Mohon tunggu...
Nur Laila Sofiatun
Nur Laila Sofiatun Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Perempuan yang ingin bermanfaat bagi keluarga, agama, bangsa dan negara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relasi Pendidikan dan Kebudayaan

4 Desember 2022   09:31 Diperbarui: 4 Desember 2022   13:10 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara rambut gimbal di Dieng Banjarnegara sebagai wujud pendidikan dan kebudayaan yang dilakukan secara bersamaan (sumber: Dok Kelompok Sadar Wisata D

Berdasarkan fungsi di atas kita tahu, bahwa kebudayaan sangat penting dan memiliki pengaruh cukup besar dalam kehidupan sesorang manusia. Maka sudah menjadi keharusan bahwa setiap orang dalam sebuah masyarakat bertanggung jawab untuk menjaga berlangsung dan berkembangnya kebudayaan di masyarakat tersebut.

Relasi Pendidikan dan Kebudayaan

Ilustrasi Ki Hajar Dewantara saat berpidato di depan Perikatan Perkumpulan Istri Indonesia) 
Ilustrasi Ki Hajar Dewantara saat berpidato di depan Perikatan Perkumpulan Istri Indonesia) 

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pendidikan dan kebudayaan memiliki relasi yang sangat kuat dan saling mendukung. Dimana baik pendidikan maupun kebudayaan pada dasarnya bertujuan untuk kesejahteraan dan kebaikan manusia, agar menjadi manusia seutuhnya.

Bahkan, Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia pernah memberikan pernyataan sebagai berikut:

Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih kebudayan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan.

Oleh karena itu, untuk membentuk manusia seutuhnya dan mendukung kemajuan suatu masyarakat (re: negara) pendidikan dan kebudayaan harus berjalan beriringan dan saling mendukung. Hal ini juga sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Kurikulum Merdeka. Dimana Kurikulum ini juga menekankan pendidikan yang berkebudayaan. Selain itu, kurikulum ini juga menuntut pendidik untuk melakukan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebudayaan yang ada maupun dengan kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.

Note:

Tulisan ini adalah salah satu tugas Program Profesi Guru (PPG) Pra-Jabatan di Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun