat makanan. Air dan tanah merupakan bagian penting dari sebuah lingkungan. Air yang turun dalam bentuk hujan, meresap ke dalam tanah. Air di dalam tanah ini akan dimanfaatkan oleh tumbuhan yang hidup di atasnya dan makhluk hidup kecil lainnya yang hidup di dalam tanah.

Bagian hidup dan tak hidup di sebuah lingkungan saling berinteraksi dan  saling bergantung satu sama lain. Interaksi antara makhluk hidup dan benda-benda tak hidup di sebuah lingkungan disebut ekosistem. Ekosistem  tersusun atas individu, populasi, dan komunitas. Individu adalah makhluk hidup tunggal, misalnya seekor kambing, seekor  burung, dan sebuah pohon cemara. Tempat individu tinggal disebut  habitat. Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu. Contoh, di sebuah kolam, terdapat populasi ikan, populasi  tumbuhan teratai, dan populasi lumut. Sementara itu komunitas adalah  populasi makhluk hidup di suatu daerah tertentu. Contoh komunitas adalah  komunitas sungai dan komunitas padang rumput

2)   Jenis-Jenis Ekosistem

Pada dasarnya, ekosistem yang ada di dunia dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan  ekosistem buatan. Ekosistem alami terdiri atas ekosistem air dan ekosistem darat. Ekosistem air terdiri atas ekosistem air tawar dan ekosistem air  asin. Ekosistem darat terdiri atas ekosistem hutan, padang rumput, padang pasir, tundra, dan taiga. Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sawah dan bendungan merupakan dua contoh ekosistem buatan. Ekosistem air tawar contohnya adalah ekosistem danau, kolam, dan sungai. Ekosistem  air tawar mendapatkan cukup sinar matahari. Tumbuhan yang paling banyak hidup pada ekosistem ini adalah ganggang. Ekosistem air asin contohnya ekosistem terumbu karang dan ekosistem laut dalam. Berbagai jenis ikan, kerang, koral, dan makhluk laut lainnya hidup pada ekosistem ini. Terdapat juga beberapa jenis hewan kecil dan tumbuhan alga yang dapat membuat sendiri makanannya.

Ekosistem darat contohnya ekosistem hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, gurun, taiga, dan tundra. Ekosistem darat ini dibedakan oleh tingkat curah hujan dan iklimnya. Perbedaan tersebut menyebabkan jenis tumbuhan dan hewan yang ada di dalamnya juga berbeda. Tumbuhan seperti rotan dan anggrek, serta hewan seperti kera, burung, badak, dan harimau, berada pada ekosistem hutan hujan tropis. Ekosistem sabana memiliki curah hujan yang lebih rendah daripada ekosistem hutan hujan tropis. Hewan-hewan yang hidup di sabana antara lain berbagai jenis serangga dan mamalia seperti zebra dan singa.

Ekosistem padang rumput memiliki curah hujan yang lebih rendah dibandingkan dengan ekosistem sabana. Tumbuhan khas ekosistem padang rumput adalah rumput. Hewan yang hidup pada ekosistem ini contohnya bison, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kanguru, dan ular. Gurun merupakan ekosistem yang paling gersang karena curah hujan yang sangat rendah. Tumbuhan jenis kaktus yang memiliki duri untuk mengurangi penguapan banyak tumbuh di sini. Hewan-hewan yang bisa hidup pada ekosistem ini antara lain semut, ular, kadal, kalajengking, dan beberapa hewan malam lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Susilana, Rudi, dan Riyana Cepi. (2009). Media pembelajaran. Bandung: Wacana Prima. Wardani, IG.AK, dan Kuswaya Wihardit. (2016). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sumiati, dan Asra. (2009). Metode pembelajaran. Bandung: Wacana Prima

Susanto, A. (2019). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun