Kedua, esensial materi pelajaran perlu disesuaikan dengan kondisi siswa agar siswa dapat mengembangkan potensinya.
Ketiga, fleksibilitas. Dalam prinsip ini, satuan pendidikan/madrasah akan diberikan banyak kewenangan yang didelegasikan ke satuan pendidikan agar dapat mengembangkan potensi siswa dan memberikan layanan dengan maksimal.
Selain itu, Anita menjelaskan regulasi pembagian jam sekaligus pengaturan jam projek. Regulasi jam juga akan disesuaikan dengan aplikasi Simpatika agar lebih fleksibel dengan kebutuhan siswa dan guru. Guru antusias dalam mengikuti penjelasan mengenai regulasi-regulasi baru Kurikulum Merdeka.
Menutup paparannya, Anita mendorong guru untuk semangat dalam menjalankan amanah, mendidik generasi penerus bangsa.
"Kurikulum Merdeka dirancang untuk membangun karakter siswa mengingat perkembangan zaman menjadi tantangan bagi generasi Z saat ini. Kompetensi dikembangkan seiring dengan pengembangan karakter. Anak-anak dibekali untuk bisa mencari bukan diberi. Implementasi Kurikulum Merdeka membekali siswa sehingga memiliki karakter kuat dan dapat mengembangkan potensinya," tutur Anita (sal)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H