Mohon tunggu...
Nur Laila Sofiatun
Nur Laila Sofiatun Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Perempuan yang ingin bermanfaat bagi keluarga, agama, bangsa dan negara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seuntai Nasihat Bermanfaat dari Umi Azzah Noor Laila Muhammad

30 Desember 2022   21:23 Diperbarui: 31 Desember 2022   09:46 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi saat sowan di ndalem Umi Azzah Noor Laila Muhammad (dokpri)

Hari Senin, 26 Desember 2022 kemarin saya bersama dengan Dewan Asatidz (dewan guru) Madrasah Diniyah Salafiyah Al Asror Semarang mengadakan kegiatan ziarah ke makam-makam ulama di jawa Timur. Kegiatan ziarah ini dikemas dengan nama santri ziarah wali (saziwa). 

Ziarah Tiga Wali

Tujuan dari kegiatan ziarah ini adalah makam Syaikh Ihsan jampes, K.H. Abdul Karim, dan K.H. Abdurahman Wahid (Gus Dur). 

Dokumentasi makam Syaikh Ihsan Jampes di pemakaman dekat Ponpes Al Ihsan Jampes (dokpri)
Dokumentasi makam Syaikh Ihsan Jampes di pemakaman dekat Ponpes Al Ihsan Jampes (dokpri)

Syaikh Ihsan Jampes dengan nama lengkap Syaikh Ihsan Muhammad dahlan Al-Jampesi adalah ulama besar Indonesia pengarang Kitab Sirajuth Ath Tholibin yang banyak dirujuk oleh ulama-ulama di seluruh dunia.

Selain itu beliau juga pengasuh Pondok Pesantren Jampes (kini Al Ihsan Jampes) Kediri. Makam beliau terletak di Dusun Jampes, Desa Putih, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

Dokumentasi makam K.H. Abdul Karim di kompleks ponpes Lirboyo, Kediri (dokpri)
Dokumentasi makam K.H. Abdul Karim di kompleks ponpes Lirboyo, Kediri (dokpri)

Sedangkan, K.H. Abdul Karim adalah pendiri dan pengasuh pondok pesantren Lirboyo, Kediri tempat guru kami, K.H. Almamnuhin Kholid dulu menimba ilmu agama.

Saat ini pondok pesantren Lirboyo sendiri merupakan salah satu pondok pesantren dengan jumlah santri terbanyak kedua di Indonesia. Makam K.H. Abdul Karim terletak di kompleks pondok pesantren tepatnya di belakang Masjid Lawang Songo, Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. 

Dokumentasi makam K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di kompleks Ponpes Tebuireng, Jombang (dokpri)
Dokumentasi makam K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di kompleks Ponpes Tebuireng, Jombang (dokpri)

Baca juga: Al Qur'an

Jika mendengar kata Gus Dur, tentu kalian tidak akan asing dengan nama ini. Beliau adalah Presiden keempat Republik Indonesia sekaligus cucu dari Hadrotussyaikh K.H. Hasyim Asy'ari, pendiri organiasasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU). Makam beliau terletak di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Sowan Umi Azzah Noor Laila Muhammad

Selain ziarah ketiga tempat di atas, asatidzah (guru perempuan) juga diberi kesempatan untuk sowan (silaturahmi) dengan Umi Azzah Noor Laila Muhammad. Beliau merupakah pengasuh pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-aat Al Qur'aniyah (HMQ), salah satu bagian dari pondok pesantren Lirboyo, dan juga istri dari K.H. Kafabihi Mahrus, cucu dari K.H. Abdul Karim.

Biografi Umi Azzah Noor Laila Muhammad

Umi Azzah Noor Laila Muhammad atau yang biasa disapa dengan sapaan Umi Azzah merupakan ulama perempuan di bidang tahfidzul Qur'an.  Beliau merupakan putri dari pasangan Kyai Muhammad dan Nyai Ummu Salmah dari Pondok pesantren Arjawinangun, Cirebon. Pesan-pesan Umi Azzah banyak tersebar di dunia maya, salah satunya lewat sosial media instagram dengan nama akun @tetesanembunanm. Beliau juga menulis buku dengan judul "Berbuat Baik tak Perlu Menunggu Waktu".

Sowan kepada beliau ternyata bukan hal yang mudah. Hal ini dikarenakan banyaknya orang yang ingin sowan kepada beliau dari berbagai daerah. Jadi, jika ingin sowan kepada beliau harus janjian dulu. Saat kami memasuki rumah beliau, rasa adem dan tentram segera kami rasakan. Ruang tamu dengan karpet hijau sederhana menjadi tempat kami menunggu. Tak selang beberapa lama, akhirnya beliau menemui kami.

Dengan sapaan salam dan senyuman manis, beliau menyambut kami. Meskipun dengan suara yang sedikit parau dikarenakan pasca sakit, beliau tetap menyambut kami dengan bahagia.

Mewakili rombongan, saya sampaikan salam takdzim dan memohon nasihat dan doa dari beliau. Setelah itu, dengan segera beliau memberikan nasihat yang begitu mengena dan semoga bisa kita jalankan ke depannya.

Nasehat untuk Asatidz (guru)

Ada dua hal yang beliau sampaikan kepada kami sebagai asatidz di Madrasah Diniyah Salafiyah Al Asror, yaitu:

1. Niat karena Allah

Hal yang paling utama bagi para asatidz yang mengajarkan ilmu agama adalah niatkan semuanya karena Allah. Jika kita niat karena Allah maka apapun situasi dan kondisi yang nantinya kita akan hadapi ketika mengajar akan terasa lebih mudah. Karena kita tahu, bahwa barangsiapa yang menolong agama Allah akan ditolong langsung oleh-Nya.

2. Ikhlas

Selain niat karena Allah, sifat ikhlas adalah hal kedua yang perlu dimiliki oleh seorang asatidz. Jangan pernah mengharap imbalan apapun ketika mengajar, termasuk imbalan murid kita menjadi pintar. Karena sejatinya tugas asatidz hanyalah menyampaikan ilmu, sedangkan bagaimana keadaan murid setelah belajar (pintar atau bodoh) semata-mata adalah kuasa Allah swt. 

Selain itu, Umi Azzah juga menyampaikan sebagai guru jangan lupa untuk senantiasa menhadiahkan fatihah sebagai doa untuk murid-muridnya. Melalui fatihah ini akan tercipta ta'aluq (ketrikatan) antara guru dan murid yang nantinya akan berpengaruh terhadap masuknya ilmu ke dalam hati dan pikiran murid.

Nasihat untuk penghafal Al Qur'an

Selain nasihat tentang bagaimana sebaiknya menjadi seorang guru, Umi Azzah juga memberikan nasihat yang dikhususkan untuk para penghafal Al Qur'an. Nasihat tersebut antara lain:

1. Utamakan "Benar" dalam Membaca

Pesan pertama yang Umi azzah sampaikan adalah dalam menghafal Al Qur'an utamakan benar dalam membaca. Hal ini dikarenakan banyak ditemui di masyarakat adanya para penghafal Al Qur'an yang hafal dan lancar bacaannya, akan tetapi kurang memperhatikan kebenaran bacaan. Kebenaran bacaan ini menyangkut makhroj huruf dan tajwid bacaan.

2. Kunci Membaca Tartil

Kita ketahui bahwa membaca Al Qur'an secara tartil adalah perintah langsung dari Allah yang terdapat dalam Q.S. Al Mujjammil ayat 4. Maka penting bagi para penghafal Al Qur'an untuk membaca Al Qur'an secara tartil. Kunci membaca tartil menurut Umi Azzah adalah dengan cara membaca bacaan gunnah dan mad (terutama mad wajib muttasil) sesuai dengan panjangnya. Selain menjaga bacaan gunnah dan mad, haq-haqnya huruf juga harus selalu dijaga.

3. Tidak Berpatokan pada Kecerdasan

Hal yang perlu diingat bagi penghafal Al Qur'an adalah bahwasannya menghafal itu tidak berpatokan pada kecerdasan. Artinya orang yang memiliki kecerdasan lebih baik belum tentu memiliki hafalan yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang memiliki kecerdasan yang kurang. Akan tetapi, hafalan berkaitan dengan keistiqomahan seseorang dalam mengulang bacaan. Semakin sering seseorang mengulang hafalan, semakin melekat pula hafalannya.

4. Perbanyak Tirakat saat Menghafal

Hal lain dan terakhir yang disampaikan beliau kepada kami adalah perbanyak tirakat saat menghafal Al Qur'an. Beliau juga bercerita bahwasannya dulu ketika beliau dalam proses menghafal dan meminta amalan kepada guru beliau agar dimudahkan dalam menghafal, guru beliau menyampaikan untuk memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad saw.

Selain itu beliau juga menyampaikan untuk membaca hauqolah sebelum tidur. Hal ini dikarenakan kita tahu bahwasanya segala sesuatu sejatinya tidak akan dapat terjadi selain karena kuasa Allah swt.

Demikianlah cerita ziarah yang saya dan teman-teman asatidz lalu hari Senin kemarin. Meskipun diawali dengan drama kemunduran keberangkatan, bagaimanapun ziarah ini begitu berkesan. Semoga pesan yang Umi Azzah sampaikan juga dapat melekat di hati kami dan selalu kami terapkan dalam kehidupan. 

Ponpes HQ Al Asror Semarang

Dalam suasana kerinduan akan pelukan orang tua di penghujung tahun 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun