Mohon tunggu...
Nur Laila Sofiatun
Nur Laila Sofiatun Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Perempuan yang ingin bermanfaat bagi keluarga, agama, bangsa dan negara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peringatan Maulid Nabi, Jalan bagi Para Pecinta

8 Oktober 2022   08:22 Diperbarui: 8 Oktober 2022   21:08 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang yang sedang menyimak pembacaan kitab Al Barzanji (sumber: khaskempek.com)

Ya Robbi sholli 'ala Muhammad; Ya Robbi sholli 'alaihi wa sallim;

Lantunan sholawat bersenandung di pengeras-pengeras suara, menggema di langit mendung Desa Badamita. Gerimis yang tak kunjung usai dari siang selepas Jum'atan, tak menjadi penghalang bagi mereka yang akan mengadakan mauludan.

Tadi malam, selepas matahari terbenam, penanggalan hijriah memasuki tanggal 12 bulan Rabi'ul Awwal. Pada tanggal ini umat Islam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw. atau biasanya disebut dengan istilah maulid nabi.

Maulid sendiri merupakan kosa kata Bahasa Arab yang berarti kelahiran. Maulid merupakan masdar mim (kata benda) dari fi'il madhi (kata kerja bentuk lampau) dari walada yang artinya telah melahirkan. Kalau di desa saya, orang-orang cenderung menyebut peringatan maulid nabi dengan istilah mauludan. Bahkan bulan Rabi'ul Awwal pun disebut dengan bulan Maulud oleh warga desa.

Mauludan merupakan gabungan dari kata maulud dengan imbuhan -an. Berasal dari fi'il madhi yang sama dengan kata maulid, maulud merupakan bentuk isim maf'ul (objek) yang artinya 'sesuatu yang dilahirkan'. Hal ini menjadikan sebagian golongan mengatakan bahwa salah jika kita mengatakan maulud nabi, karena maulud artinya sesuatu yang dilahirkan, jadi jika disandingkan dengan kata nabi akan terjadi penumpukan kosa kata. 

Pun demikian, warga desa saya tetap mengatakannya sebagai mauludan. Karena warga desa tak mau dipusingkan dengan penggunaan istilah, yang penting esensi dari apa yang dilakukan. Maka sudah sejak tanggal 1 Maulud, warga desa sudah ramai melantunkan pembacaan Al Barzanji dimana-mana. Warga desa mengatakan kegiatan ini dengan istilah perjanjenan.

Pembacaan Kitab Maulid

Di desa saya, pembacaan Al Barzanji dan peringatan maulid nabi adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Seperti Romeo dan Juliet atau Laila dan Majnun, dua hal ini adalah satu kesatuan yang saling melengkapi. Maka sudah menjadi kepastian bahwa peringatan maulid nabi di desa saya selalu diisi dengan pembacaanan Al Barzanji, pun Maulid Nabi 2022 kali ini.

Ilustrasi orang yang sedang menyimak pembacaan kitab Al Barzanji (sumber: khaskempek.com)
Ilustrasi orang yang sedang menyimak pembacaan kitab Al Barzanji (sumber: khaskempek.com)

Al Barjanzy sendiri merupakan salah satu kitab manaqib (sejarah) perjalanan nabi Muhammad saw. Kitab ini berisi tentang nasab (garis keturunan) nabi, tempat kelahiran, istri, anak, perjalanan kehidupan sebelum dan sesudah menerima risalah, peristiwa isra' mi'raj sampai dengan wafatnya nabi Muhammad saw. Selain berisi sejarah kitab ini dilengkapi dengan sholawat (pujian) kepada nabi Muhammad saw.

Pembacaan sholawat biasanya disenandungkan dengan irama yang indah. Diiringi dengan alat musik rebana, biasanya sholawat sendiri menjadi ciri khas dalam pembacaan Al Barjanzy.

Selain kita Al Barjanzy, ada banyak kitab manaqib (sebagian menyebutnya dengan kitab maulid) lainnya yang ada di Indonesia. Di pondok pesantren tempat saya menimba ilmu saja ada 4 kitab maulid yang dibaca bergantian setiap pekannya. Empat kitab tersebut adalah Kitab Ad Diba'i, Burdah, Simtudhdhuror, dan Al Barjanzy. Meskipun berbeda, secara keseluruhan isinya sama, menceritakan kisah nabi Muhammad saw. 

Alasan Pembacaan Kitab Maulid

Di Indonesia, peringatan maulid nabi sudah dilaksanakan sejak dulu kala. Kegiatan ini adalah kegiatan yang dinanti-nanti oleh umat Islam dari segala kalangan. Hal ini dikarenakan merupakan suatu keutamaan bagi umat Islam jika ia bahagia menyambut kedatangan bulan Rabiul Awwal. Salah satu cara memuliakannya adalah dengan mengadakan kegiatan peringatan maulid nabi.

Bahkan diriwayatkan bahwa setiap tahunnya, setiap tanggal kelahiran Nabi Muhammad saw. Abu Lahab, paman nabi yang memusuhinya mendapatkan keringanan siksa. Hal ini dikarenakan, saat kelahiran nabi Abu Lahab sebagai pamannya sangat bahagia, sampai-sampai ia memerdekakan budak yang mengabarkan tentang kelahiran nabi.

Meskipun akhir-akhir ini muncul golongan yang mengharamkannya dengan memfatwakan bid'ah, bahkan lebih parah sampai mengkafirkan golongan yang mengadakan peringatan maulid nabi, bagi warga desa itu tak dipikirkannya. Pun demikian dengan saya. 

Bagaimanapun peringatan maulid nabi ini adalah jalan yang dilakoni sang pencinta (nabi). Bukankah sering terlihat raut bahagia, terharu, dan tersentuh oleh keindahan dan ingatan akan nabi Muhammad saat sholawat dilantunkan. Akan tetapi perlu diingat, hal ini hanya bisa dirasakan oleh para pencinta. Jika kalian tak merasakan apa-apa saat mendengarkan sholawat dilantunkan, jangan mengkafirkan kami yang melakukannya. 

Jika kalian beralasan bid'ah, maka kalian harusnya tak hanya membid'ahkan kegiatan-kegiatan yang golongan kami lakukan. Bisakah kalian membid'ahkan pembukuan Al Qur'an? Bisakah kalian membid'ahkan sholat tarawih yang dilakukan secara jamaah? Bisakah kalian membid'ahkan pembacaan Al Ma'tsurot?

Bukannya, saya ingin berdebat dengan golongan yang mengkafirkan kegiatan peringatan maulid nabi. Hanya saja saya ingin membuka pikiran mereka saja. Biar mereka tidak mudah mengkafirkan golongan lainnya. Pun demikian kami para pencinta, yang selalu menanti-nanti kedatangan maulid nabi tak pernah mengkafirkan kegiatan mereka. 

Jika mereka masih mengatakan peringatan maulid nabi adalah bid'ah, lalu kenapa mereka juga masih mengadakan peringatan ulang tahun anaknya, tokoh yang dikaguminya, bahkan organisasi yang mereka dirikan. 

Pesan Dakwah dalam Peringatan Maulid Nabi

Hemat saya, peringatan maulid ini ini tidak hanya sebagai kegiatan peringatan maulid semata, banyak pesan dakwah yang ada di dalamnya. Pesan dakwah tersebut antara lain:

1. Cintai Nabi dan Ikuti Jalan Hidupnya

Dalam kegiatan peringatan maulid nabi kita diingatkan/diceritakan tentang bagaimana perjalanan hidup nabi Muhammad saw. baik melalui pembacaan kitab maulid maupun melalui ceramah yang disampaikan pembicara. Hal ini dilakukan agar para peserta yang hadir diharapkan mampu mengikuti apa yang telah Nabi Muhammad lakukan. Tidak hanya sekedar cinta, tetapi mengikuti apa-apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.

Dengan meneladani kisahnya, diharapkan umat Islam juga semakin mencintai Nabi Muhammad saw. Bukankah dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa "seseorang akan dikumpulkan dengan orang-orang yang dicintainya". 

2. Silaturahmi

Selain itu kegiatan peringatan maulid nabi merupakan salah satu cara untuk melakukan silaturahmi. Karena kegiatan ini mengumpulkan orang-orang yang ada dalam satu wilayah. Bahkan tak jarang, orang-orang dari wilayah tetangga pun ikut menghadirinya. Jadi peringatan maulid nabi bisa menjadi ajang untuk semakin mempererat hubungan antar umat Islam.

2. Sedekah

Sedekah adalah ibadah yang perintahnya disebutkan dalam Al Qur'an maupun hadits. Bahkan penyebutannya tak hanya sekali. Tak sedikit pula penjelasan ulama tentang keutamaan dari sedekah.

Dalam kegiatan peringatan maulid nabi, umat Islam diajarkan untuk memberikan sedekah. Biasanya panitia akan menarik sedekah dalam bentuk iuran dari para warga yang besarannya disesuaikan dengan kemampuan warga. Selain iuran biasanya panitia menerima sedekah dalam bentuk apapun yang bisa digunakan untuk mendukung kegiatan peringatan ini.

3. Nasehat-Menasehati dalam Hal Kebaikan

Selain berisi pembacaan kitab maulid, pemberian nasehat oleh ulama/kyai adalah sesuatu yang pasti ada di peringatan maulid nabi. Nasehat-Menasehati dalam hal kebaikan adalah sesuatu yang diperintahkan dalam Al Qur'an. Salah satunya yang ada di dalam kandungan surat Al 'Asr.

4. Menuntut Ilmu

Ibadah yang lainnya yang ada di dalamnya peringatan maulid nabi adalah menuntut ilmu. Peserta maulid nabi tentu akan mendapatkan ilmu dari ulama/kyai yang mengisi dalam kegiatan peringatan maulid nabi. Menuntut ilmu sendiri adalah ibadah wajib bagi semua umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan dalam hadits diriwayatkan bahwa menuntut ilmu itu dari dalam buaian hingga kuburan (minal mahdi ilal lahdi).

5. Ibadah Sholawat

Peringatan maulid nabi yang tak mungkin terlepas dari kegiatan pembacaan sholawat, adalah salah satu kegiatan untuk melakukan perintah Allah dalam Al Qur'an. Bukankah dalam Al Qur'an sudah difirmankan bahwasannya Allah dan para malaikat sendiri bersholawat kepada nabi Muhammad saw. Hal ini terdapat di dalam surat Al Ahzab ayat 26. 

Jadi, peringatan maulid nabi sendiri bukan hanya kegiatan pembacaan maulid nabi semata yang dinanti-nanti oleh para pencinta. Akan tetapi, di dalamnya terdapat serangkaian kegiatan ibadah wajib maupun sudah yang diharapkan dapat menambah keimanan dan keilmuan seseorang terhadap Islam.

Allohumma sholli'ala sayyidina Muhammad, Allohumma sholli 'alaihi wa sallim.

Selamat memperingati maulid Nabi Muhammad saw bagi umat Islam di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun