Mohon tunggu...
Nur Laila Sofiatun
Nur Laila Sofiatun Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Perempuan yang ingin bermanfaat bagi keluarga, agama, bangsa dan negara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimanapun Pembelajaran Tak Boleh Terhenti, Bahkan di saat Pandemi

17 Juli 2022   20:54 Diperbarui: 17 Juli 2022   21:02 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai tahun ajaran ini pembelajaran di negara kita, Indonesia, sudah mulai berjalan normal kembali. Setelah kurang lebih dua setengah tahun pembelajaran di negara kita berjalan tanpa tatap muka atau setengah tatap muka.

Sebagai pendidik, banyak hal yang saya alami dan pelajari selama pandemi. Terutama dalam hal penyampaian materi. Karena dalam praktek pembelajarannya, pembelajaran selama pandemi sangat jauh berbeda dengan pembelajaran saat kondisi normal.

Saat pandemi di tahun pertama, dimana wabah virus corona menimpa negara Indonesia, kita tidak diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka sama sekali. Semua kegiatan dilakukan secara online (dalam jaringan). Mulai dari pembelajaran, penilaian, pembuatan rapor, bahkan sampai dengan tanya jawab dan konsultasi, semuanya dilakukan secara online.

Tidak bisa dipungkiri, saya harus belajar banyak hal agar bisa menyampaikan materi pembelajaran dengan baik. Mulai dari menggunakan media online seperti zoom, google meet, google classroom, dan lain sebagainya untuk mengadakan pembelajaran online yang baik.

Ini semua tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada internet. 

Internet

Internet adalah singkatan dari interconnection - networking yang berarti sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia dengan menggunakan standart internet protocol suite. 

Internet pertama kali dikenalkan di Indonesia pada tahun 1990an. Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, Internet Protocol (IP) pertama didaftarkan oleh Universitas Indonesia (UI) pada tanggal 24 Juni 1988 dengan IP UI-NETLAB (192.41.206/24).

Saat itu masih sedikit sekali yang tahu tentang internet. Mungkin hanya orang-orang akademisi di bidang IT saja yang sudah tahu.

Perkembangan Internet di Indonesia

Perkembangan internet di Indonesia hingga saat ini terbilang cukup pesat. Bahkan pada tahun 2015 Indonesia menempati peringkat keempat pengguna internet terbanyak di Asia.

Grafik pengguna internet di beberapa negara di Asia (sumber: www.katadata.co.id via stei.itb.ac.id)
Grafik pengguna internet di beberapa negara di Asia (sumber: www.katadata.co.id via stei.itb.ac.id)

Dari data tersebut, kita tahu bahwa pada tahun 2015 sebanyak kurang lebih 30,5 % (75 juta jiwa) penduduk Indonesia sudah menggunakan internet. Jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat seiring perkembangan zaman. 

Berdasarkan laporan bertajuk "Profil Internet Indonesia 2022" oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) diketahui bahwa pengguna internet Indonesia pada tahun 2022 mencapai 210 juta jiwa. (sumber: kompas.com) Jumlah yang sangat banyak bukan?

Menurut hemat saya, peningkatan pengguna internet ini salah satunya dipengaruhi oleh faktor pandemi. Bagaimana tidak, pembelajaran yang dilakukan secara online tentu menambah jumlah pengguna internet. Pembelajaran online mengharuskan peserta didik mengakses internet setiap hari agar bisa mengikuti pembelajaran maupun mengerjakan tugas yang diberikan.

Pembelian gadget pun meningkat selama pandemi. Hal ini dikarenakan banyaknya kegiatan yang dilakukan secara online, mulai dari belajar, bekerja, berbelanja, bahkan liburan pun dilakukan secara online dengan cara wisata virtual.

Pembelajaran Online

Hal ini juga berefek kepada saya sebagai pendidik. Semula pembelajaran bisa saya berikan secara offline (langsung), dengan adanya pandemi harus dilakukan secara online. Maka mau tak mau saya harus bersahabat dengan internet. Mulai dari mencari materi untuk diberikan saat pembelajaran, mengadakan pembelajaran, membuat penilaian, sampai dengan membuat rapor semuanya dilakukan secara online.

Maka, saat itulah saya benar-benar merasakan manfaat internet dalam dunia pendidikan. Saya tidak bisa membayangkan, bagaimana jadinya pendidikan di negeri ini saat pandemi (yang tidak mengizinkan pembelajaran tatap muka) jika tidak ada internet?

Dengan adanya internet, kita bisa tetap melaksanakan pembelajaran meskipun dalam keterbatasan. Maka, definisi "belajar dimanapun dan kapanpun" benar-benar terjadi saat pandemi. Dimana pembelajaran bisa terjadi meskipun jarak antara pendidik dan peserta didiknya ribuan mil jauhnya. Tanpa terbatas waktu, pembelajaran bisa dilakukan kapanpun dengan menggunakan internet.

Berikut ini beberapa manfaat internet bagi pembelajaran yang saya rasakan saat pandemi:

1. Membuat Materi Pembelajaran

Mulai dari mencari bahan baik berupa materi, gambar pendukung, video pendukung dan lain sebagainya saya lakukan dengan cara mencari di internet, di samping saya tetap menggunakan buku sebagai sumber utama. Hal ini saya lakukan agar materi yang saya berikan kepada peserta didik dapat menarik dan memberikan pemahaman secara utuh. Karena dalam pembelajaran online kita tidak bisa secara detail menjelaskan seperti saat kita bajar offline.

Selain saya memberikan materi berupa file (baik teks, audio, visual, maupun audiovisual) biasanya saya juga akan membagikan link yang mengarahkan mereka ke suatu situs yang dapat mendukung pemahaman terhadap materi.

2. Melakukan Pembelajaran

Manfaat Internet kedua yang saya dapatkan saat pandemi adalah saya tetap bisa melakukan pembelajaran meskipun dalam keterbatasan. 

Dalam keadaan apapun, pembelajaran harus tetap berjalan.

Karena kita tahu, pendidikan adalah salah satu faktor kemajuan suatu bangsa. Tidak sedikit kasus di dunia, dimana musuh perang suatu negara selalu mengincar untuk menghancurkan pendidikan negara tandingannya agar mereka dengan mudah menguasai negara tersebut. 

Jadi, jangan sampai gara-gara pandemi pembelajaran harus terhenti.

3. Melakukan Penilaian Pembelajaran

Karena pembelajaran dilakukan secara online, otomatis penilaian yang kami lakukan pun dilakukan secara online. Dalam pembuatan soal dan pelaksanaannya, kami banyak menggunakan internet. Mulai dari mencari bahan soal, meng-upload soal, dan melakukan penilaian secara online.

4. Membuat rapor

Setelah melakukan pembelajaran dan penilaian, rapor adalah hal yang penting untuk diadakan. Hal ini dikarenakan rapor menjadi tolak ukur capaian pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu rapor digunakan pula sebagai jembatan antara pendidik dan wali peserta didik dalam mengomunikasikan perkembangan yang diperoleh oleh peserta didik.

Kebetulan sekolah kami menggunakan electronic rapor (e-rapor) dalam pembuatannya. Internet yang baik adalah hal yang harus dimiliki saat pembuatan e-rapor. Saya pernah, menggunakan jaringan seluler pribadi saat membuat e-rapor, tiba-tiba jaringan melemah. Dan apa yang terjadi? Data yang sudah saya masukkan hilang semua. Kalau saja saya tidak punya malu, saya pasti sudah menangis saat itu.

Dan ternyata kejadian itu tidak hanya dialami oleh saya saja. Beberapa guru juga mengalami hal yang sama. Akhirnya kami memutuskan untuk membuat rapor dengan e-rapor di sekolah saja. Karena jaringan di sekolah lancar jaya, tanpa hambatan meskipun dipakai bersama.

Usut punya usut, ternyata sekolah menggunakan wifi IndiHome. Pantas saja, lancar jaya. Bagaimanapun wifi ini adalah wifi terbaik yang saya ketahui. Seperti semboyan yang diberikan "IndiHome, Aktivitas Tanpa Batas".

Ilustrasi penggunaan IndiHome yang tidak mengenal batas (sumber: novarty.com)
Ilustrasi penggunaan IndiHome yang tidak mengenal batas (sumber: novarty.com)

IndiHome, Internetnya Indonesia

IndiHome (kepanjangan dari Indonesia Digital Home) adalah salah satu produk layanan dari PT Telkom Indonesia berupa paket layanan komunikasi dan data seperti telepon rumah, internet, dan layanan televisi interaktif. (sumber: wikipedia.org) Dengan jaringan yang lancar dan harganya yang terjangkau IndiHome sangat cocok dengan label internetnya Indonesia. 

Hal ini dikarenakan dengan harganya yang terjangkau, IndiHome dapat menjangkau masyarakat dari berbagai kalangan. Sehingga, pemerataan penggunaan internet dapat tercapai. Tidak hanya kalangan elit saja yang bisa menikmati internet dengan jaringan yang bagus, masyarakat di pedesaan pun dapat menikmati layanan internet tanpa gangguan yang berarti. 

Selain harganya yang terjangkau, banyak promo yang ditawarkan pula. Sehingga, di tengah kenaikan harga barang yang tak kunjung reda, masyarakat masih bisa mendapatkan keuntungan yang IndiHome tawarkan. 

Pamflet paket promo yang ditawarkan IndiHome (sumber: indihome.co.id)
Pamflet paket promo yang ditawarkan IndiHome (sumber: indihome.co.id)

Jika kalian tertarik dengan promo dan program yang IndiHome tawarkan silahkan klik disini.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun