Suaranya merdu, membuat hati tergugu. Pengahayatannya pun begitu syahdu, membuat hati terharu.
Untuk beberapa menit berjalan hadirin hening memperhatikan.
Aku pun begitu terpesona dengan apa yang dimilikinya.Â
Hingga di penghujung acara, baru kutahu, bahwa remaja tadi tunanetra dan sudah hafal Al Quran.
Ah, remaja yang tak bisa melihat dunia ini pun bisa hafal satu kitab Al Quran lalu bagaimana dengan kita yang diberi kesempurnaan penglihatan?
Karena sejatinya menghafal Al Qur'an itu dengan hati, bukan hanya dengan pikiran. Menghafal Al Qur'an itu dengan cinta, bukan hanya dengan membaca.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!