Siapa di antara kalian yang terhenti menulis dikarenakan kesibukan kerja? Adakah yang seperti itu, jika iya berarti kalian sama seperti saya. Dikarenakan kesibukan kerja yang tak ada habisnya, akhirnya lupa untuk menulis.
Sekarang kok bisa menulis lagi?
Itu artinya pekerjaan saya sudah tak sesibuk sebelumnya. Karena perubahan status dari pekerja fulltime menjadi freelance inilah yang akhirnya mengantarkan saya menulis kembali.
Akan tetapi, lama tak menulis ternyata kebuntuan ide di kepala cukup menjadi beban pikiran. Tidak ada tema, topik atau permasalahan mendalam yang bisa dibahas. Setelah mengubek-ubek isi kepala, akhirnya saya memutuskan untuk tetap menulis. Alhasil topik diary lah yang akhirnya saya pilih.Â
Kunci Menulis
Teringat kembali dengan kunci menulis yang saya dapatkan dari senior reporter di situs berita kampus dahulu, bahwa kunci sukses menulis ya menulis. Maka tak heran jika akhirnya saya menulis meskipun mendapatkan kebuntuan di kepala. Karena jika saya berhenti pada akhirnya saya tak akan memulai menulis kembali.
Baca Saja!
Dikarenakan memaksa diri untuk menulis tak semudah apa yang dipikirkan. Maka saya merasa tulisannya menjadi hampa. Kurang isi, kurang rasa. Maka perlu bumbu agar tak hambar lagi. Maka bumbu yang paling cocok adalah membaca.Â
Jadi, jika kau ingin menulis dan menemukan kebuntuan, baca saja!
Baca apapun. Tapi, kalau bisa jangan baca teks di sosial media. Karena biasanya teks di sosial media tidak memberikan pemahaman secara utuh. Jika boleh memberi saran, bacalah buku cetak. Hal ini dikarenakan membaca buku (sampai selesai) akan memberikan kalian pemahaman secara utuh terhadap sesuatu. So, mari membaca!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H