Mohon tunggu...
Nur Laila Sofiatun
Nur Laila Sofiatun Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Perempuan yang ingin bermanfaat bagi keluarga, agama, bangsa dan negara

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Andalan Celebes dan Lontara, KA Pertama di Sulawesi

9 Desember 2022   12:10 Diperbarui: 9 Desember 2022   13:38 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kereta api Andalan Celebes dan Lontara di Sulawesi (Foto: Dok. Ditjen Perkeretaapian Kemenhub via detik.com)

Luas negara yang besar dan faktor geografis yang beragam menjadi salah satu penyebab tidak meratanya berbagai macam sektor yang ada di Indonesia. Mulai dari sektor pendidikan sebgai pilar utama kemajuan bangsa sampai dengan sektor infrastruktur bisa dibilang banyak sekali terjadi ketimpangan dimana-mana. Pun demikian, pemerintah sudah berusaha melakukan pemerataan dimana-mana masih banyak hal yang harus dibenahi.

Sampai detik ini pun pemerintah (selalu) berusaha mengatasi ketimpangan tersebut, salah satunya dengan adanya rencana pemindahan ibukota negara. Harapan si pemindahan ibukota ini benar-benar dilakukan untuk kepentingan rakyat, bukan kepentingan perut para pejabat apalagi kepentingan lumbung milik konglomerat.

Selain rencana pemindahan ibukota negara, pemerintah juga (terus) berusaha memperbaiki dan melengkapi infrastruktur di berbagai daerah. Salah satunya adalah pengadaan kereta api pertama di Sulawesi.

Kereta Api Pertama di Sulawesi

Kereta api pertama di Sulawesi tersebut diberi nama Andalan Celebes dan Lontara. Kereta api ini mulai diujicobakan pada tanggal 29 Oktober 2022.

Panjang lintasan jalur kereta api ini adalah 145 km dan merupakan bagian dari proyek Trans Sulawesi yang akan menghubungkan (seluruh) Sulawesi. Kecepatan dari kereta api maksimal 60 km/jam. Meskipun masih lambat jika dibandingkan dengan kereta listrik yang ada, keberadaan kereta api ini cukup menarik bagi masyarakat.

Ilustrasi antusiasme masyarakat Sulawesi menyambut keberadaan kereta api pertama (sumber: tempo.co)
Ilustrasi antusiasme masyarakat Sulawesi menyambut keberadaan kereta api pertama (sumber: tempo.co)

Kedua kereta api ini akan beroperasi setiap hari dengan melewati 7 stasiun. Stasiun tersebut adalah stasiun Garongkong, Barru, Tenete Rilau, Mandalle, Ma'rang, Labakang, dan Mangilu.

Habiskan Dana 8,25 Triliun

Kereta api Andalan Celebes dijadwalkan berangkat setiap pukul 10.18 WITA dari Stasiun Garongkong. Sedangkan kereta api Lontara diberangkatkan setiap pukul 06.05 WITA dari Stasiun Mangilu. Kereta api ini menghubungkan Kota Makassar dan Pare-Pare. Investasi yang dikeluarkan pemerintah untuk mengadakan kedua kereta api ini adalah sebesar 8,25 Triliun.

Ilustrasi penampakan bagian dalam kereta api Andalan Celebes dan Lontara di Sulawesi (sumber: tempo.co)
Ilustrasi penampakan bagian dalam kereta api Andalan Celebes dan Lontara di Sulawesi (sumber: tempo.co)

Secara pribadi saya sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah ini. Hal ini dikarenakan adanya pengadaan kereta api ini bisa menunjukkan bahwa pemerintah sedang berusaha menjadi daerah-daerah di Indonesia dilayani dengan baik dan sama. Besar harapan dengan adanya kereta api di Sulawesi dapat meningkatkan tingkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi.

Selain pemerataan infrastruktur, harapannya pemerintah juga lebih memperhatikan pendidikan di daerah luar Jawa, terutama daerah 3T. Karena mendengar dari cerita maupun membaca tulisan sering didapatkan informasi bahwasanya pendidikan di daerah 3T sangat memperhatikan. 

Kalau dulu ada program SM-3T yang mendukung kemajuan pendidikan di daerah 3T. Akan tetapi, saat ini sudah tidak terdengar gaungnya kembali. 

Padahal, dari cerita yang didapatkan dari mereka yang pernah mengikuti SM-3T antusias penduduk setempat terhadap program ini sangatlah baik. 

Akan tetapi kenapa program ini tidak dilanjutkan?

Entahlah, mungkin tidak ada anggaran (eh).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun