Mohon tunggu...
Nur ismaHani
Nur ismaHani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa ilmu politik Universitas sains Al-Qur’an Jawa tengah di Wonosobo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerja Sama antara Indonesia dengan Vietnam Diperkuat 5 Isu Strategis

28 Desember 2022   22:31 Diperbarui: 28 Desember 2022   22:36 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerjasama bilateral indonesia dengan vietnam diperkuat dengan 5 isu strategis

Kerjasama antara indonesia dengan vietnam yang membahas 5 isu strategis, 5 isu strategis tersebut yaitu perdagangan,investasi,energi baru terbarukan (EBT), konektivitas dan zona ekonomi ekslusif (ZEE). Pada 22 agustus 2022 presiden republik vietnam nguyen xuan phuc bersama perdana menteri vietnam pham minh chinh bertemu dengan presiden republik indonesia jokowi dodo yang di dampingi oleh menteri luar negri indonesia ibu retno marsudi di istana kepresidenan bogor, jawa barat. 

Pemerintah indonesia dengan pemerintah vietnam sudah menjalin hubungan bilateral sejak tahun 1955, kedua negara berkomitmen bekerja sama untuk terus menjalin hubungan yang saling menguntungkan dan memberikan dampak positif bagi kedua negara. 

Dilansir dari keterangan pers dan instagram pribadi milik retno marsudi selaku menteri luar negri indonesia menyatakan bahwa pemerintah indonesia dengan pemerintah vietnam berhasil menyepakati tiga mou kerjasama yaitu kerjasama energi dan sumber daya mineral, kerjasama penanggulangan terorisme dan kerjasama pemberantasan perdagangan ilegal narkotika nota mou ditanda tangani oleh kedua negara sebagai awal disepakatinya hubungan bilateral antara indonesia dengan vietnam.

Banyak perbincangan mengenai berbagai faktor dalam pertemuan kali ini, beberapa isu mengenai kawasan dan hal penting terkait keketuaan asean indonesia di tahun 2023 mengingat bahwa tahun depan indonesia menjadi ketua asean. 

Pemerintah indonesia berharap ASEAN mampu menjadi pusat dalam menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan asia tenggara khususnya serta asia tenggara menjadi pusat pertumbuhan ekonomi melalui peran ASEAN hal ini di dasarkan pada dukungan yang diberikan pemerintah vietnam kepada pemerintah indonesia di keketuaan asean tahun 2023 dan pemerintah indonesia sangat mengapresiasi dukungan tersebut.

Diawali dari sambutan presiden indonesia, dalam sambutannya jokowi menyatakan bahwa vietnam adalah mitra strategis indonesia sejak tahun 2013 pada kesempatan kali ini pemerintah indonesia dengan pemerintah vietnam membahas berbagai peningkatan strategi secara bilateral dan kawasan.

Dalam peningkatan strategi secara bilateral ada kerjasama dalam upaya peningkatan di sektor perdagangan antara kedua negara. Target di sektor perdagangan pada tahun 2023 senilai USD 10 miliar telah tercapai di tahun 2021 dengan pencapaian USD 11,06 miliar selain itu terjadi juga peningkatan perdagangan selama kurun waktu 5 tahun terakhir sebesar 9,77% dengan tercapainya hal tersebut pemerintah indonesia dengan pemerintah vietnam sepakat untuk menetapkan target perdagangan bilateral baru sebesar USD 15 miliar di tahun 2028. 

Pemerintah indonesia ingin berfokus pada sektor perdagangan produk-produk pertanian dan buah-buahan sehingga perlu perhatian di sektor tersebut agar mampu masuk dalam pasar vietnam. 

Apresiasi juga di sampaikan preseiden joko widodo terkait kepercayaan pemerintah vietnam kepada perusahaan-perusahaan indonesia yang berinvestasi di vietnam. Investasi perusahaan-perusahaan indonesia di vietnam mencapai USD 600 juta dalam 101 proyek, adanya kerjasama ini memicu adanya perlindungan investasi pemerintah indonesia di vietnam serta penyelesaian isu yang di alami investor indonesia agar mampu mendorong prestasi di masa mendatang.

Kedua negara menyepakati dalam bidang perdagangan membuat terobosan atau target baru perdagangan bilateral dengan berkeinginan saling mengembangkan perdagangan, meningkatkan neraca perdagangan dan mamlu menjadikan ekonomi menjadi pilar utama dan strategis dalam pertumbuhan dan kemajuan kedua negara, sektor perdagangan adalah pilar penting dalam berjalannya perekonomian di suatu negara termasuk indonesia setiap negara mempunyai kebutuhan masing-masing dan tidak semua negara mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri. 

Berjalannya roda perekonomian di suatu negara juga akan berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan di suatu negara membangun kerjasama atau diplomasi dengan negara lain adalah salah satu upaya untuk mendorong pemenuhan kebutuhan dalam negri sama-sama mendapatkan keuntungan dari perdagangan antara kedua belah pihak, memperoleh produk yang tidak ada atau kurangnya produk di dalam negeri dan tentunya memperluas jaringan pasar. 

Banyaknya pasokan barang di suatu negara jika tidak ada peminat atau kebutuhan yang banyak dari dalam negri sendiri akan berakibat pada jatuhnya harga jika tidak diimbangi dengan kegiatan ekspor dan impor ke negara lain dengan begitu barang di suatu negara akan dapat menjangkau perdagangan global stabilitas harga terjaga dan bisa mendorong peningkatan produktivitas hasil produksi. 

Bisa dilihat dalam website resmi kementrian keuangan republik indonesia bahwa neraca perdagangan indonesia mengalami peningkatan mencapai USD 4,99 miliar dan terhitung secara kumulatif dari januari hingga september 2022 surplus neraca perdagangan mencapai USD 39,87 miliar ini adalah hasil dari kegiatan ekspor impor yang terus diperkuat.

Kerjasama yang dibangun diharapkan mampu menjadikan peluang pertumbuhan ekonomi bagi negara indonesia dan vietnam dalam kerjasama energi dan sumber daya mineral joko widodo presiden republik indonesia menuturkan bahwa ini adalah salah satu bentuk kerjasama agar bisa mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga matahari,tenaga hidrogen dan smart grid yang dilaksanakan dalam rangka mendukung transisi energi artinya akan berpengaruh terhadap pasokan utama listrik masa depan pemerintah indonesia sendiri berupaya dalam peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) selain itu pemerintah indonesia menyambut baik pemerintah vietnam yang berkolaborasi dengan perusahaan BUMN dan perusahaan-perusahaan lain di indonesia seperti perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran motor listrik gesit agar bisa masuk dalam pasar vietnam, serta perusahaan penyedia peralatan komponen bus listrik. 

Adanya konektivitas di sebuah negara harus selalu bersinergi untuk mampu mengembalikan arus ekonomi, arus lalu lintas dan wisatawan seperti sebelum terjadi pandemi covid-19 lebih spesifiknya terkait konektivitas rute perjalanan maskapai antara indonesia dengan vietnam, terjadi juga pembahasan mengenai zona ekonomi ekslusif hal yang sudah lama diperbicangkan dan diperundingkan oleh pemerintah indonesia dengan pemerintah vietnam selama 12 tahun sejak tahun 2010 di bahas antara ketua DPR RI ibu puan Maharani dengan presiden Vietnam yang di dampingi oleh sejumlah jajaran menterinya di gedung kura-kura DPR RI  dalam kesempatan ini puan Maharani mengapresiasi selesainya perundingan garis batas ZEE, ibu puan Maharani pun mengatakan bahwa negera Vietnam adalah saudara lama bagi negara Indonesia dan berharap akan tetap terjalin kerjasama yang baik antara Indonesia dengan Vietnam dan berusaha tetap menjaga kawasan Asia tenggara agr tetap damai, sejahtera tanpa terganggu dari segala bentuk ancaman. 

Pemerintah Indonesia dan pemerintah Vietnam berkomitmen untuk selalu berupaya tetap dalam posisi masing-masing,menjaga perdamaian dan memperkuat situasi di kawasan Asia tenggara. Indonesia dan Vietnam berhasil menyelesaikan dengan hasil perundingan mengenai garis batas ZEE kedua negara berdasarkan unclos 1982 atau sesuai hukum laut internasional kawasan zona ekonomi eksklusif antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Vietnam yang memang sudah sejak dulu menjadi perdebatan, pemerintah indonesia dan pemerintah Vietnam mempermasalahkan titik awal perhitungan zona ekonomi eksklusif yang berpengaruh terhadap luas nya ekonomi eksklusif kedua negara.

Ada juga dalam pertemuan berkesempatan membahas kerjasama atau hubungan bilateral terkait perikanan dan pemberantasan ilegal fishing atau penangkapan ikan ilegal dapat dilakukan dengan nota kesepahaman atau mou perjanjian kelautan dan perikanan pemerintah Indonesia meminta peningkatan kerjasama dalam kegiatan penangkapan dan industri perikanan guna menghilangkan efek negatif dari kegiatan yang ilegal, pemerintah Indonesia dengan pemerintah Vietnam berupaya dapat menangani isu ilegal fishing berdasarkan pertimbangan kemanusiaan dan kemitraan strategis seperti yang terjadi di perairan laut Natuna beberapa waktu yang lalu KKK berhasil menangkap kapal ilegal fishing berbendera Vietnam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun