Izinkan aku menjadi matamu untuk melihat dunia lebih luas dan dalam
Biarkan aku menjadi kakimu yang kekar dan kuat untuk melangkah lebih jauh
Serta, menjadi semangatmu untuk merasuki jiwa-jiwaku yang kian redupÂ
Ketika saat ini aku hanya mampu menghasilkan air mata
Engkau selalu memaknainya sebagai proses kehidupanÂ
Ketika sewaktu-waktu aku merasa sangat lemah
Engkau mengatakan bahwa tidak akan selamanya seperti ini
Aku melihat roda kehidupan sedang berputar diantara kita
Sayang sekali, pada perputaran ini lebih banyak kegagalan
Aku terus bertanya mengira-ngira
Kapan waktuku dan dimana seharusnya aku senang-senang
Setiap langkah yang kuambil
Mengukir satu garis di wajahmu
Aku sedih dan merasa sia-sia
Setiap pertarunganku yang gagal
Membuat tulang belakangmu patah dan menjadi sakit kepala
Aku sangat sedih dan merasa sia-sia
Sampai tiba di satu tempatÂ
Mereka mengatakan kepadaku
"Santai saja, jika memang untukmu, itu akan datang padamu..bersabarlah"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H