Membangun karakter adalah hal yang penting dalam mengenali sifat anak yang membutuhkan kebutuhan khusus/perhatian khusus, sehingga yang perlu perhatikan saat anak bergaul dengan temannya harus di dampingi oleh orang yang lebih dewasa.
Cara Membentuk Karakter Anak Usia Dini:
- Bersikap Konsisten, anak cenderung melihat apa yang anda lakukan. Bahkan suka meniru dan mengikuti apa yang dilakukan orang dewasa ataupun yang telah dilihat, sehingga anak-anak itu lebih memiliki daya ingat yang cepat.
- Pendidikan Keagamaan, didiklah anak-anak dari mulai usia dini karena rasa penasaran dan rasa ingin tahu mereka lebih kuat dan lebih mudah mengingat jika mereka melihat sesuatu yang bergerak.
- Pembiasaan dari Kecil, ajarkan dari sesuatu yang menjadikan kebiasaan anak. Sehingga anak akan mudah memahami jika kebiasaan tersebut dengan sikap yang baik.
- Tidak Memanjakan, jika mereka melakukan kesalahan maka yang harus dialakukan orang dewasa atau orang tuanya jangan manjakan mereka. Cara untuk menegahkan anak, biasanya anak lebih suka dibela. Jadi bela mereka seperlunya, lalu jelaskan apa kesalahan yang membuat mereka tidak boleh melakukan kesalahannya lagi.
- Berbagi itu Penting, ajarkan anak untuk suka berbagi dan mengalah. Dengan temannya, karena hal ini juga termasuk pembiasaan yang baik untuk mendidik karakter anak dalam pembiasaan mereka yang suka berbagi dan mengalah.
- Nyatakan Salah Jika Memang Salah, yaitu tidak membelanya secara terus menerus. Yang dapat membuat anak menjadi manja dan sekali mereka salah mereka akan mencari pembelaan. Hal inilah yang dapat merusak karakter anak yang tidak mau diatur dan membantah.
Untuk mengurangi terjadinya cyberbullying maka dari itu harus kita pahami masing-masing karakter anak dan pertumbuhan, karena semakin perkembangan zaman. Pertumbuhan karakter anak harus lebih di perhatikan.
Zaman semakin berkembang begitu pula dengan karakter anak, sekarang anak lebih memilih teknologi internet untuk mencari pembenaran dan kenyamanan bagi mereka. Sebab awal mulanya karena anak tersebut tidak mendapatkan keadilan dan pembelaan dari orang tua dan orang sekitarnya. Dapat dilihat bahwa anak remaja bahkan dibawah umur, sekarang mereka lebih memilih teman secara online dari pada teman tatap muka. Bahkan memcari pembenaran bagi mereka lebih suka dengan sosial media mereka.
Media sosial terkadang lebih mengerti segala sesuatu yang kita inginkan. Bahkan kita lebih nyaman curhat dengan media sosial, sehingga banyak yang memberikan support dan kalimat pendukung menurut mereka. Tetapi yang membahayakan sosial media adalah cyberstalking yang mengakibatkan banyaknya hal negatif yang membuat sosial media menjadi berdampak negatif.
Teknologi dan karakter juga harus diimbangi karena jika tidak ada tindakan yang menengah maka akan terjadi pembulian secara online maupun secara tatap muka, bisa disebut juga dengan cyberbullying, cyberstalking, pencuri identitas dan ketagihan sosmed. Dapat dikatakan cyberbullying yaitu penghinaan dan tuduhan yang dilakukan secara online bisa jadi tanpa identitas yang membuat dia semena-mena menghina dan menuduh secara online.
Cyberstalking adalah penguntit online tanpa kita sadari, media sosial yang biasa kita gunakan dilihat oleh si penguntit tersebut. Jadi semua yang kita lakukan dan kita buka secara otomatis dapat dilihat oleh orang tersebut. Bahkan yang lebih parah adalah ketika orang tersebut sudah menguntit data perkantoran untuk menyalin dan merusah perusahaan tersebut.
Seperti yang kita ketahui pencuri identitas sangatlah mengganggu, orang tersebut akan mencuri identitas untuk melakukan hal yang tidak kita inginkan. Bahkan merusak harga diri sangpemilik identitas.Â
Serta ketagihan sosmed akan berdampak pada anak-anak yang sudah memiliki kenyamanan pada sosial medianya, dapat dikatakan bahwa anak tersebut sudah kecanduan. Sedangkan kecanduan pada anak usia dini dengan media sosial akan berdampak buruk terhadap sikap, pola pikir, dan kepribadian mereka.
Dengan itu harus kita sadari bahwa, jika kita mengizinkan anak memegang handphone. Konsekuensi yang harus kita pegang adalah mengawasi dan memperhatikan anak saat mengakses dan saat mereka mulai bisa bermain sosial media. Itu adalah hal yang penting dan harus kita perhatikan.Â
Saat ini pengguna media sosial memiliki batas usia yang harus depenuhi, karena tidak semua usia dapat mengakses semua media sosial secara bebas. Dan semua media memiliki tingkat masing-masing yang berbeda.
Adapun teknologi sebagai pembelajaran dengan cara memanfaatkan internet menjadi sesuatu hal yang positif. Cara pemanfaatan internet agar tetap memberikan dampak yang positif terhadap pengembangan peserta didik dan menjadikan sebagai manusia berkarakter, memiliki kecerdasan intelektual dan berperilaku pendidik, berikut ada beberapa penerapan prinsip-prinsip pemanfaatan internet:
- Mempertimbangkan karakter, serta pendidikan dalam ber teknologi internet.
- Gunakan untuk mencari informasi yang benar dan jika ingi membagikan informasi maka perlu perhatikan berita tersebut benar atau tidak karena akan hanya membuat hoaks yang menyebar.
- Jadikan internet sebagai sumber motivasi yang menguatkan dalam segi memperbaiki diri ataupun memberikan motivasi untuk menyemangati orang lain.
- Manfaatkan internet sebagai meningkatkan bakat yang dimiliki sehingga bakat tersebut tidak hanya bisa ditunjukkan untuk diri sendiri tetapi bisa saling berlomba-lomba dalam mengembangkan bakat.
- Jadikan internet sebagai sarana komunikasi yang baik agar memiliki kebiasaan yang baik ketika didunia sosialisasi yang sesungguhnya.
[Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa] - [UAS Pendidikan Karakter] - [Dosen: Bu Titin Sunaryati]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H