Dalam derap langkah para pemuda
Menyangga berbagai macam senjata
Pistol, pedang, meriam, atau sekedar kepalan tangan
Semuanya serentak maju membela negara
.
.
Garuda di dada mereka
Sayapnya mengepak hingga ke angkasa
Melampaui awan hitam yang bersemayam
Di pujuk langit kepemimpinan
.
.
Akankah ia masih sakti?
Seperti dulu saat membangun negeri
Ataukah ia sudah mati?
Dan hanya mengendap di hati sanubari
.
.
Pancasila, tunjukkan kesaktianmu
Di hadapan para bedebah yang menggerogoti ramu dan jamu
Yang seharusnya dinikmati para penduduk
Yang bekerja dan mengabdi dengan sibuk
.
.
Pancasila, rasukilah para pemuda
Kemudian mengalir dalam setiap nadinya
Agar ia tak pernah lupa
Untuk apa negeri ini ada.
.
.
Puisi ini didedikasikan untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Indonesia.
Banjarnegara, 1 Oktober 2022