Mohon tunggu...
NUR KHASANAH
NUR KHASANAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hobinya travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perencanaan Karangan Ilmiah dan Langkah Penyusunan Kerangka Karangan

1 Juni 2023   12:41 Diperbarui: 1 Juni 2023   13:29 1541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perencanaan karangan ilmiah merupakan proses awal mengarang sampai dengan penulisan akhir. Perencanaan ini mencakup prapenulisan, penulisan, pengorganisasian keseluruhan penulisan, bahan penulisan, kerangka karangan, dan penyuntingan.

Langkah-langkah Pembuatan Perencanaan Karangan yaitu sebagai berikut :

1. Menentukan topik karangan

2. menentukan judul karangan

3. Tujuan penulisan 

4. Bahan penulisan 

5. Kerangka karangan 

Tahapan Pembuatan Perencanaan Karangan  yaitu sebagai berikut :

1. Prapenulisan 

Dalam buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, Minto Rahayu mengatakan bahwa tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis, yang terdiri dari beberapa langkah, seperti: 

a. Menentukan topik atau judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis 

b. Menyusun ragangan (garis besar isi dan menyempurnakannya menjadi kerangka karangan lengkap setelah datanya lengkap)

c. Menetapkan landasan teoritis 

d. Menetapkan sumber data primer dan sekunder 

e. Menetapkan teknik pembahasan 

f. Menyusun daftar pustaka sementara 

g. Menentukan tanggal pelaksanaannya 

2. Penulisan 

a. Menulis keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan atau data yang diperlukan 

b. Penulisan tersebut harus berisi :

1). Bagian pelengkap pendahuluan seperti halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, gambar, dan tabel. 

2).  Pendahuluan, bahasan utama, kesimpulan, dan rekomendasi terdiri dari bagian naskah utama. 

3. Bahan Penulisan 

Bahan penulisan merupakan semua informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan tulisan. Informasi bisa berupa fakta, sejarah, contoh, perbandingan, angka, kutipan, gagasan, teori, hubungan sebab akibat, pengujian, dan pembuktian. 

4. Kerangka Karangan 

Rencana penulisan yang disebut kerangka karangan yang berisi instruksi tentang cara kita menulis sebuah karangan. Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang terarah ke pembaca, konseptual, menyeluruh, dan luas. Tujuan dan bahan penulisan mempengaruhi kerangka karangan ini. Menyusun kerangka pada hakikatnya membagi topik ke dalam subtopik yang lebih kecil. 

5. Penyuntingan (Revisi) 

Tujuan dari tahap revisi ini yaitu untuk memeriksa kembali dan memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis. Yang direvisi dari tulisan yang sudah dibuat taitu sebagai berikut : 

a) Penyuntingan Naskah (data), yang memungkinkan penambahan atau penggantian data setelah ditemukan data baru. 

b) Penyuntingan Materi (Pendapat Baru): Setelah menulis sebuah karya, penulis seringkali menemukan ide dan pendapat baru yang lebih baik dari yang lama, sehingga perlu diubah. 

c) Penyuntingan Bahasa (ketikan): Ketika menulis sebuah karangan, maka harus mengeditnya kembali karena harus menggunakan bahasa yang baik, termasuk diksi, alinea, dan kalimat.  

Tahapan Penyusunan Kerangka Karangan yaitu sebagai berikut :

1).Merumuskan topik yang jelas dan didasarkan pada suatu topik dan tujuan yang ingin dicapai. 

2).Mengumpulkan topik-topik bawahan yang dianggap merupakan rincian jelas dari tesis 

3).Melakukan evaluasi pada semua topik bawahan 

Fungsi Kerangka Karangan yaitu sebagai berikut :

1).Memperlihatkan pokok bahasan, sub-sub bahasan karangan, dan memberi kemungkinan perluasan bahasan tersebut sehingga memungkinkan penulisan menciptakan suasana kreatif sesuai dengan variasi yang diinginkan. 

2).Mencegah pembahasaan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis.

3).Memudahkan penulis menyusun secara menyeluruh. 

4).Mencegah ketidaklengkapan bahasan 

Manfaat Kerangka Karangan yaitu sebagai berikut :

1). Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan mencegah penulis dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul. 

2). Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak penting. 

3). Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan. 

4). Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun