Mohon tunggu...
Nur Adi Prasetyo
Nur Adi Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kreator Digital

Mahasiswa di jurusan Teknologi Informasi yang penuh antusiasme, bermotivasi tinggi, memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan senang menghadapi tantangan baru.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tren Pinjaman Online Meningkat, Risiko Terjerat Utang Mengintai

21 Oktober 2023   16:22 Diperbarui: 21 Oktober 2023   16:26 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Di era digital ini, layanan pinjaman online telah menjadi semakin populer di seluruh dunia, memberikan akses mudah ke dana tambahan tanpa banyak birokrasi. Namun, semakin meningkatnya penggunaan pinjaman online juga memunculkan sejumlah risiko finansial yang signifikan bagi masyarakat.

Pinjol atau pinjaman online telah mengubah cara banyak orang mendapatkan akses ke sumber dana tambahan instan. Dalam beberapa tahun terakhir, tren ini telah meningkat secara signifikan, terutama di kalangan generasi milenial dan generasi Z yang terbiasa dengan teknologi.

Menurut laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nnilai penyaluran fintech lending atau pinjaman online di Indonesia mencapai Rp20,53 triliun pada Agustus 2023. Jumlah penyaluran pinjol tersebut meningkat 6,87% dibandingkan dengan Agustus 2022.

Aplikasi pinjaman online yang mudah digunakan dan proses persetujuan yang cepat telah membuat pinjaman semakin mudah diakses. Sementara itu, dampak dari pinjaman online terhadap perekonomian Indonesia masih menjadi perdebatan.

Beberapa sumber menyatakan bahwa pinjaman online dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan akses keuangan dan dapat membantu pertumbuhan ekonomi. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa pinjaman online dapat merugikan masyarakan dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Meningkatnya penggunaan pinjaman online tanpa mempertimbangkan risiko-risiko yang ada telah menyebabkan banyak masyarakat terjebak dalam masalah keuangan.

Bagaimana tidak? Proses aplikasi yang sederhana dan minim birokrasi membuatnya sangat menggoda bagi seseorang yang sedang membutuhkan dana cepat. Dengan demikian, sulit bagi mereka untuk menghindari godaan jasa layanan pinjaman online.

Ditambah lagi, banyak orang mungkin tidak sepenuhnya memahami bagaimana suku bunga, biaya tambahan, dan syarat-syarat pinjaman lainnya bekerja. Ini membuat mereka lebih rentan terhadap risiko yang mungkin muncul.

Celah ini yang banyak dimanfaatkan oleh para penyedia pinjaman online nakal. Mereka menggunakan iklan yang sangat menggoda dan meyakinkan untuk menarik lebih banyak peminjam tanpa selalu mengungkapkan risikonya.

Dalam hal ini, bagi orang yang sedang mengalami kondisi terdesak, pinjaman online mungkin menjadi satu-satunya opsi yang tersedia, dan mereka cenderung untuk mengambil risiko demi mendapatkan dana cepat.

Meskipun pinjaman online dapat memberikan solusi yang cepat dalam situasi darurat, penting bagi masyarakat untuk memahami risiko yang terkait dan membuat keputusan keuangan yang bijak. Memiliki pemahaman yang lebih baik tentang suku bunga, biaya tambahan, dan konsekuensi tidak membayar pinjaman adalah langkah penting untuk melindungi keuangan pribadi. Selain itu, penting juga untuk mencari bantuan atau konseling keuangan jika sudah terjebak dalam lingkaran utang yang sulit untuk dipecahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun