2) Lingkungan belajar harus diperhatikan
3) Mengutamakan pembentukan tingkah laku dengan cara latihan dan pengulangan
4) Proses belajar mengajar harus dengan stimulus dan respon
Teori Belajar Sosial - Kognitif
Teori sosial kognitif (social cognitive theory) adalah salah satu teori belajar yang menjelaskan pola-pola perilaku. Teori yang dikembangkan oleh Albert Bandura sejak tahun 1960-an ini menitikberatkan pada bagaimana dan mengapa orang cenderung untuk meniru atau meneladani apa yang mereka lihat melalui media atau orang lain. Teori sosial kognitif merupakan pengembangan dari teori belajar sosial yang menyediakan kerangka kerja untuk memahami, memprediksi, dan merubah perilaku manusia.
Teori sosial kognitif menekankan pada kapasitas kita untuk belajar tanpa melalui pengalaman langsung. Teori sosial kognitif yang disebut juga dengan teori belajar observasional bergantung pada sejumlah hal yaitu kemampuan subjek untuk memahami dan mengingat apa yang ia lihat, melakukan identifikasi dengan cara memediasi karakter dan keadaan yang mempengaruhi peniruan perilaku.
Berikut adalah beberapa konsep dalam teori sosial kognitif :
Agen manusia
Agen manusia adalah konsep dimana peserta didik membuat sebuah keputusan yang disengaja untuk berinvenstasi dalam belajar dan memberlakukan perubahan perilaku. Fitur inti dari agen adalah kekuatan untuk memulai tindakan untuk tujuan tertentu. Teori sosial kognitif mengidentifikasi tiga mode agen manusia yaitu pribadi atau personal, proksi, dan kolektif.
- Agen pribadi adalah pengaruh yang dimiliki seseorang terhadap lingkungan
- Agen proksi adalah upaya yang dilakukan oleh orang lain terhadap minat individu
- Agen kolektif adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai keuntungan bersama
Pengaturan diri
Pengaturan diri mengacu pada pemikiran, perasaan, dan tindakan yang dihasilkan sendiri, direncanakan, dan disesuaikan secara berulang dengan pencapaian tujuan pribadi. Menurut Bandura, pengaturan diri beroperasi melalui seperangkat subfungsi psikologis yaitu subfungsi pemantauan diri, subfungsi penghakiman, dan pengaruh reaktif diri sendiri.
Keyakinan akan kemampuan diri
Kemampuan diri memainkan peran sentral dalam proses pengaturan diri. Hal ini menyangkut kepercayan individu terhadap kemampuan mereka untuk berhasil mengendalikan tindakan atau kejadian dalam kehidupan mereka. Keyakinan ini didasarkan pada perasaan individu bahwa mereka memiliki kemampuan kognitif, motivasi, dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.Â
Ada empat sumber informasi utama yang membuat kemampuan diri peserta didik yaitu pengalaman penguasaan enaktif, pengalaman gantian, persuasi sosial, keadaan fisiologis dan pernyataan psikologis.