Mohon tunggu...
Nur Laila Sofiatun
Nur Laila Sofiatun Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Perempuan yang ingin bermanfaat bagi keluarga, agama, bangsa dan negara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Takir Turut Menghiasi Amalan 10 Muharom, Amalan Lainnya Ada Apa Aja?

27 Juli 2023   12:12 Diperbarui: 27 Juli 2023   18:36 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ngesuk 10 Muharom, Aja lali mengko bengi nggawe takir, ya! Nggo digawa nang Langgar

Ucapan di atas banyak terdengar dari ibu-ibu dukuh Karangsaga. Entah di warung belanja, di jalanan, di teras maupun di dalam rumah.

Jika sudah mendengar anjuran Imam Langgar (sebutan untuk surau di kampung kami) untuk membuat takir, maka warga kampung akan sibuk memikirkan menu apa yang akan ia sajikan dalam takir nantinya.

Takir adalah istilah yang digunakan warga kampung untuk menggambarkan nasi beserta lauk pauknya yang dibungkus dengan daun pisang. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman saat ini tak semua takir dibungkus dengan daun pisang. Saat ini beberapa ibu-ibu lebih memilih membungkusnya dengan kertas minyak maupun stereofoam.

Takir sendiri biasanya dibuat pada hari-hari besar agama Islam seperti maulid nabi, isro' mi'roj, nisfu sya'ban, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk malam ini takir dibuat dalam rangka hari 10 Muharom.

Mengapa Takir?

Pendistribusian takir biasanya dilakukan setelah ibadah yang dilakukan selesai. Dimulai dengan menyerahkan takir pada tempat yang telah ditentukan sebelum ibadah bersama dilakukan, biasanya takir dibawa saat akan berangkat salat magrib. Jumlah takir disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga yang ada di rumah.

Setelah ibadah bersama selesai dilakukan, maka ada beberapa ibu-ibu yang akan mengambil takir di tempat pengumpulan untuk kemudian dibagikan secara acak kepada jamaah yang ada di Langgar. Satu orang mendapatkan satu takir.

Pembuatan takir ini bertujuan agar jamaah Langgar melakukan sedekah. Oleh karena itu pembagian takir dilakukan secara acak. Hal ini bertujuan agar setiap jamaah dimaksudkan melakukan sedekah berupa makanan kepada jamaah lainnya.

Sedekah sendiri merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dilakukan pada tanggal 10 Muharom. Selain sedekah, ada amalan apa lagi ya?

Amalan 10 Muharom

Dilansir dari nu.or.id, postingan Ustadzah Halimah Alaydrus dan apa yang disampaikan Kyai saya dulu saat mondok berikut ini amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada tanggal 10 Muharom.

1. Berpuasa tanggal 9 dan 10 Muharom

Pada tanggal 10 Muharom banyak terjadi peristiwa besar dalam Islam, sehingga kita dianjurkan untuk berpuasa. Selain itu kita juga dianjurkan untuk melakukan puasa pada tanggal 9 untuk menyelisihi (agar berbeda) dengan kaum Yahudi yang juga melaksanakan puasa pada tanggal 10 Muharom.

2. Menyantuni anak yatim

Menyantuni anak yatim dianjurkan dilakukan pada tanggal 10 Muharom. Selain itu, kita dianjurkan untuk mengusap kepala anak yatim. 

3. Menambah nafkah untuk keluarga

Amalan ketiga yang dapat dilakukan adalah menambah nafkah keluarga. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memasak makanan yang lebih enak dibandingkan hari biasanya. 

Kalau dulu saat masih di pondok biasanya akan dilakukan mayoran (makan enak secara bersama-sama).

4. Menjenguk orang sakit

Hal lain yang dianjurkan adalah menjenguk orang sakit. Jadi, jika kalian memiliki keluarga, kerabat, sahabat maupun lainnya yang sedang sakit jangan lupa untuk menjenguknya besok ya.

5. Menziarohi ulama

Amalan selanjutnya adalah menziarohi (mengunjungi0 ulama atau orang alim. Ziaroh ini dapat dilakukan kepada orang alim yang masih hidup dengan cara datang ke rumahnya atau kepada orang alim yang sudah meninggal dengan cara ziaroh ke makamnya.

6. Memperbanyak sholat sunnah

Memperbanyak sholat sunnah juga dianjurkan dilakukan pada tanggal 10 Muharom. Sholat sunnah yang biasanya dilakukan adalah sholat sunnah mutlaq yang dilakukan pada malam harinya.

7. Bersilaturahmi

Amalan selanjutnya yang dapat dilakukan adalah bersilaturhami. Bersilaturahmi ini dapat dilakukan kepada keluarga, kerabat, maupun kenalan lainnya. 

8. Memakai celak

Memakai celak juga dianjurkan dilakukan pada tanggal 10 Muharom, baik laki-laki maupun perempuan. 

9. Memotong kuku

Amalan selanjutnya adalah memotong kuku. Apalagi tanggal 10 Muharom besok bertepatan dengan hari Jumat, bukankah rasanya seperti melakukan double sunnah? hehe

10. Mandi (keramas)

Amalan terakhir yang dianjurkan adalah mandi dalam pengertian fiqih. Dimana mandi yang dimaksud adalah meratakan air ke seluruh tubuh atau kita biasa menyebutnya dengan mandi keramas.

Demikian tadi, beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada tanggal 10 Muharom. Semoga, besok kita bisa mengamalkannya bersama-sama ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun