Salak  yang  merupakan  salah  satu buah eksotis yang dimiliki Indonesia, memiliki peluang pasar  yang  sangat  menggiurkan.  Dengan  bentuk dan rasa yang  kas,  salak  merupakan  salah  satu komoditi  yang  layak  untuk  dikembangkan.  Salah satu  jenis  salak  adalah  salak  pondoh. Salak pondoh adalah fenomenal.  Mulai  dikembangkan pada  kira-kira  tahun  1980an,  salak  yang  manis dan  garing  ini  segera  menjadi  buah  primadona yang  penting  di  wilayah DIY.  Kini  perkebunan  salak  pondoh  telah meluas   ke   mana-mana, salah satu daerah yang mengembangkan salak pondoh adalah Kecamatan Pronojiwo   di   Kabupaten   Lumajang. Salak Pronojiwo Lumajang yang memiliki karakteristik  berbasis  kawasan  yangjustru  lebih baik  dibandingkan  dengan  asal  bibitnya  yaitu salak pondoh Sleman Yogyakarta, diantaranya : buah lebih besar, lebih berair, rasanya sama-sama tidak  ada  pahit/sepetnya  walaupun  masih  muda, lebih  manis  dan  ada  sedikit  asamnya  sehingga rasanya lebih segar.
Untuk itu kelompok 15 PMM UMM mengajarkan masyarakat untuk meningkatkan UMKM dengan cara mengelola asinan salak. Salak merupakan salah satu buah yang banyak ditemukan di kabupaten Lumajang, selain banyak ditemukan di kabupaten Lumajang salak juga memiliki harga jual yang cukup murah, sehingga mempermudah masyarakat dalam mengelola asinan salak nantinya.
Alat yang digunakan untuk pembuatan asinan salak adalah:
- Kompor
- Panci
- Sendok Pengaduk
Bahan yang diperlukan untuk pembuatan asinan salak adalah:
- Salak
- Gula
- Gram
- Jeruk Nipis
- Cabe
Cara pembuatan asinan salak cukup mudah. Langkah-langkah pembuatan asinan salak adalah sebagai berikut:
1. Â ulek kasar cabe, dan dicampur garam.
2. Didihkan air di panci lalu masukkan cabe uleg, gula purit.
3. Biarkan hingga uapnya hilang lalu masukkan jeruk dan salak.
4. Koreksi rasa dan sajikan saat dingin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H