Rintik hujan dalam remang subuh bergemuruh
Membangunkan manusia-manusia yang sedang berlabuh
Dalam ranjang yang dipenuhi tubuh
Dalam kematian sesaat yang tak utuh
Hujan di pagi hari menghalangi mentari
Tak sejalan dengan pikiran manusia sendiri
Yang merasa kedatangan hujan menghalangi
Mereka-mereka yang ingin bergegas pergi
Untuk mencari sesuap nasi
Tak berbeda dengan hujan, nyatanya banyak yang mengeluhkan realita
Yang terkadang gelap tak sesuai asa dan cita
Menjadikan manusia putus asa
Hanya ingin menjalani kehidupan seadanya
Takut usahanya akan sia-sia
Maka secercah cahaya matahari yang menyinari
Sedikit banyak memberikan artiÂ
Yang merasuk secara perlahan ke sanubari
Menyelinap dengan hati-hati
Merasuk hingga keberadaannya diakui
Pun, demikian dengan asa dan cita
Sedikit harapan yang ada memberikan arti berbeda
Mengobati luka akibat kegagalan sebelumnya
Memberikan gelap rusuh kehidupan sebuah cahaya
Maka, mari kita merangkai ulang cita
Meskipun terkadang dihampiri nestapa
Maka, mari kita kembali lagi merangkai ulang cita
Terus menerus menghapus kegagalan yang ada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H