Minggu lalu sekolah tempatku mengajar, SMP Plus Riyadlul Mustaqim Mandiraja, Banjarnegara, mengadakan kegiatan Class Meeting. Dalam kegiatan ini diadakan berbagai macam perlombaan. Salah satunya adalah pertandingan sepak bola antar kelas.
Dikarenakan sekolah kami belum memiliki lapangan yang memadai untuk melangsungkan pertandingan sepak bola, maka pertandingan diadakan di lapangan desa Kertayasa. Lapangan ini berjarak sekitar 1 km dari sekolah kami. Lumayan jauh jika ditempuh dengan jalan kaki.
Di tengah pertandingan sepak bola, tiba-tiba salah seorang murid menghampiriku bersama dengan dua orang guru lainnya.
"Bu, Shofi kakinya terluka Bu"
"Luka apa Nang, coba bawa kesini"
Shofi pun datang menghampiri kami bertiga. Terlihat di samping kuku jempol kakinya mengeluarkan cairan berwarna merah, darah. Seringai kesakitan terlihat di wajahnya.
"Bu, mbekto P3K boten?" ucapku seraya bertanya pada guru yang lain.
"Boten we  Bu. Wau supe."
Seketika aku teringat zaman masih kecil, ketika masih suka main masak-masakan di kebun samping rumah. Biasanya saat ada yang keperang (terkena pisau), Mae (panggilan ibu di kampung saya) akan menyuruh kami memotong batang daun pisang dan mengalirkan getahnya ke atas luka keperang tadi.
Baca juga: Siapa Bilang Anakku Tak Normal?"Nang, Bu Guru tidak bawa P3K. Lukanya dibersihkan pakai air, terus dikasih getah batang pisang ya!"
"Baik, Bu."
Segera siswa tadi beranjak mencari air  dan pohon pisang untuk membersihkan luka.
Kandungan Getah Batang Pisang
Kebiasaan menggunakan getah batang pisang saat keperang ataupun terluka lainnya sudah ada di kampung kami sejak dulu. Meskipun tidak tahu kandungannya apa, saat keperang aku selalu menggugu ucapan Mae. Dan benar saja, berkat getah batang pisang luka tersebut jadi cepat sembuh dan tidak mengalami infeksi.
Karena penasaran, aku pun berselancar di google untuk mencari tahu "apa kandungan getah batang pisang?" sehingga dianjurkan oleh nenek moyang sebagai obat keperang.
Setelah berselancar, aku mendapatkan fakta bahwa getah batang pisang mengandung flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid. Keempat zat ini berfungsi sebagai antioksidan yang berfungsi untuk mengurangi radikal bebas dan meningkatkan proses penutupan luka.
Flavonoid
Dikutip dari situs alodokter, flavonoid didefinisikan sebagai senyawa bioaktif yang ditemukan pada makanan dari tumbuhan. Senyawa ini bersifat antioksidan yang dapat memperbaiki sel yang rusak sebab radikal bebas.Â
Beberapa bahan makanan yang mengandung flovonoid di antaranya adalah rosella, apel, anggur, sirsak, belimbing wuluh, kacang kedelai, dan lain sebagainya.
Tanin
Tanin didefinisikan sebagai senyawa alami dalam jenis makanan tertentu, yang termasuk ke dalam golongan polifenol. Diduga senyawa ini memiliki sifat antioksidan, antiradang, antialergi, dan antikanker.
Beberapa bahan lainnya yang mengandung senyawa tanin di antaranya teh, kopi, cokelat, wine, dan lain sebagainya.
Saponin
Saponin merupakan senyawa glikosida amfipatik yang dapat mengeluarkan busa jika dikocok. Hal ini diduga yang menyebabkan getah batang pisang terlihat sedikit berbusa. Salah satu sifat yang dimiliki senyawa ini adalah sifat antijamur.
Beberapa bahan lain yang mengandung saponin adalah kedelai, kacang polong, kastanye, dan lain sebagainya.
Alkaloid
Alkaloid adalah senyawa basa bernitrogen yang terdapat di beberapa tumbuhan. Senyawa ini memiliki fungsi dalam pengendalian tekanan darah, memacu sistem syaraf, dan melawan adanya infeksi yang disebabkan oleh mikroba.
Beberapa bahan yang mengandung senyawa alkaloid adalah pepaya, mangga, dan lain sebagainya.
Berdasarkan penjelasan di atas maka tidak salah jika nenek moyang kita menyarankan menggunakan getah batang pisang saat keperang. Hal ini dikarenakan senyawa-senyawa-kimia yang terkandung di dalamnya adalah senyawa yang baik digunakan pada saat proses penyembuhan luka.
Semoga tulisan ini menjawab rasa penasaran yang sama seperti yang saya miliki saat disuruh orangtua untuk mengobati luka dengan getah batang pisang.
Banjarnegara, 19 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H