Beberapa hari yang lalu saat saya mengajar kelas tiga sekolah dasar (SD), saya memberikan nasihat kepada mereka untuk mengurangi penggunaan handphone (HP). Terdengar sebagian anak merespon nasihat saya dengan samar-samar "wong mama aja di rumah main HP terus kok".Â
Suara tersebut tidak hanya terdengar oleh satu orang, tetapi beberapa anak menyuarakan hal yang sama. Tanpa pikir panjang, akhirnya saya menanyakan pertanyaan berikut:
"Siapa yang ketika di rumah orang tuanya main HP ketika bersama kalian?"
Serentak seisi ruangan kelas mengajukan tangan kanan mereka. Lalu kutanyakan ke salah satu anak, sebut saja Andi (bukan nama asli), "Benarkan demikian Andi, orangtuamu main HP saat bersama denganmu?"
"Iya, Ust. Bilangnya si mau buka WA sebentar, tapi nyatanya sampai berjam-jam. Bahkan, kita sering dicuekin. Kalau nanya ga mesti dijawab."
Hal inilah yang akhirnya, menjadi unek-unek sebagian anak dalam hati mereka.Â
"Kita dilarang, tapi mama papa nggunain terus".Â
Alasan ini yang akhirnya akan menjadikan mereka tidak menaati nasihat untuk mengurangi penggunaan HP. Bagi mereka, ketika ada kesempatan mereka akan memainkan HP berjam-jam, sama halnya dengan yang orang tua mereka lalukan.
Kasus di atas hanya contoh kecil dalam pendidikan yang sering kita lihat di lingkungan sekitar kita. Anak-anak cenderung akan melakukan hal-hal yang orang tua (baca: orang dewasa) lakukan dibandingkan dengan apa yang orang tua perintahkan.Â
Maka, tak salah pepatah yang mengatakan "Buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya". Pepatah ini bisa berlaku dalam hal kebiasaan, di luar karakter bawaan yang dipengaruhi genetik. Beberapa hal di bawah ini adalah cara jitu mendidik anak, selain dengan cara memerintahkannya:
1. Contohkan kepada Mereka secara Langsung
Jika kalian menginginkan anak kalian untuk melakukan suatu hal, selain memerintahkan kepada mereka hal yang tak kalah penting adalah mencontohkannya.Â
Misalkan, kalian menginginkan anak untuk rajin belajar atau membaca buku, maka setelah kalian memerintahkan hal tersebut kepada anak, kalian perlu mencontohkannya secara langsung. Kalian bisa membaca bersama dengan mereka.Â
Tanyakan pula isi bacaan dari buku yang anak baca. Hal ini bisa membantu anak suka membaca, karena akhirnya ia penasaran dengan apa isi bacaan agar bisa menjawab pertanyaan dari orang tuanya.
2. Berikan Pemahaman kepada Anak
Selain mencontohkan secara langsung, hal berikutnya adalah kalian perlu memberikan pemahaman kepada anak tentang apa yang diperintahkan, manfaat jika melakukan, dan dampak negative jika tidak melakukan.Â
Hal ini akan membantu anak untuk melakukan sesuatu secara utuh. Tidak hanya sekedar mengikuti perintah saja, tetapi melakukannya dengan kesadaran penuh karena tahu akan apa yang akan ia dapatkan jika ia melakukan atau tidak melakukannya.
3. Lakukan Hal Tersebut secara Berulang-ulang
Setelah mencontohkan secara langsung dan memberikan pemahaman hal lainnya yang perlu dilakukan adalah lakukan hal tersebut secara berulang-ulang atau konsisten.Â
Misalkan kalian menginginkan anak kalian untuk cuci tangan sebelum makan, maka setiap kali akan makan kalian mengingatkan anak dan mencontohkannya pula secara langsung.Â
Demikian tadi beberapa cara jitu yang perlu kalian praktikkan di rumah dalam mendidik anak. Maka, bagi kalian para orang tua maupun pendidik jika kalian menginginkan anak-anak kalian melakukan hal yang kalian lakukan, caranya cukup mudah, bukan?.Â
Cukup dengan cara mencontohkan kepada mereka secara langsung, berikan pemahamannya, dan lakukan secara berulang-ulang.
Salam Pendidikan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H