Mohon tunggu...
Nur Hakimah
Nur Hakimah Mohon Tunggu... Dosen - Pegiat literasi hukum, sosial dan budaya.

Bermanfaat bagi umat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kebahagiaan Menjadi Wanita Karier dan Ibu Rumah Tangga

18 Februari 2022   00:44 Diperbarui: 18 Februari 2022   01:31 2683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi wanita karir dan ibu rumah tangga why not?

Wanita adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling Indah dan sejatinya wanita tidak dinilai dari profesinya melainkan bagaimana dia mampu menjadi versi terbaik bagi dirinya.

Salah satu opini yang pernah dilontarkan oleh seorang figur ternama di Indonesia yang sudah tidak asing lagi dan tentunya juga dikenal oleh masyarakat luas, baik dari Sabang sampai ke Merauke dialah sosok Dian Sastrowardoyo yang juga merupakan salah satu aktris Indonesia ternama yang namanya sudah populer di khalayak ramai dan tentu sudah tidak asing lagi terdengar di telinga serta tidak jarang pula sering tampil di layar kaca, “Entah akan berkarir maupun menjadi ibu rumah tangga seseorang haruslah berpendidikan tinggi karena ia akan menjadi seorang ibu”. 

Berkaitan dengan itu seorang Ratu Rania dari Yordania juga pernah menyatakan bahwa mendidik perempuan sama halnya dengan mempersiapkan masa depan. 

Berdasarkan kedua pernyataan tersebut tentunya menjadikan pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk menunjang kelangsungan hidup manusia terlebih untuk seorang wanita baik yang bergelar sebagai ibu maupun yang akan bergelar menjadi seorang ibu.

Banyak pro dan kontra terhadap peran wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga maupun ketika seorang wanita yang menjadi wanita karir. 

Tentunya kedua pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang mulia tergantung dari niat masing-masing individu sebab apapun pilihan kita maka akan kembali pula kepada diri kita masing-masing, seperti kata pepatah apapun yang kita tanam maka itulah yang akan kita tuai, segala amalan akan dinilai berdasarkan niatnya dan segala yang dilakukan tidak akan luput dari hisab sang Khalik kelak. 

Sekali lagi luruskan niat diam di rumah maupun bekerja di luar rumah tidak lain dan tidak bukan semata-mata senantiasa hanya untuk mencari ridho Ilahi.

Terlahir menjadi sosok seorang wanita bukanlah perihal yang mudah, tidak sedikit masyarakat yang memberikan argumennya tentang wanita, ada yang bernilai positif dan ada pula yang negatif bahkan sering kali wanita juga dijadikan sebagai bahan obrolan bahkan memunculkan cibiran ketika memiliki peran sebagai wanita karir, dan banyak pula yang menjudge bahwa wanita yang memilih peran menjadi ibu rumah tangga dengan bergelut sebagai istri dan ibu selama 24 jam mengurus rumah karena tidak ada pilihan lain dan minim pendidikan, sedangkan wanita yang memilih menjadi wanita karir sering dianggap tidak peduli terhadap keluarga baik terhadap suami terlebih kepada anak.

Opini inilah yang sebaiknya harus ditepis dan semestinya kita luruskan dalam kacamata masyarakat, sudah semestinya opini tersebut dikubur dalam-dalam dan harus dihilangkan agar sesama wanita dapat terus saling menjaga perasaan dan tidak menyakiti antara satu dengan yang lain.

Menjadi ibu rumah tangga ataupun wanita karir adalah pilihan bagi setiap wanita tergantung setiap kemampuan yang dimiliki, namun untuk menjadi cerdas dan bermanfaat di masyarakat terlebih dalam keluarga tentunya sudah keharusan bagi seorang wanita. 

Sebagai seorang wanita yang telah berstatus sebagai istri dan terlebih berstatus sebagai seorang ibu dari anak-anaknya tentu tidaklah mudah untuk membagi waktunya ketika memiliki peran ganda, selain berkarir di luar rumah, pekerjaan di dalam rumah pun tentu tidak boleh ditinggalkan, keduanya tentu harus berjalan beriringan dan tentu tidak mengabaikan salah satunya.

Wanita yang memiliki karir di luar rumah tentu harus mengerahkan tenaganya lebih ekstra dan mampu memenage waktunya sebaik mungkin agar peran keduanya dapat dijalankan dengan baik. 

Tak ayal ketika wanita yang memiliki karir harus lebih cekatan dan bangun lebih awal di pagi hari untuk mengurus segala keperluan keluarga sebelum ia meninggalkan rumah untuk bekerja, dan demikian pula ketika malam hari datang maka wanitalah yang terakhir menuju ke tempat pembaringan karena terelebih dahulu harus menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai fitrah seorang wanita sebelum berisitihat di malam hari.

Menjadi seorang istri sekaligus ibu dari anak-anak sudah merupakan kodrat seorang wanita yang wajib untuk dijalankan, sehingga selain berkarir agar bermanfaat bagi setiap orang di luar rumah, maka juga tentunya wajib untuk mengurus keluarga.

Namun ketika suatu keadaan membuat wanita berada pada posisi keduanya maka patutlah disyukuri, karena selain wanita dapat membantu dari segi perekonomian keluarga, sehingga segala apa yang diberikan untuk keluarganya juga akan bernilai ibadah dan terhitung sebagai sedekah, Selain itu dengan berkarir wanita juga dapat menyalurkan ilmu dan kemampuan yang dimilikinya. 

Menjadi seorang istri sekaligus seorang ibu yang merangkap bekerja menjadi seorang wanita karir sudah semestinya pandai untuk membagi peran, baik untuk keluarga di rumah maupun mengedepankan profesionalitas dalam pekerjaan. Kedunya mempunyai tanggung jawab yang luar biasa, baik itu di dalam rumah maupun ketika berada di luar rumah.

Seseorang yang berperan sebagai ibu rumah tangga sekaligus memiliki peran sebagai wanita karir justru harus mengatur waktunya sebaik mungkin dan sedemikan rupa agar dapat digunakan untuk menjalankan kedua peran tersebut. 

Karena sejatinya tugas seluruh manusia adalah khalifah fil ard, untuk itu wanita dalam menjalankan tugasnya secara keseluruhan terlebih ketika memiliki peran ganda harus terarah dalam menjalankan berbagai peran yang dimilikinya.

 Baik sebagai istri, ibu, maupun sebagai wanita karir atau pekerja, maka ia harus menjalankannya dalam rangka menjalankan kewajibannya sebagai fil ard. 

Khalifah fil ard pada hakikatnya untuk memberikan kemaslahatan bagi umat manusia di bumi, memberikan kemakmuran, serta melestarikan kehidupan agar dapat menjadi lebih baik dimulai dari dirinya, keluarganya, lingkungannya, dan bagi seluruh umat manusia yang ada dimuka bumi, terlebih bagi siapapun membutuhkannya.

Demikianlah peranan seorang wanita dalam kehidupan, ia tidak hanya dapat melahirkan generasi keturunan, melainkan wanita juga memiliki peran penting dalam membangun suatu bangsa. Karena bangsa yang besar akan bermula dari seorang wanita, dan orang-orang hebat terlahir dari seorang wanita. 

Sehubungan dengan itu ada sebuah pepatah lama mengatakan jika suatu bangsa itu baik, maka tentu wanita di dalamnya juga baik, begitupula sebaiknya, sehingga wanita sudah semestinya juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan dirinya serta diperlukan dukungan dari keluarganya dan orang-orang sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun