Mohon tunggu...
Nur Anisa Yusuf
Nur Anisa Yusuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of University West Sulawesi

Seorang Mahasiswa Universitas Sulawesi Barat Jurusan Hubungan Internasional Semester V yang bercita-cita menjadi seorang Dosen dan seorang Public speaking. Anak Ke-4 dari 6 bersaudara yang punya minat di bidang Pendidikan, Literasi, Sosial dan Budaya. Aktivitas saat ini, selain aktif di organisasi internal kampus juga aktif di organisasi eksternal kampus. Menurut saya organisasi itu sangat penting selain menambah relasi juga sebagai wadah aktualisasi diri. Tapi juga harus diseimbangkan dengan pencapaian akademik supaya tahu batas kemampuan kita sampai dimana. Selesai S1 tepat waktu dengan predikat cumlaude adalah impian saya saat ini dan pastinya setelah itu melanjutkan S2 dengan beasiswa LPDP. Bantu Do'ain yah🤍🤲

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengkaji Sejarah Gua Belanda dan Gua Jepang

5 Desember 2022   18:50 Diperbarui: 5 Desember 2022   18:52 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung, Minggu 27 November 2022 semua mahasiswa inbound UPI kembali melakukan kegiatan kebinnekaan dengan mengunjungi tempat bersejarah yaitu Gua Belanda Dan Gua Jepang yang terletak di Taman Hutan Raya Juanda, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dalam kunjungan ini mahasiswa diharapkan dapat mengingat kembali sejarah penjajahan Belanda Dan Jepang karena dalam gua itu terdapat banyak kisah tentang strategi -strategi Belanda Dan jepang dalam menguasai wilayah Indonesia.

dok. pribadi
dok. pribadi

Terlebih dahulu kami beserta rombongan masuk ke dalam Gua Belanda .Gua Belanda ini didirikan pada tahun 1912 oleh kolonial Belanda. Awal mulanya gua ini merupakan sebuah terowongan yang digunakan untuk menyadap aliran air Sungai Cikapundung yang digunakan oleh PLTA Bengkok.

Dan untuk memperkuat kegiatan militer Belanda pada zamannya, dibangunlah jaringan gua sebanyak 15 lorong dan dua pintu masuk setinggi 3,2 meter. Pada masa Perang Dunia ke II, Belanda memanfaatkan Gua Belanda ini sebagai stasiun radio telekomunikasi Belanda. Sedangkan pada masa kemerdekaan, Gua Belanda ini dimanfaatkan oleh para pejuang Indonesia sebagai gudang mesiu.

dok. pribadi
dok. pribadi

Selanjutnya kami diarahkan untuk masuk ke dalam Gua Jepang yang tempatnya berjarak kurang lebih 600 meter dari pintu gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda melalui gerbang Dago Pakar.Gua ini didirikan pada tahun 1942 oleh militer Jepang untuk dijadikan barak militer dan perlindungan.

 Jika membandingkan dengan Gua Belanda yang terdapat 15 lorong, di Gua Jepang  sendiri terdapat 18 bunker yang masih dalam keadaan sama seperti aslinya. Bunker ini dijadikan sebagai tempat pengintaian, tempat penembakan, ruang pertemuan, gudang dan dapur. Banyak yang mengatakan bahwa untuk membangun gua ini militer Jepang memanfaatkan masyarakat Indonesia untuk kerja paksa atau dikenal dengan romusha.

Kondisi kedua gua ini terlihat sangat berbeda. Jika Gua Belanda terlihat sudah kokoh dengan dinding yang disemen, Gua Jepang justru sebaliknya. Gua Jepang nampak dibiarkan seperti aslinya dan tidak mengalami renovasi. Sedangkan Gua Belanda sudah dilakukan beberapa kali renovasi.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari kunjungan ini tentang bagaimana Indonesia berjuang untuk kemerdekaan , 350 tahun Belanda menjajah Indonesia dan 3,5 tahun Jepang menjajah Indonesia. Dan Indonesia membuktikan bahwa kita bisa mempertahankan wilayah serta kekayaan alam yang kita miliki. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun