Mohon tunggu...
Nurul Hikmah
Nurul Hikmah Mohon Tunggu... Guru - Guru

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menangis Bukanlah Sebuah Solusi, tetapi Mampu Menjadi Obat Penenang

30 April 2018   22:07 Diperbarui: 31 Juli 2018   10:58 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disaat kamu ingin menangis janganlah merasa malu. Maka menangislah, apalagi disaat masalah selalu datang tanpa ada henti seperti sebuah hantaman yang datang dengan bertubi-tubi. Karena air mata yang keluar adalah sebuah do'a disaat kamu sudah tidak mampu untuk berkata-kata lagi dan dengan tangisan kamu mampu mewakili perasaanmu saat itu. Tumpahkan semua hal yang ingin kamu ungkapkan, jangan pernah ragu.

Menangis memang tidak akan menemukan jawaban ataupun solusi untuk menyelesaikan semua masalah yang kamu hadapi akan tetapi dengan menangis terkadang kita merasakan ketenangan ataupun kelegaan tersendiri. Ilmu psikologi sendiri menyebutkan bahwa menangis mampu membuat perasaan menjadi lebih baik, nyaman, dan tenang.

Akan tetapi semua itu kembali lagi kepada kita sendiri, diantara kita mungkin ada yang menangis untuk menenangkan perasaan dan ada juga orang yang tidak mudah menangis meskipun masalah sedang menimpanya.

Dan jangan pernah menganggap tangisan adalah suatu kelemahan. Karena ketika kita sudah tidak mampu lagi untuk berkata-kata, maka jalan terakhir hanya dengan menangis.

Berkaitan dengan tangisan sendiri, ternyata ada beberapa manfaatnya lohh dari tangisan yaitu:

Mengurangi stress, dengan air mata yang kita keluarkan ternyata mampu mengurangi kestressan yang ada pada diri kita.

Melegakan perasaan, bukan hanya kita saja tapi semua orang pasti meresakan kelegaan tersendiri setelah menangis, karena banyaknya masalah yang dihadapi. Setelah perasaan lega maka akan mudah bagi kita untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Menjadi pengahalang agresiv, tangisan ternyata mampu menjadi penghalang keagresivan seseorang ketika amarahnya mulai memuncak.

Meningkatkan mood, dengan kita menangis ketika masalah datang secara tidak sadar mood kita akan kembali meningkat.

Instropeksi diri, ketika kita bertengkar dengan seseorang dan kita menangis secara tidak langsung kita akan melakukan sebuah instropeksi diri.

Menangis tidak selalu identik dengan sosok perempuan saja. Semua orang juga berhak untuk menangis akan tetapi mungkin dengan bentuk yang berbeda-beda. Terkadang secara tidak sadarpun ketika kita menangis, kita akan mengingat tuhan yang telah menciptakan kita dan ketika kita berdo'a dengan sungguh disertai tangisan banyak yang mengatakan do'a akan mudah terkabulkan.

Buat kita semua ketika masalah datang itu merupakaan latihan kita untuk menjadi peribadi yang lebih kuat. Jangan mudah menyerah dalam menghadapi masalah jika kalian mulai merasa lelah maka menangislah meskipun itu semua tidak mampu menyelesaikan setiap masalah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun