Apa pendapat kalian? Kalian tim yang menyetujui bahwa hidup di kota lebih berat atau hidup di desa lebih berat?
Kalau saya sendiri memandang keduanya memiliki rasa berat masing-masing. Hidup di kota lebih berat dalam urusan material. Sedangkan hidup di desa lebih berat dalam urusan mental.
Mengapa demikian?
Hal ini dikarenakan hidup di desa itu seperti tidak ada rahasia yang bisa tersimpan dengan aman. Orang di desa cenderung lebih peduli  (baca: kepo) dengan urusan tetangganya. Maka sudah menjadi keharusan apapun yang kita lakukan (hampir) semuanya diketahui oleh tetangga.Â
Permasalahannya tetangga itu tidak cukup dengan mengetahui apa yang dilakukan. Biasanya akan berlanjut kepada menyebarkan info tersebut dengan sedikit bumbu penghangat obrolan. Dan bumbu-bumbu ini akan semakin banyak tergantung dengan sudah cabang cerita ke-berapa info tersebut disampaikan.
2. Minim jajanan viral
Duka kedua terjadi bagi kalian pencinta makanan. Bagi kalian yang tinggal di desa tentu tahu, bagaimana susahnya mencari makanan yang aneh-aneh di desa, terutama jajanan viral. Jadi kalau ingin makan jajanan viral, harus search tutorialnga untuk kemudian membuatnya secara mandiri.
3. Minim lapangan pekerjaan
Duka lainnya adalah minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini dikarenakan tingkat perekonomian di desa masih jauh tertinggal dibandingkan dengan perekonomian di kota. Biasanya orang di desa cenderung melakukan urbanisasi untuk mencari pekerjaan yang diinginkan.
Demikian tadi suka duka hidup di desa menurut pandangan saya. Bagi kalian yang hidup di desa mungkin bisa berbagi pendapatnya juga dengan memberikan inf tersebut di kolom komentar.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H