Tragedi Kanjuruhan

Ribuan manusia bergelora di arena bola

Menyaksikan tim kesayangan secara nyata

Tanpa perantara layar kaca

Baca juga: Mbah, Merakyat Oraa Teyeng Digawe-gawe (part 2)

Katanya, supaya terlihat nyata rasa cintanya

.

Berkobar api di dada tanda semangat

Menyeru lawan agar tak berkutat

Baca juga: Menabung Prestasi, Solusi Kuliah bagi yang Kesulitan Ekonomi

Sayang, lawan lebih kuat

Baca juga: Pendidikan Pesantren Ajarkan Nilai Kebaikan di Tengah Krisis Moral

Menang dan mendapatkan kata selamat

.

Ribuan manusia tak sabar

Bergegas turun ke arena menyebar

Menyerebot dengan barbar

Ingin menyerang lawan hingga tepar

.

Tragedi Kanjuruhan

Bukti nyata cinta tanpa Tuhan

Bukti nyata nafsu tanpa saringan

Bukti nyata kesombongan akan pilihan

.

Bukankah menang kalah dalam pertandingan sudah biasa

Hal ini seharusnya sudah diajarkan sejak balita

Bahwa apa yang kita inginkan dalam pertandingan tak selalu bisa kita dapatkan

Pun sama dalam kehidupan, semuanya sudah ditakdirkan

Teruntuk para suporter sepakbola, khususnya Aremania yang kemarin membuktikan diri bahwa kecintaan mereka tak berpendidikan. Bahwa kecintaan mereka berlebihan. Bahkan sampai menghilangkan nyawa kawan. Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.

Banjarnegara, 02 Oktober 2022