Mohon tunggu...
NUR KHASANAH
NUR KHASANAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hobinya travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diksi dan Penggunaannya

6 Mei 2023   23:51 Diperbarui: 6 Mei 2023   23:53 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Makna konotasi adalah makna tambahan atau asosiasi yang melekat pada suatu kata berdasarkan pengalaman, nilai-nilai budaya, atau persepsi yang berbeda-beda bagi individu atau kelompok tertentu.
Contoh : Fadlan tak ingin sombong, meski berada di kursi empuk di kantornya. (kursi empuk: jabatan yang bagus)

3. Pemakaian kata umum dan khusus
Kata umum  dalam diksi merujuk pada kata-kata yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari dan sudah umum dikenal oleh banyak orang. Pemilihan kata umum dalam diksi bisa memudahkan pembaca atau pendengar untuk memahami pesan atau gagasan yang ingin disampaikan.
Contohnya : Ikan memiliki acuan yang lebih luas daripada kata mujair atau tawes
Kata khusus  dalam kebahasaan merujuk pada kata-kata yang memiliki makna atau konotasi tertentu dan biasanya hanya digunakan dalam konteks tertentu atau oleh kelompok tertentu.
Contohnya : gurame, lele, tawes, dan mas

4. kata asing
Pemakaian kata asing dalam diksi adalah penggunaan kata-kata yang berasal dari bahasa asing dalam bahasa yang digunakan.
Pemakaian kata asing dalam diksi seringkali berkaitan dengan penggunaan istilah atau konsep tertentu yang berasal dari budaya atau disiplin ilmu tertentu yang tidak memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia. Penggunaan kata asing dalam diksi dapat memperkaya kosakata dan membuat pesan atau gagasan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan padat.

5.  Pemakaian kata abstrak dan konkret
Pemakaian kata abstrak  dalam diksi adalah penggunaan kata-kata yang menggambarkan konsep atau gagasan yang tidak dapat dilihat atau diraba secara fisik. Kata-kata abstrak ini biasanya berkaitan dengan perasaan, emosi, atau ide-ide yang lebih kompleks.
Pemakaian kata konkret dalam diksi adalah penggunaan kata-kata yang merujuk pada benda atau hal yang dapat dilihat, diraba, atau didengar secara langsung. Kata-kata konkret ini biasanya berkaitan dengan objek atau fenomena yang dapat diamati secara empiris.

6. Pemakaian kata populer dan kajian
Kata kajian adalah kata yang perlu ditelaah lebih jauh lagi maknanya karena tidak bisa langsung dipahami oleh semua orang. Kata ini biasanya dipakai untuk suatu pengkajian atau kepentingan keilmuan. Kata kajian ini hanya dikenal oleh orang-orang tertentu seperti ilmuan. Contoh, Inovasi, Intropeksi, Argumen
Kata populer adalah kata yang dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kata populer ini mudah diketahui dan dimengerti dibandingkan dengan kata kajian. Contohnya, Peringkat, Lulusan, Dorongan.

7. Pemakaian baku dan tidak baku
Kata baku merupakan kata yang diucapkan atau ditulis oleh seseorang sesuai dengan kaidah atau pedoman yang dilakukan. Kata baku umumnya digunakan dalam kegiatan resmi kata tidak baku merupakan kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan, seperti bahasa sehari-hari yaitu bahasa tutur. Bahasa tidak baku dipengaruhi oleh bahasa asing, bahasa daerah, dan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun