Mohon tunggu...
Nur Hasanah
Nur Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa program studi geografi

Hobby memasak dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengangkat Potensi Lokal: Transformasi dan Sukses UMKM Probolinggo dari Pesisir hingga Mancanegara

12 September 2024   01:20 Diperbarui: 12 September 2024   01:21 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Peningkatan Kualitas Pelaku Usaha dan Pengembangan UMKM di Kota Probolinggo

Pemerintah Kota Probolinggo secara aktif berupaya meningkatkan kualitas pelaku usaha melalui program bimbingan teknis (bimtek) kewirausahaan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada UMKM pemula, tetapi juga menyediakan alat yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Misalnya, pada 12 Agustus 2024, pemerintah setempat memberikan bimtek kepada pelaku UMKM pemula, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat perekonomian lokal (Pemerintah Kota Probolinggo, 2024).

Tidak hanya melalui bimtek, pemerintah juga mendukung UMKM lokal dengan berbagai cara lain. Pada menjelang Lebaran 2024, produk-produk UKM khas Probolinggo diserbu pembeli di salah satu pusat perbelanjaan di kota tersebut. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Kota Probolinggo mencatat bahwa 20 UKM telah lolos seleksi untuk memamerkan 35 macam produk mereka yang beragam, yang semakin diminati oleh konsumen lokal (Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Probolinggo, 2024).

Kisah Sukses UMKM di Probolinggo: Dari Bubur Bayi hingga Kerupuk Kemplang

Kisah inspiratif datang dari Desy Tri Setyorini, seorang ASN Pemkot Probolinggo yang telah menekuni bisnis bubur bayi sejak 2014. Dengan ketekunan, Desy berhasil mengembangkan usahanya dari satu lokasi menjadi empat lokasi berbeda di kota tersebut. Bubur bayi yang dijualnya dikenal karena menggunakan bahan berkualitas seperti beras organik tanpa MSG, dan dilengkapi dengan sayuran serta lauk bergizi. Meskipun harus menjalankan perannya sebagai ASN, Desy mampu mengatur waktu untuk menjalankan bisnisnya bersama suaminya (Radar Bromo, 2023).

Sementara itu, rebranding menjadi fokus utama bagi UMKM Kerupuk Kemplang di Desa Lembak. Sebagian besar pelaku usaha di daerah ini sebelumnya berjualan tanpa merek, dan merasa tidak penting untuk memiliki merek. Namun, melalui analisis bisnis yang mendalam, UMKM ini berhasil melakukan rebranding dengan mengembangkan logo yang sesuai dengan identitas mereka. Proses ini membantu meningkatkan daya tarik dan kesadaran merek, yang pada akhirnya memperkuat posisi mereka di pasar (Jurnal Rebranding UMKM, 2024).

Pengembangan Motif Batik Manggur yang Mendunia

Salah satu contoh keberhasilan UMKM di Kota Probolinggo adalah IKM Batik Manggur yang berada di Kelurahan Triwung KidulKM Batik Manggur, sebuah industri batik yang terletak di Kelurahan Triwung Kidul, telah berhasil menarik perhatian pasar internasional melalui motif khas mereka, yaitu motif Mangga dan Anggur (Manggur). Batik Manggur secara konsisten memproduksi batik dengan berbagai motif yang rumit dan menggunakan pewarnaan yang unik, yang membuat harga batik tersebut relatif tinggi. Salah satu strategi yang mereka gunakan untuk menarik minat beli konsumen mancanegara adalah dengan menjelaskan proses pembuatan batik secara mendalam, mulai dari penggambaran hingga pewarnaan. Negara-negara seperti Korea, Belanda, Jerman, dan Jepang telah mengunjungi Batik Manggur, dan konsumen dari negara-negara ini bahkan berpartisipasi dalam proses pewarnaan, yang meningkatkan apresiasi mereka terhadap seni batik (IKM Batik Manggur, 2024).

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Melalui Kewirausahaan

Kota Probolinggo tidak hanya fokus pada pengembangan UMKM, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir melalui kewirausahaan berbasis potensi lokal. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kewirausahaan masyarakat, mengembangkan produk inovatif berbasis sumber daya alam setempat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir secara berkelanjutan. Melalui pendekatan Participatory Action Research (PAR), masyarakat pesisir Kota Probolinggo telah berhasil mengembangkan usaha-usaha baru yang berbasis potensi lokal, seperti pengolahan hasil laut dan produk kerajinan. Hasil dari program ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir yang dapat diterapkan di daerah lain dengan karakteristik serupa (Jurnal Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, 2024).

Dengan berbagai inisiatif ini, Kota Probolinggo menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan potensi lokal dan mendukung UMKM untuk tumbuh dan bersaing di pasar global. Dari bimtek kewirausahaan hingga program pemberdayaan ekonomi, pemerintah dan masyarakat Probolinggo bersama-sama menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan bisnis dan kesejahteraan ekonomi Masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun