Mohon tunggu...
Nur Laila Sofiatun
Nur Laila Sofiatun Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Perempuan yang ingin bermanfaat bagi keluarga, agama, bangsa dan negara

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Makam Mbah Hasan Minhaj, Wisata Religi yang Mendebarkan

14 Oktober 2022   23:31 Diperbarui: 28 November 2023   23:11 4206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan sedang melakukan ziarah kubur bersama dengan rombongan (sumber: umma.id)

Dengan tergesa kami menuju bagian depan makam Mbah Hasan Minhaj. Tiba-tiba angin bertiup kencang, pepohonan bergoyang, seperti akan turun hujan. Muncul sedikit keraguan sesaat sebelum memulai tahlil.

Dikarenakan saya yang paling senior di rombongan, saya yang bertanggung jawab untuk memimpin tahlil. Segera saya duduk di depan makam Mbah Hasan Minhaj dan memulai tahlil.

Angin tiba-tiba semakin kencang, seolah-olah menuju ke arah kami. Dalam hati saya berpikir, sepertinya akan turun hujan deh. Harus cepet-cepet nih bacanya. Soalnya perjalanan pulang kami masih jauh.

Entah kenapa suasana terasa semakin mencekam. Lampu makam padam. Dalam hitungan detik nyala kembali. Beberapa menit kemudian padam lagi, disusul nyala kembali. Kejadian ini terus berulang.

Rasa takut seketika merasuk, rasanya ingin segera beranjak dari tempat tersebut. Akan tetapi, saya sedang memimpin tahlil. Kalau saya berhenti otomatis semuanya akan berhenti.

Selain itu, dalam hati saya yakinkan pada diri sendiri,

Jika saya berhenti dan pergi berarti saya kalah dengan makhluk gaib yang sepertinya tidak suka dengan kedatangan kami.

Dalam hati saya berpikir bahwa mungkin mereka terganggu dengan bacaan Qur'an dan kalimah toyyibah yang kami bacakan.

Meski dengan perasaan takut diringi padam-nyalanya lampu makam, kami menyelesaikan pembacaan tahlil. Sepanjang bacaan perasaan antara takut dan ragu untuk meneruskan bacaaan pun terus menyelimuti. Segera setelah selesai, kami beranjak dengan tergesa berebut jalan untuk segera keluar dari makam.

Dalam perjalanan, kami tak berani membahas kejadian tadi. Karena bagaimanapun perjalanan Solo-Semarang banyak melewati hutan dan kegelapan. Kami takut jika kami bercerita saat itu, hanya ketakutan yang akan kami dapatkan.

Kami sampai di pondok pukul 9 malam lebih. Segera kami bercerita tentang kejadian tadi. Ternyata kami semua merasakan hal dan ketakutan yang sama. Dan kebetulannya di antara kami ada yang bisa melihat hal gaib. Dia bercerita bahwa pada saat di makam ada sosok yang benar-benar ingin mengganggu kami.

Karena penasaran, akhirnya saya mencari tahu tentang makam tersebut. Dengan modal smartphone dan kuota saya berselancar di dunia maya. Dan saya dapatkan informasi sebagai berikut:

Siapa Mbah Hasan Minhaj?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun