Mohon tunggu...
Money

Pengujian Substantif terhadap Saldo Piutang Usaha

4 April 2016   11:38 Diperbarui: 4 April 2016   12:16 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Nama : Wahyu Nur Rohmah 

NIM    : 2014017038

Kelas  : 4 A2

 

BAB 14

Audit terhadap Siklus Pendapatan : Pengujian Substantif terhadap Saldo Piutang Usaha

Piutang umumnya disajikan di neraca dalam dua kelompok yaitu  piutang usaha dan piutang non usaha,piutang usah adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa dalam kegiatan normal perusahaan,sedangkan piutang nonusaha timbul dari transaksi selain penjualan barang dan jasa kepada pihak luar misalnya piutang kepada karyawan,piutang penjualan saham dsb.

Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Piutang Usaha di Neraca

  1. piutang usaha harus disajikan di neraca sebesar jumlah yang diperkirakan dapat ditagih dari debitur pada tanggal neraca.piutang usaha disajikan di neraca dalam jumlah bruto dikurangi dengan taksiran kerugian tidak tertagihnya piutang.
  2. jika perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang usaha.harus dicantumkan pengungkapannya di neraca bahwa saldo piutang usaha tersebut adalah jumlah bersih (neto)
  3.  jika piutang usaha bersaldo material pada tanggal neraca,harus disajikan rincian neraca
  4. piutang usaha yang bersaldo kredit (terdapat di kartu piutang) pada tanggal neraca harus disajikan dalam kelompok utang lancar
  5. jika jumlahnya material,piutang non usaha harus disajikan terpisah dari piutang usaha

Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Piutang Usaha

  1. memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan piutang usaha,untukitu auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo piutang yang dicantumkan di neraca dengan akun piutang di dalam buku besar dan selanjutnya ke jurnal penjualan,jurnal penerimaan kas,dan jurnal umum.
  2. membuktikan keberadaan piutang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan piutang yang di cantumkan di neraca.auditor harus melakukan berbagai pengujian substantif yaitu:pegujian analitik ,pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha,pemeriksaan periksa batas transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha,konfirmasi piutang usaha.
  3. membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo piutang usaha yang disajikan dalam neraca,auditor harus melakukan berbagaipengujian substantif yaitu :pengujian analitik,pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha,pemeriksaan periksa batas transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha,konfirmasipiutang usaha,pemeriksaan atas ketetapan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan piutang usaha.
  4. membuktikan hak kepemilikan klien atas piutang usaha yang dicantumkan di neraca.auditor melakukan pengujian substantif sebagai berikut : pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha,konfirmasi piutang usaha.
  5. membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha yang dicantumkan di neraca.auditor melakukan pengujian substantif sebagai berikut :prosedur audit awal,pengujian analitik,pengujian terhadap transaksi rincian yang berkaitan dengan piutang usaha,konfirmasi piutang usaha,penilaian terhadap kecukupan akun cadangan kerugian piutang,pembagian penyajian piutang usaha di neraca dengan prinsip akuntansi berterima umum.
  6. membuktikan kewajaran penyajian dan pengukuran piutang usaha di neraca,pengujian substantif untuk membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca yang diaudit dengan prinsip akuntansi berterima umum.

 

Namun tujuan utamanya yaitu membuktikan bahwa saldo akun piutang usaha dan akun penilaiannya ( valuation account) yang dicantumkan dalam neraca mencerminkan saldo akun piutang usaha dan saldo akun cadangan kerugian piutang usaha yang sesungguhnya pada tanggal neraca tersebut.untuk mwncapai tujuan tersebut dirancang pengujian substantive yang digolongkan ke dalam lima kelompok :

a.       Prosedur audit awal

Dengan cara melakukan rekonsiliasi antara informasi piutang usaha yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukung.untuk itu auditor harus melakukan 6 prosedur ini untuk melakukan rekonsiliasi :

  1. usut saldo piutang yang tercantum di neraca ke saldo akun piutang usaha yang bersangkutan di dalambuku besar.
  2. hitung kembali saldo akun piutang di dalam buku besar
  3. lakukan review terhadap multasiluar biasa dengan jumlah dan sumber posting dalam akun piutang usaha dan akun cadangan kerugian piutang.
  4. usut saldo awal akun piutang usaha dan akun cadangan kerugian piutang usaha kekertas kerja tahun yang lalu.
  5. usut posting pendebitan dan pengkreditan akun ke dalam jurnal yang bersangkutan

b.      Prosedur analitik

Prosedur ini dimkasudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang  yang memerlukan audit lebih intensif,untuk itu auditor melakukan perhitungan ratio,setelah melakukan perhitungan ratio  kemudian dibandingkan dengan harapan auditor,misalnya ratio tahun lalu.pembandingan ini membantu peristiwa atau transaksi yang tidak biasa,perubahan akuntansi,perubahan usaha,fluktuasi acak,salah saji.

c.       Pengujian terhadap transaksi rincian

  1. periksa sampel transaksi yang tercantum dalam akun usaha ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut
  2. periksa pendebitan akun piutang ke dokumen pendukung : faktur penjualan laporan pengiriman barang,dan order penjualan
  3. periksa pengkreditan akun piutang ke dokumen pendukung : bukti kas masuk,memo kredit untuk retur penjualan atau penghapusan piutang
  4. lakukan verivikasi pisah batas (cutoff) transaksi penjualan dan retur penjualan
  5. periksa dokumen yang mendukung timbulnya piutang usaha dalam minggu trakhir tahun yang diaudit dalamminggu pertama stelah tanggal neraca
  6. periksa dokumen yang mendukung berkurangnya piutang usaha dalam mingguterakhir tahun yang diaudit dalam minggu pertama setelah tanggal neraca
  7. lakukan verivikasi pisah batas(cutoff)transaksi penerimaan kas

 

d.      Pengujian terhadap saldo akun rincian

Dalam siklus pendapatan difokuskan kesaldo piutang usaha dan akun penilaiannya ( cadangan kerugian piutang usaha ) tujuan pengujian saldo akun piutang  usaha  rinci adalah untuk memverifikasi :

1.      Keberadaan atau keterjadian

2.      Kelengkapan

3.      Penilaian

4.      Hak kepemilikan

Untuk memverifikasi lakukan konfirmasi piutang

1.      Tentukan metode,saat,dan luas konfirmasi yang akan dilaksanakan

2.      Pilih debitur yang akan dikirimi surat konfirmasi

3.      Kirimkan surat konfirmasi

e.       Verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan

Bandingkan penyajian piutang usaha dengan penyajian menurut prinsip akuntansi berterima umum.prosedur audit terhadap penyajian dalam laporan keuangan pengungkapan piutang usaha adalah

1.      Periksa klasifikasi piutang ke dalam kelompok aktiva lancar dan aktiva tidaklancar

2.      Periksa klasifikasi piutang ke dalam kelompok piutang usaha dan non usaha

3.      Tentukan kecukupan pengungkapan dan akuntansi  untuk transaksi  antar pihak yang memiliki hubungan instimewa,piutang yang di gadaikan,piutang yang telah dianjakkan ( factored account reciveable)ke perusahaan anjak piutang.

kelima kelompok pengujian substansi tersebut ditunjukan untuk memverifikasi lima asersi manajemen yang tergantung dalam akun piutang usaha dan akun peniliannya :

1.      Keberadaan atau keterjadian

2.      Kelengkapan

3.      Penilaian

4.      Hak milik

5.      Penyajian dan pengungkapan

 

Sumber : Mulyadi.2002.Auditing.Jakarta:Salemba Empat.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun